Selasa, 24 Februari 2009

Pak Faunaim dan Pak Hari Wahyuadi

Aku jalani pagi ini sesuai keinginanku. Setelah salat subuh aku jalan jalan sampai pasar walaupun awan tebal menutup langit. Aku beli koran Kedaulatan Rakyat Rp2.500. Aku sarapan bubur outmeal diberi irisan pisang.

Di kantor apel tetap diadakan. Pejabat eselon IV lengkap. Banyak tanda tangan aku bubuhkan pada dokumen SPJ karena ini memang saatnya. Pukul 11.00 aku, Pak Ketut dan Pak Sobar ke rumah Bu Tyas layat. Ayahnya, Pak Prasetyo, wafat malam tadi. Saat sampai di sana Pak Faunaim dan Pak Hari Wahyuadi menelponku, just to say hello. Mereka sudah pensiun dan saat ini di Bandung terlibat dalam pembuatan treatment plant dengan LAPI ITB. Kami di rumah duka sampai 12.10 dan pulangnya mampir di RM Soto Semarang makan siang.

Makan siang saya ulang di rumah. Aku ke rumah untuk membuat nasi, mematangkan sayur dan makan siang. Aku juga menjemur bantal dan guling yang lembab, mumpung ada matahari. Terakhir aku salat duhur.

Aku pulang pukul 16.00 dan tidur. Aku ingin jatah 7 jam perhari untuk tidur terealisasi. Pukul 17.45 ketika bangun di luar hujan. Aku mandi dan salat ashar. Magrib masih akan datang pukul 18.06. Hujan reda malam hari. Di kantor ada Pak Sairan dan Pak Sumarwanto sebagai petugas piket dan Pak Bambang Hernawan sedang mengerjakan laporan keuangan bulanan serta para satpam.

Tidak ada komentar: