Jumat, 26 Juni 2009

Jumat Kliwon

Jumat Kliwon merupakan hari biasa seperti hari hari yang lain namun bagi masyarakat Jawa Jumat Kliwon dimaknai lain. Jumat Kliwon dianggap sakral saat para setan dan makluk jahat bergentayangan. Tidak aneh pada hari itu sajen sering terlihat dan pembakaran kemenyan juga berlangsung. Namun bagiku Jumat Kliwon hanya mempunyai 2 arti yaitu hari lahir bapakku dan hari kerjabakti di kantorku.

Pagi ini masih dingin ketika aku bangun. Ketika keluar jalan jalan setelah salat subuh suhu lebih dingin lagi. Di pasar aku beli tiwul dan getuk. Dengan makanan itu aku sarapan. Sarapanku kuulang setelah aku mengikuti apel pagi. Bu Tyas menyediakan nasi gudangan untuk santapan teman teman setelah kerjabakti. Kebetulan hari ini juga merupakan ulang tahun Pak Waluyo yang ke 56. Pak Hartono menyediakan orgen dan soundsystemnya untuk memeriahkannya.

Aku berkantor seperti biasanya. Bu Tuti dan Pak Agung datang dari Semarang untuk menyervai tempat untuk pelatihan WISMP. Setelah berkantor aku salat jumat di Masjid Alarif. Aku pulang ke Semarang diantar Pak Acep. Bersama kami adalah Pak Ketut. Bu Yuli diajak tak mau karena ada janji dengan adiknya. Kami berhenti di Banaran Cafe untuk makan siang. Pukul 17.00 kami sampai di rumah. Malamnya aku dan Anindya jalan jalan ke DP Mall. Kami ingin menikmati hotspotnya namun gagal karena sambungan sedang tak bagus. Aku jajan bakso di lantai III.

Tidak ada komentar: