Dini hari sampai dengan pagi hujan turun dengan deras disertai angin. Suhu udara begitu dingin dan aku tidur dengan sangat nyenyak. Saat subuh aku bangun untuk salat dan meneruskan tidur lagi. Sayang rasanya kesempatan ini dilewatkan begitu saja.
Ketika bangun lagi nyonya berkeluh kesah ada air cucuran atap di beberapa tempat. Dia juga dapat telpon dari Mbak Yet di Brumbungan bahwa rumahnya terkepung air. Air belum masuk rumahnya namun sudah di tetangganya. Aku mendapat pesan pendek dari boss kalau kalau ada banjir juga di wilayah kerjaku. Setelah aku konfirmasikan dengan petugas piket ternyata Kutoarjo dan sekitarnya terang dan tak ada laporan banjir. Berita di televisi menyatakan bahwa banjir telah melumpuhkan transportasi di tiga moda dari arah timur dan barat.
Aku dijemput oleh Pak Sobar sebelum 13.00. Dia datang bersama Pak Ketut. Kami kemudian berangkat ke Kutoarjo pukul 13.00. SPBU Gajahmungkur merupakan pemberhentian kami yang pertama. Aku menarik uang dari ATM sedang Pak Sobar mengisi BBM. Selanjutnya, Banaran Cafe Bedono menjadi tempat kami untuk istirahat. Pak Sobar makan siang, Pak Ketut minum teh sedang aku minum kopi dan salat ashar. Perjalanan kami relatif lancar. Dari Ungaran sampai Kutoarjo dapat dikatakan terang. Kami berhenti lagi di Purworejo untuk menikmati duren. Sekitar 17.00 kami sampai di rumah.
Malam aku ke kantor. Agak ramai di sana. Ada Pak Bambang Suranto dan Pak Djoko Saptono. Pak Bambang Hernawan juga ada sedang menyiapkan bahan untuk rapat koperasi.
Minggu, 08 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar