Sabtu, 28 Februari 2009

Pameran Komputer di Java Mall

Kebiasaan Sabtu aku lakoni hari ini. Bangun pagi, salat dan tidur lagi. Sarapan pagi dengan penne, sejenis pasta. Makanan ini setahu saya mempunyai energi tinggi karena tepung dan keju karenanya aku mengkonsumsinya agak terbatas khawatir mengganggu program dietku.

Menjelang siang aku dan nyonya mengantar 2 kursi ke Mbak Yet. Benda itu dapat masuk ke avansa dengan melipat 2 deret jok di belakang. Kami kemudian ke Java Mall melihat pameran komputer. Cukup lama kami di sana, kami makan siang di food courtnya dan setelah belanja di Hypermart kami pulang.

Seharian mendung. Siang agak gerimis. Malam Anin ke luar dengan Bagus. Aku dan nyonya di rumah saja.
Lanjutannya...

Jumat, 27 Februari 2009

Anin Selesai KKN

Aku bangun pukul 08.00 sehingga tidak salat subuh. Aku sarapan dengan sayur mangut dan ca sawi. Diperkirakan konsumsi pagi ada 350 kcal. Segera aku ke kantor ketika waktu menunjukkan 08.45. Aku janji dengan teman teman Kutoarjo untuk menandatangani dokumen pertanggungjawaban keuangan yang masih belum selesai di kantor Dinas PSDA.

Di kantor itu ternyata teman teman belum hadir. Aku ketemu Bu Retno untuk mengambil form 1770-A sebagai lampiran SPT saya tahun 2008. Aku ke tempat Pak Guntoro untuk mengobrol sambil menunggu teman teman Kutoarjo. Setengah jam kemudian aku turun, Pak Ketut dan Bu Yulianti ada di sana. Segera dokumen selesai. Di sana aku ketemu juga dengan teman teman dari Solo, yaitu Bu Clara, Bu Yovita dan Pak Wartoyo. Pak Wartoyo akan pensiun tahun ini sedang Bu Yovita menghiasi rambutnya dengan beberapa uban. Terakhir di kantor aku ketemu Pak Triwidodo untuk konsultasi serahterima kendaraan dari BBWS Serayu Opak

Aku salat jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Selanjutnya aku di rumah saja. Aku add Benny Setiawan dan Harry Roekanto sebagai friend pada komunitas Facebook. Anin pulang dari Bandungan sekitar magrib.
Lanjutannya...

Kamis, 26 Februari 2009

Pak Aris Jelang Pensiun

Aku bangun pukul 02.00. Rasanya sudah puas tidur. Aku salat isya dan salat malam lalu dapat tidur lagi. Aku bangun lagi pukul 05.00 untuk salat subuh. Pagi ini cuaca bagus untuk jalan jalan. Ini kali ke 4 dalam pekan ini. Di jalan aku beli tahu susur dan tempe goreng tepung 5 buah Rp3.000. Murah sekali, hanya 5 sen dollar per buahnya. Dengan itu dan brokoli aku tambahkan ke nasi untuk sarapan.

Aku tak ikut apel. Aku minta Pak Ktut menjadi pembinanya. Pukul 11.00 aku berangkat ke Semarang. Bergabung dengan teman teman kantor yang merayakan hari terakhir Pak Aris di kantor. Pak Aris pensiun mulai 01 Maret 2009. Perayaan berlangsung di RM Bentuman Purworejo.

Aku mampir lagi di Purworejo beli duren untuk oleh oleh. Juga di Lik Santo Salaman untuk memberitahu rencana ke Jakarta. Mulai Magelang hujan dan lalu lintas ramai. Sekitar 16.30 aku sampai di rumah.

Sepanjang malam di rumah saja. Anin mengendarai Starlet ke Bandungan untuk perpisahan peserta KKN. Resban dan dipan Anin yang dipesan dari Jepara datang malam ini diantar sendiri oleh produsennya, Pak Gondo. Bersama benda itu juga diturunkan kursi 2 buah pesanan Mbak Yet.
Lanjutannya...

Rabu, 25 Februari 2009

Saluran Induk Sempor

Ini hari ke-3 pekan ini aku jalan jalan setelah salat subuh. Badan jalan masih basah dan awan hitam di langit lebih banyak dari kemarin. Aku beli brokoli Rp2.000 yang saat ini sangat jarang. Dalam perjalanan pulang aku beli telur ayam 5 butir Rp3.000 untuk sediaan. Sarapanku seperti kemarin, bubur quaker oat ditambahi potongan pisang.

Di kantor aku hanya sebentar. Setelah memberi pengarahan kepada para pejabat es-4 aku pergi ke Gombong dan sekitarnya diantar Pak Sobar. Bersama Pak Adi Suwarno aku meninjau longsor di Saluran Induk Sempor Timur dan Barat serta Sungai Jatinegara. Bersama Tim FHO BBWS Serayu Opak meninjau pemeliharaan rip rap Waduk Sempor dan Bendung Karet Jatinegara. Kami makan siang di RM Restu, Gombong. Warung itu sederhana tetapi menyediakan ayam goreng cukup enak. Aku dan Pak Sobar sampai di kantor pukul 16.00.

Sebagian karyawan belum pulang. Di mejaku bertumpuk dokumen yang harus kutanda tangani. Perlu 30 menit untuk menyelesaikannya. Aku lalu bergabung dengan karyawan yang sedang main billyard, yaitu Pak Marsiman (saat itu bertugas piket banjir), Pak Bambang Suranto dan Pak Purnawan, sebelum pulang ke rumah.

Sore aku buat nasi, kukus brokoli dan goreng telur orak arik untuk makan malam. Di luar hujan turun cukup deras. Teriakan karyawan yang main billyard masih terdengar. Saya begitu ngantuk sehingga sebelum pukul 20.00 sudah tertidur.
Lanjutannya...

Selasa, 24 Februari 2009

Pak Faunaim dan Pak Hari Wahyuadi

Aku jalani pagi ini sesuai keinginanku. Setelah salat subuh aku jalan jalan sampai pasar walaupun awan tebal menutup langit. Aku beli koran Kedaulatan Rakyat Rp2.500. Aku sarapan bubur outmeal diberi irisan pisang.

Di kantor apel tetap diadakan. Pejabat eselon IV lengkap. Banyak tanda tangan aku bubuhkan pada dokumen SPJ karena ini memang saatnya. Pukul 11.00 aku, Pak Ketut dan Pak Sobar ke rumah Bu Tyas layat. Ayahnya, Pak Prasetyo, wafat malam tadi. Saat sampai di sana Pak Faunaim dan Pak Hari Wahyuadi menelponku, just to say hello. Mereka sudah pensiun dan saat ini di Bandung terlibat dalam pembuatan treatment plant dengan LAPI ITB. Kami di rumah duka sampai 12.10 dan pulangnya mampir di RM Soto Semarang makan siang.

Makan siang saya ulang di rumah. Aku ke rumah untuk membuat nasi, mematangkan sayur dan makan siang. Aku juga menjemur bantal dan guling yang lembab, mumpung ada matahari. Terakhir aku salat duhur.

Aku pulang pukul 16.00 dan tidur. Aku ingin jatah 7 jam perhari untuk tidur terealisasi. Pukul 17.45 ketika bangun di luar hujan. Aku mandi dan salat ashar. Magrib masih akan datang pukul 18.06. Hujan reda malam hari. Di kantor ada Pak Sairan dan Pak Sumarwanto sebagai petugas piket dan Pak Bambang Hernawan sedang mengerjakan laporan keuangan bulanan serta para satpam.
Lanjutannya...

Senin, 23 Februari 2009

Ada Semangat Menjaga Kesehatan

Syukur pagi ini aku dapat melaksanakan jalan pagi setelah salat subuh. Keengganan berada pada level rendah, motivasi untuk menjaga kesehatan sedang meninggi dan cuaca sangat mendukung. Untuk kesehatan juga aku beli sesisir pisang raja untuk sarapan melengkapi bubur quaker oat yang aku buat dengan pipilan kurma.

Kegiatan kantor di hari Senin aku lakoni yaitu upacara dan rapat staf. Pak Ktut absen karena sedang bertugas di Semarang sehingga rapat hanya dihadiri Pak Haryono dan Pak Sukadi. Lalu aku berbincang dengan Pak Maimin dan Pak Masriman cara meningkatkan kualitas upacara. Dengan Pak Sukadi dan Pak Tumiran tentang penyusunan KAK kegiatan pemeliharaan irigasi APBN.

Sekitar pukul 13.00 aku pulang untuk makan siang. Aku buat nasi tim dan mematangkan sayur tempe. Dengan itu aku makan siang. Sederhana dan sedikit porsinya karena nasih ada semangat untuk menjaga kesehatan dengan menurunkan bobot tubuh.

Aku ke kantor lagi setelah itu namun hanya sebentar. Tubuh terasa capai dan mengantuk. Pukul 14.30 aku pulang dan tidur. Badan terasa lebih nyaman ketika bangun. Makan malamku masih sama dengan yang siang. Hujan malam turun cukup deras. Di kantor ada Pak Suwardi, Pak Parimin dan Pak Wagirun sedang menjalani piket banjir.
Lanjutannya...

Minggu, 22 Februari 2009

Jalan Jalan di DP Mall

Seperti kemarin aku bangun pagi hanya untuk salat subuh lalu tidur lagi. Angan angan untuk jalan pagi menghilang begitu saja. Ketika bangun lagi aku minta Bu Kus untuk membuat nasi goreng untuk sarapanku.

Agak siang aku didrop nyonya di DP Mall. Nyonya ada acara dengan Mbak Yet dan Mbak Poppy jalan jalan ke gerai Sango di Johar. Duta Pertiwi Mall adalah salah satu mal yang ada di Semarang. Mal yang relatif baru ini terletak di Jalan Pemuda berdekatan dengan balai kota. Ada 4 lantai. Lantai dasar untuk pameran, lantai 1 untuk Carrefour, lantai 2 untuk foodcourt dan lantai 3 untuk parkir.

Aku hanya window shopping saja sampai nyonya menjemput lagi. Kami pulang setelah ngedrop Mbak Yet dan Mbak Poppy di Brumbungan. Siang ini aku makan sedikit nasi dan panne. Ada keingginan untuk mengurangi makan agar berat badan juga berkurang. Dengan tinggi 166 cm maka berat badanku yang 70 kg sudah termasuk keberatan.

Selesai magrib aku berangkat ke Kutoarjo. Sendirian aku kendarai Avanza. Berhenti di SPBU Gajahmungkur untuk isi BBM 10 liter. Tangki sebenarnya masih penuh tetapi saya perlu recehan untuk melewati jalan tol. Semarang sampai Magelang hujan. Salaman sampai Kutoarjo juga hujan. Aku berhenti di Swalayan Giant untuk beli sekaleng Quaker Oat (Rp 17.290). Pukul 21.45 aku sampai di rumah Kutoarjo.

Di kantor ada petugas piket banjir yaitu Pak Aris, Pak Wagirun dan Pak Piter. Mereka bersibuk main billyard.
Lanjutannya...

Sabtu, 21 Februari 2009

Restoran Penang

Bangun hanya untuk salat subuh lalu tidur lagi. Bu Kus tak masuk. Nyonya menyediakan nasi lodeh.

Nyonya pergi arisan alumni di Jatilegi Banyumanik. Pulangnya membawa sop buntut goreng untuk makan siang. Kemudian aku ditemani nyonya pergi ke untuk membeli handphone. Ada model N79 yang sangat menarik namun keputusan dari rumah pada model 5800. Benda itu seharga Rp4.2 J. aku beli dengan cicilan 6 kali.

Malam dengan nyonya ke Mbak Yet. Teddy menyusul kemudian, minta uang. Dia minta jatah bulanan. Dia pergi lagi dengan temannya. Aku, nyonya, Mbak Yet dan Mbak Poppy makan malam di Restoran Penang (柜城). Berempat kami bayar Rp 127.000.
Lanjutannya...

Jumat, 20 Februari 2009

Balik Semarang

Semalam aku tak nyenyak. Berkali kali aku terbangun. Pukul 05.15 aku bangun lagi untuk salat subuh. Tiduran lagi lalu bangun untuk buat nasi dan sayur untuk sarapan.

Apel pagi aku ikuti. Di kantor aku tak sampai pukul 10.00. Aku keluar kantor setelah buat laporan. Aku siap siap lalu dengan Teddy pulang ke Semarang. Kami mampir di Salaman berbincang dengan Lik Santo.

Kami salat jumat di Masjid Khusnul Kotimah Magersari Magelang. Masjid ini ada di sekitar belakang Bank Mandiri tempat aku berniat melakukan urusan bank. Urusan tak kulakukan karena antrian panjang.

Kami berhenti di SPBU Jalan Diponegoro untuk isi BBM. Lalu di Warung Bu Atmo untuk isi perut. Kemudian di Bank Mandiri Jalan A Yani untuk urusan bank. Gagal lagi karena antrian panjang. Kami akhirnya tiba di rumah pukul 15.00.

Ada Mbak Poppy di rumah. Dia tiba pagi ini. Sore hari nyonya
mengantarnya ke rumah Mbak Yet. Dia menginap di sana.
Lanjutannya...

Kamis, 19 Februari 2009

Semarang - Kutoarjo

Setelah salat subuh pukul 05.15 aku tidur lagi. Pukul 07.30 aku bangun, sarapan dan siap siap. Pukul 09.30 aku ke Kutoarjo diantar Teddy.

Kami tak langsung menuju ke sana. Berhenti di Grinata Indosat Pandanaran untuk membayar langganan Starone (Rp133.866) dan di ATM Mandirinya membayar tagihan Citibank Master (Rp770.000). Dengan ini cicilan Nokia N78 Teddy lunas. Kami berhenti lagi di Warung Mi Pak Broto. Aku makan mi goreng pete sedang Teddy mi goreng saja. Dengan minum dan lain lain habis Rp25.000. Pukul 14.40 aku sampai di rumah Kutoarjo.

Makan malam berdua dengan Teddy di RM Lezat habis Rp 37.500. Di kantor cukup ramai. Piket Pak Sarijan dan Pak Untung. Piket banjir Pak Djumadi dan Pak Ngadiman. Ada juga Pak Ketut dan Pak Joko Saptono
Lanjutannya...

Rabu, 18 Februari 2009

Pameran Handphone di Mal Citra

Pagi dini hari hujan masih turun. Aku bangun pukul 04.15 untuk salat dan siap siap. Aku makan sebuah pisang raja untuk sarapan. Pukul 05.00 Pak Haryono dan Pak Sobar datang menjemput. Aku mampir ke kantor sebelum berangkat ke Semarang.

Sepanjang jalan aku tertidur. Bangun ketika berhenti di Warung Condongraos Jambu untuk sarapan. Pukul 08.30 kami sampai di Kantor Dinas PSDA. Kami masih harus menunggu untuk rapat yang ternyata baru dimulai 09.15, molor. Rapat dipimpin Pak Guntoro dihadiri wakil wakil dari bidang dan balai. Selesai rapat pukul 11.30 aku minta Pak Sobar mengantarku pulang.

Aku tidur setelah makan dan berbincang dengan nyonya, Anin dan Teddy. Setelah ashar aku dengan nyonya jalan jalan ke Citra Mall untuk melihat pameran handphone. Banyak handphone produksi Cina ditawarkan. Banyak yang bagus namun yang HSDPA dan color 16 juta tak ada. Memang mereka itu mid to low end. Harganya di bawah Rp2J. Sebelum pulang kami beli roti tawar di Swalayan Gelael.

Di rumah roti tawar bakar disiram juruh duren menjadi hidangan petang. Enak sekali. Untuk makan malam aku suruh Teddy beli nasi padang. Sebungkus nasi padang dari Citra Bundo menjadi santapan malamku dan nyonya.
Lanjutannya...

Selasa, 17 Februari 2009

Meninjau Desa Margolelo Kandangan

Kegiatan pagi seperti biasa. Bangun, salat dan jalan jalan sampai pasar. Aku beli brokoli untuk sarapan. Sampai di rumah aku siapkan makanan untuk sarapan.

Di kantor diselenggarakan upacara sehingga pekan ini ada 2 kali upacara. Rasanya ini agak membosankan. Di beberapa kantor balai ternyata upacara hanya diadakah 1 kali dalam 1 bulan. Pak Hidup Supriyadi menjadi komandan pada kesempatan ini.

Aku didampingi Pak Tumiran dan Pak Sobar pukul 08.30 berangkat untuk meninjau lokasi di Desa Margolelo Kandangan Kab Temanggung. Desa ini terpencil, terletak 17 km dari Kota Temanggung. Desa ini sudah masuk DAS Bodri sehingga mestinya tidak termasuk wilayah kerjaku. Untuk sampai ke sana kami melewati Kecamatan Kandangan dan Desa Rawaseneng tempat pertapaan Pendeta Katholik. Desa Margolelo cukup bersih dan rapi. Kami kesini menindaklanjuti disposisi Gubernur dan Kadis untuk melakukan pengecekan lapangan. Di sana kami ketemu dengan Pak Sutrisno mantan Kades, sedangkan Kades dan Sesdes pergi ke Temanggung untuk rapat. Desa ini mempunyai rencana untuk memperkuat tebing di tepi jalan kabupaten.

Selesai pengecekan kami segera pulang. Kami mampir ke UPT Dinas Bina Marga dan Pengairan Kandangan untuk menandatangankan SPPD. Berhenti di Warung Makan Laras Soropadan untuk makan siang. Berhenti lagi di Swalayan Giant Magelang untuk belanja. Berhenti di terminal lama Purworejo untuk makan duren dan isi BBM. Pukul 16.00 aku sampai di kantor.

Aku ditelpon Radio Rasika FM Semarang untuk wawancara jarak jauh pada 16.30. Di studio telah hadir Ibu Indra Kertati memulai wawancara ini. Wawancara ini berkenaan dengan kegiatan konservasi di Kalong dan Dulang. Karena sudah diberitahu sebelumnya wawancara dapat berlangsung dengan lancar.

Malam hujan cukup deras. Di kantor ada Pak Maimim, Pak Sardi, Pak Djono dan para satpam.

印尼制造 给你真行
Lanjutannya...

Senin, 16 Februari 2009

Keliling Sebagian Kabupaten Purworejo

Pagi yang membingunkan. Jalan pagiku dalam udara yang menyegarkan walaupun langit berawan. Jalan kering karena kemarin hanya hujan rintik. Aku beli pisang raja di pasar seharga Rp 10.000 tanpa menawar. Selanjutnya, aku menyiapkan nasi dan sayur untuk sarapan. Tiba tiba hujan turun cukup deras. Tetapi ketika berangkat ke kantor hujan mereda.

Upacara Hari Senin hampir saja aku batalkan karena gerimis namun segera matahari menampakkan dirinya. Upacara diselenggarakan dengan komandan upacara Pak Parmin. Pak Ketut tidak ikut karena sedang bertugas di Semarang. Selesai upacara aku panggil Pak Suwarno BE dan Pak Sardi untuk merembug masalah penyelenggaraan antar jemput dengan bis. Kemudian aku panggil Pak Haryono dan Pak Sukadi untuk untuk memeriksa target kegiatan akhir Februari. Aku juga kumpulkan tenaga penunjang di kantor yang kemampuannya sudah kami lihat pekan kemarin.

Menjelang duhur aku dan Pak Sukadi serta sopir Pak Sobar meninjau lokasi kerusakan akibat banjir maupun usulan untuk penanggulangan banjir. Kami ke Bangunan Kuras SIWT di Kemadu Lor, Bangunan Parapet Sungai Pepe di Desa Polokarto, Jembatan Sungai Lereng di Desa Aglik, tebing longsor Sungai Kaligesing di Desa Semawung dan tebing longsor Sungai Mongo di Desa Cangkrep Lor. Kami makan siang di RM Soto Semarang sudah lewat ashar. Sampai di kantor pukul 16.00 dalam keadaan mendung

Malam ke kantor lagi. Pak Bambang, Pak Aris, Pak Purnawan dan Pak Piter masih bermain bola sodok. Pak Maimin dapat bagian menata bola.
Lanjutannya...

Minggu, 15 Februari 2009

Awul Awul

Semarang masih mendung sehingga aku tidur lagi setelah salat subuh. Tidur ini begitu nyaman sampai nyonya membangunkan untuk sarapan dengan nasi pecel. Tadi pagi dia keluar untuk beli pecel ngawi. Selanjutnya, aku mengisi pagi dengan menata pakaian dan merapikan arsip. Teddy ke luar untuk awul awul, istilah yang dipakainya untuk mengatakan berjualan pakaian bekas. Untuk bekal ke Singapore rupanya dia dan rekan rekannya se angkatan menggalang dana dengan cara itu.

Menjelang duhur aku dan nyonya jalan jalan ke DP Mall. Niatnya adalah untuk cukur namun sambilannya adalah mencoba Starlet yang telah diperbaiki. Di mal ini sedang berlangsung pameran tanaman hias dan binatang piaraan. Ada juga keramik dari Cina. Semuanya menempati tempat parkir di lantai dasar.

Setelah cukur nyonya belanja di Carrefour. Aku menunggu di luar. Sekitar 12.10 kami pulang karena aku ada janji dengan Pak Sobar. Benar rupanya Pak Sobar sudah menunggu manakala kami sampai di rumah. Pukul 12.40 aku dan Pak Sobar ke Kutoarjo.

Dari Semarang sudah mendung dan kemudian hujan. Hujan berlangsung sampai sekitar Ambarawa. Kami berhenti di RM Bu Ninit Magelang untuk makan siang. Berhenti lagi di SPBU Glagah untuk isi BBM Solar. Sekitar 16.30 kami sampai di rumah Kutoarjo. Setelah mandi dan salat saya ke kantor. Ada Pak Hartono dan Pak Untung.
Lanjutannya...

Sabtu, 14 Februari 2009

Ketan Duren

Aku bangun kesiangan. Salat subuh lewat. Sarapan dengan sayur bung. Selanjutnya, bersantai membaca koran. Ini merupakan kegiatan rutin Sabtu pagi.

Teddy ke Bengkel Bambang di Jalan Mangunsarkoro untuk membetulkan pompa power steering Starlet. Bersama nyonya jalan jalan ke Citra Mall dan Plaza Simpanglima. Aku survai handphone karena ada rencana untuk beli. Ada model yang aku incar Nokia 5800 dan N79 namun aku ragu karena keduanya tak ada aplikasi Word dan Excel. Sambil pulang kami beli Rotiboy dan menanyakan harga makanan di Pondok Bambu. Ini karena pesanan Anin untuk menyelenggarakan perayaan ulang tahun bersama teman temannya KKN. Pukul 17.00 Teddy pulang dan melaporkan bahwa total biaya untuk servis adalah Rp 490.000.

Sore hari nyonya membuat ketan duren, enak juga. Ketan duren adalah nasi ketan yang dihidangkan dengan juruh (gravy) yang dibuat dari santan, duren dan gula. Sementara itu, Teddy sibuk mencopot ban Starlet. Ada 3 ban yang gembes tetapi hanya 2 yang dicopot dan membawa mereka ke tukang tambal ban. Aku ikut untuk membayar tagihan Visa Card dan Indonet melalui ATM. Pukul 20.00 aku ke Pak Agung untuk mengikuti arisan RT. Hujan turun dan ketika pulang pukul 22.15 tinggal gerimisnya saja.
Lanjutannya...

Jumat, 13 Februari 2009

Perpisahan

Sejak malam sampai pagi hujan turun dengan deras. Aku bersantai di rumah saja. Saat berangkat ke kantor hujan mereda.

Dari Semarang Kadis dan Kabid Sungai Danau Pantai menanyakan banjir di Lukulo. Aku konfirmasi ke Kasi Dalguna maupun di catatan piket banjir ternyata juga tak ada laporan banjir Lukulo.

Teman teman kantor mengadakan perpisahan Pak Hadi dan para pensiunan (Pak Tarnowo, Pak Pudjito dan Pak Santosa). Sebagian besar para karyawan hadir. Ada organ tunggal dan hidangan lontong opor.

Setelah salat Jumat kami (aku dan nyonya) pulang ke Semarang. Kami berhenti di Purworejo makan duren. Berhenti di Magelang Jalan Iklas beli cemilan. Di SPBU Secang isi BBM. Dan terakhir di Banaran Cafe makan sore dan salat ashar. Magrib kami tiba di rumah. Teddy sedang tidur.
Lanjutannya...

Kamis, 12 Februari 2009

Sosialisasi Kegiatan Infrastruktur

Aku bangun saat azan subuh berkumandang. Di luar hujan. Aku mandi, salat dan siap siap. Aku sarapan sedikit. Pukul 06.15 aku ke Magelang diantar Pak Sobar. Aku sarapan lagi di Warung Bu Atmo Magelang.

Aku tiba di kantor Bakorwil II tepat waktu 08.00 namun rapat sosialisasi kegiatan infrastruktur baru dimulai 08.50. Hadir Kadis Bina Marga dan Kadis Cipta Karya Tata Ruang. Kadis PSDA dan Kabakorwil II diwakili oleh Kabid PPT dan Kabid Pembangunan. Rapat selesai 12.40.

Aku, Pak Guntoro, Pak Triwidodo, Pak Prasetyo, Pak Ktut Arsa, dllnya menunggu Kadis di Alun Alun. Dia datang dari Semarang. Kami ke Borobudur Golf Resto untuk makan siang. Ber 11 kami membayar Rp613.800. Cukup mahal namun sepadan dengan suasananya.

Kami selanjutnya meninjau Kantor Satuan Kerja Progo dan tebing longsor di Saluran Induk Soropadan. Ini merupakan kunjungan perdana Kadis di lokasi itu. Selesai berkunjung kami berpisah. Aku dan Pak Sobar langsung ke Kutoarjo.

Nyonya sudah ada di rumah ketika aku tiba pukul 17.30. Saat itu sedang turun hujan. Sepanjang malam kami di rumah.
Lanjutannya...

Rabu, 11 Februari 2009

Mobil Pri Menabrak Orang

Aku bangun pukul 06.30. Kesempatan salat dan jalan pagi terlewatkan. Pri telpon dalam perjalanan menuju Jogja. Dia baru saja selesai beristirahat di Karanganyar. Hujan turun namun mereda ketika aku berangkat ke kantor.

Apel di kantor dimulai 07.35, telat. Pak Sukadi tidak menampakkan diri. Aku melanjutkan memeriksa kemampuan tenaga penunjang. Hanya 2 yang sempat diperiksa segera ruang akan dipakai untuk RAT Koperasi Tirta Manunggal Sejahtera, koperasi para karyawan Balai. Aku hadir saat pembukaannya.

Setelah salat duhur aku menelpon Adi karena ada miscall darinya. Dia mengabarkan mobil Pri menabrak pengendara sepeda motor di Wates sehingga pengendara itu tewas. Ketika aku telpon Pri menjelaskan bahwa tiba tiba ban mobil depan kanan tiba tiba kempes dan mobil menyelonong ke jalur kanan. Sebuah motor di jalur itu menjadi sasaran mobil itu. Saat itu Pri masih dalam proses urusan polisi. Sopir ditahan di Polsek. Aku mendorongnya untuk tetap cool.

Sore hujan turun cukup deras namun sehabis isya reda. Lanjutannya...

Selasa, 10 Februari 2009

Tenaga Penunjang Operasi

Walau tidur agak larut ternyata aku dapat bangun pukul 04.30. Bermalasan aku di tempat tidur sebelum aku laksanakan salat subuh. Cuaca habis gerimis tidak menghalangiku untuk jalan jalan pagi. Seperti biasa aku hanya sampai perempatan pasar.

Apel pagi dihadiri seluruh eselon IV. Sesudah itu aku berikan pengarahan kepada mereka. Pak Sukadi segera berangkat ke Kebumen untuk rapat sedang aku, pak Haryono dan Pak Ktut ke ruang sidang untuk melihat kemampuan tenaga penunjang operasi dan pemeliharaan. Hampir seharian aku di sini hanya keluar untuk makan siang dan salat duhur. Ada 9 orang kami lihat kemampuan menulisnya.

Aku, Pak Ketut dan Pak Haryono makan siang di Warung Mbok Pawiro. Makanannya cukup beragam dan enak namun demikian pedasnya minta ampun. Aku makan di luar sebab masakan Bu Cicik dihentikan sesuai keterangan Pak Joko Saptono semalam.

Malam hari aku tidak makan malam. Di kantor aku beli gorengan untuk santapan main gaple sambil menemani petugas piket banjir. Aku berpasangan dengan Pak Parmin main gaple dengan Pak Joko Saptono dan Pak Misropi.
Lanjutannya...

Senin, 09 Februari 2009

Ke Lapangan Soropadan dan Windusari

Pagi cukup cerah memungkinkan aku jalan jalan setelah subuh. Aku beli brokoli untuk sarapan. Brokoli dikukus setelah itu menghangatkan mangut. Aku sarapan dengan nasi tim semalam. Upacara Hari Senin diselenggarakan. Pak Parmin sebagai komandan. Usai upacara aku mengarahkan para eselon 4 satu persatu. Aku kemudian pergi ke Magelang bersama Pak Machali.

Kantor Satker Progo adalah jujugan pertama. Aku minta Pak Supardi menemaniku ke lokasi longsoran tebing Saluran Irigasi Soropadan pada HM 52. Saluran telah berfungsi sebagian setelah dilakukan kerjabakti petani menyusul longsor pada Ahad malam 01 Februari 2009. Jujugan kedua adalah Panti Asuhan Anak Kita di Desa Banjarsari Windusari. Sebagian lahan panti tergerus Sungai Clapar. Struktur penahan longsor perlu dibuat.

Dalam perjalanan pulang kami banyak berhenti. Di Ruko Barokah kami mencoba wedang ronde. Di Kantor Satker Progo menurunkan Pak Supardi. Di Warung Bu Atmo makan siang sop snerek. Di Masjid Agung salat duhur. Di SPBU Glagah mengisi BBM dan di Terminal Lama Purworejo makan durian. Pukul 16.00 kami sampai di kantor.

Kami terkendala kemacetan ketika masuk Kota Magelang. Tampaknya di Jalan Pemuda ada arak arakan sehingga kami dialihkan ke jalan sepanjang Saluran Manggis. Kami juga ditimpa hujan ketika menuju Warung Bu Atmo dan Masjid Agung. Di tempat lain terang. Di perjalanan setelah itu tanda tanda flu yaitu bersin bersin muncul.

Makan malamku agak kapiran (tak terurus) karena ternyata Bu Cicik tidak menyediakannya. Untung saja mangut dan brokoli masih ada sehingga aku tinggal membuat nasi. Malam ini aku makan sederhana. Selanjutnya aku ke kantor. Ada Pak Maimin, Pak Darmaji dan Pak Untung. Aku berpasangan dengan Pak Darmaji main gaple dengan Pak Joko Saptono dan Pak Wachid.
Lanjutannya...

Minggu, 08 Februari 2009

Semarang Banjir

Dini hari sampai dengan pagi hujan turun dengan deras disertai angin. Suhu udara begitu dingin dan aku tidur dengan sangat nyenyak. Saat subuh aku bangun untuk salat dan meneruskan tidur lagi. Sayang rasanya kesempatan ini dilewatkan begitu saja.

Ketika bangun lagi nyonya berkeluh kesah ada air cucuran atap di beberapa tempat. Dia juga dapat telpon dari Mbak Yet di Brumbungan bahwa rumahnya terkepung air. Air belum masuk rumahnya namun sudah di tetangganya. Aku mendapat pesan pendek dari boss kalau kalau ada banjir juga di wilayah kerjaku. Setelah aku konfirmasikan dengan petugas piket ternyata Kutoarjo dan sekitarnya terang dan tak ada laporan banjir. Berita di televisi menyatakan bahwa banjir telah melumpuhkan transportasi di tiga moda dari arah timur dan barat.

Aku dijemput oleh Pak Sobar sebelum 13.00. Dia datang bersama Pak Ketut. Kami kemudian berangkat ke Kutoarjo pukul 13.00. SPBU Gajahmungkur merupakan pemberhentian kami yang pertama. Aku menarik uang dari ATM sedang Pak Sobar mengisi BBM. Selanjutnya, Banaran Cafe Bedono menjadi tempat kami untuk istirahat. Pak Sobar makan siang, Pak Ketut minum teh sedang aku minum kopi dan salat ashar. Perjalanan kami relatif lancar. Dari Ungaran sampai Kutoarjo dapat dikatakan terang. Kami berhenti lagi di Purworejo untuk menikmati duren. Sekitar 17.00 kami sampai di rumah.

Malam aku ke kantor. Agak ramai di sana. Ada Pak Bambang Suranto dan Pak Djoko Saptono. Pak Bambang Hernawan juga ada sedang menyiapkan bahan untuk rapat koperasi.
Lanjutannya...

Sabtu, 07 Februari 2009

Mengganti Shock Absorber Starlet

Setelah salat subuh aku mengulang rute kemarin. Bedanya jika kemarin aku lewat tanjakan kuburan Mbapi, sekarang lewat gang sebelah timur. Cuaca lumayan, agak mendung dan berawan. Aku selesaikan ini dalam waktu 43 menit. Sambil istirahat aku baca koran dan acara pagi ditutup dengan sarapan. Nyonya menyediakan Pecak Tempe ditaburi potongan kacang panjang.

Aku suruh Teddy membawa Starlet ke Bengkel Mas Bambang di Jalan Mangunsarkoro. Sekitar 20 menit kemudian aku dan nyonya menyusul. Shock absorber depan diganti. Harga suku cadangnya, Kayaba, Rp1.400.000.

Mobil ditinggal kami ke Optikal Germany di Jalan Pemuda untuk membelikan Teddy kacamata. Harga kacamata Rp 375.000. Kami memesan barang itu lalu pulang. Saat makan siang Anin menelpon minta dijemput di Halte Kalisari. Dia datang dari tempatnya KKN. Teddy yang bertugas menjemputnya.

Kami keluar lagi pukul 14.30. Teddy didrop di bengkel sedang aku dan nyonya terus ke Majapahit. Keperluan kami ada 2, yaitu melihat produk kendaraan di Nasmoco dan belanja di Swalayan Giant. Saat itu Nasmoco mestinya sudah tutup namun kami masih dapat pelayanan. Swalayan Giant baru saja dibuka, besar seperti yang di Surabaya.

Kami sampai di rumah 17.45. Starlet sudah jadi dengan ongkos Rp120.000. Teddy menyatakan sekarang mobil itu menjadi lebih nyaman.
Lanjutannya...

Jumat, 06 Februari 2009

Membersihkan Karang Gigi

Pagi ini bagus juga. Aku walaupun agak kesiangan masih mendapatkan salat subuh. Segera aku bersiap untuk berjalan jalan. Perjalananku pagi ini mengambil rute Jalan Pamularsih Dalam - Jalan Sudirman - Jalan Basudewo. Aku perlu waktu 40 menit untuk sampai di rumah lagi. Koran sudah datang sehingga aku menikmatinya sambil beristirahat. Usai kegiatan itu aku sarapan dengan nasi goreng yang disiapkan oleh nyonya. Nasi goreng ini terasa nikmat karena selain lama tidak memakannya nyonya juga membuatnya dengan pas.

Sebelum pukul 08.oo aku berangkat ke kantor karena ada rapat pada jam itu. Kami para pejabat eselon III mengumpul dulu di ruang Pak Triwidodo sebelum ke Ruang Sidang Kedungombo untuk rapat. Rapat ini berupa pengarahan dari Kepala Dinas. Namanya juga pengarahan sehingga tidak ada diskusi untuk mengklarifikasinya. Pengarahan selesai 10.40 namun aku tidak langsung pulang karena kemudian mengobrol dengan teman teman dari Solo (Pak Said dan Dwi Hartono).

Aku menjalankan salat Jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Teddy kelihatannya tidak ikut salat. Kemudian cuaca semakin mendung dan hujan. Aku manfaatkan kondisi untuk tidur siang. Enak sekali.

Sehabis magrib aku diantar Teddy ke Drg Winarto untuk memeriksakan gigi sekaligus membersihkan karang gigi. Sudah beberapa hari ini aku menderita sariawan dan aku menduga karena karang gigi belum dibersihkan. Kebetulan pasien sedang kosong sehingga aku segera dilayani. Menurut catatan dokter sudah setahun lebih aku tidak datang. Good newsnya gigiku masih dalam kondisi bagus. Perawatan gigi berlangsung cepat dan memuaskan. Ongkosnya adalah Rp 140.000. Saat ini nilai dollar Amerika adalah Rp 11.750 per dollar.
Lanjutannya...

Kamis, 05 Februari 2009

Ke Semarang Sore

Bermalasan setelah salat. Jalan pagi libur dulu. Aku buat nasi tim dan menghangatkan ca brokoli untuk sarapan.

Sehabis apel aku beri pengarahan kepada pejabat eselon-4. Di luar ruang teman teman telah menyiapkan nasi kluban untuk sarapan. Kami semua yang ada di kantor sarapan dengan itu. Enak juga, apalagi ada kembang combrangnya yang sengir. Menurut para karyawati sarapan ini merupakan syukuran atas dilantiknya kembali Pak Haryono sebagai pejabat struktural eselon IV.

Dengan Pak Parmin aku ke Saluran Sekunder Dungus. Kami diantar oleh seorang staf UPTD Kutoarjo. Kami sampai di Desa Bakurejo tempat bangunan paling ujung.

Diantar Pak Sobar aku dan Pak Ketut ke Semarang Kami berangkat pukul 15.00 dan pukul 18.30 sampai di rumah. Kami berhenti di SPBU Secang untuk isi BBM dan Banaran Café untuk minum dan salat.
Lanjutannya...

Rabu, 04 Februari 2009

Serah Terima Jabatan

Pagi ini lumayan. Langit berawan cukup tebal namun tidak mendung. Aku melaksanakan ritual pagi dengan lengkap. Salat, jalan jalan dan sarapan. Seperti kemarin nyonya memberiku semangkuk bubur havermout dicampur kismis.

Sendirian aku ke kantor. Di Ruang Sidang Wadaslintang dilakukan serah terima jabatan sebagai tindak lanjut dari pelantikan kemarin. Selanjutnya dilakukan rapat koordinasi pengendalian. Rapatnya sendiri tidak begitu lama karena belum banyak yang didiskusikan. Namun sambutan boss yang panjang pada saat serah terima jabatan menjadikan rapat baru selesai pukul 12.30. Aku langsung pulang ke rumah.

Makan siangku agak lumayan, nasi gudangan dengan bandeng goreng. Lalu aku menunggu Pak Ktut untuk ke Kutoarjo. Dia masih memperbaiki mobil dinas yang akan membawa kami ke Kutoarjo. Lalu pukul 16.30 dia datang dan segera kami ke Kutoarjo.

Perjalanan ke Kutoarjo cukup lancar. Gerimis ditemui di beberapa tempat. Mau masuk Magelang hujan cukup deras. Kami makan malam di RM Ayam Goreng Bu Tatik Menowo. Selesai makan hujan sudah reda dan kami meneruskan jalan ke Kutoarjo. Pukul 21.00 kurang kami tiba di Kutoarjo.
Lanjutannya...

Selasa, 03 Februari 2009

Perubahan Pejabat

Pagi yang cerah. Aku jalan pagi setelah salat subuh. Langit berawan tetapi tak mendung. Aku berjalan sampai Pasar Karangayu. Perlu waktu 35 menit untuk sampai di rumah lagi.

Nyonya mengantar Anin ke lokasi KKN di Desa Randugunting. Aku diantar Teddy ke Grhadika Bhakti Praja. Aku didrop di Jalan Sriwijaya sebab saat itu Jalan Pahlawan ditutup untuk Apel Siaga Polda Jawa Tengah. Selanjutnya, aku jalan kaki.

Pukul 09.00 aku hadiri acara pelantikan pejabat struktural di gedung itu. Pak Hadi dilantik sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan. Posisi yang ditinggalkan, Kasi OP Progo Bogowonto Luk Ulo ditempati oleh Pak Haryono.

Aku pulang sekitar 11.30 dijemput oleh nyonya. Sisa hari di rumah saja. Sore hujan turun dengan lebat.

Lanjutannya...

Senin, 02 Februari 2009

Kutoarjo Sebentar

Pagi yang payah. Aku kesiangan sehingga kehilangan salat subuh. Keinginan untuk jalan jalan pagi urung karena gerimis sisa hujan semalam masih berlangsung. Aku siapkan menu pagi berupa jus apel wortel, nasi tim dan mangut.

Upacara hari Senin ditiadakan. Aku khawatir hujan akan turun di saat upacara berlangsung. Para karyawan bisa menangguk sakit masuk angin. Aku undang para pejabat eselon 4 untuk membahas pengadaan tenaga penunjang kantor dan pengaturan perjalanan dinas. Sampai siang aku berikan pengarahan kepada para karyawan.

Aku diberitahu pak Triwidodo bahwa Pak Haryono akan dilantik esok hari. Dia minta agar semua pejabat eselon hadir dalam pelantikan itu di Grhadhika Bhakti Praja Semarang.

Pukul 18.00 dengan pak Ktut aku pulang ke Semarang. Aku sampai di rumah 21.00. Aku minta Anin dan Teddy beli pecel Yu Sri. Dengan itu aku makan malam.

Lanjutannya...

Minggu, 01 Februari 2009

Ahad Yang Mendung

Bangun sebelum subuh. Aku tunaikan salat isya yang tertunda. Ada keinginan untuk jalan jalan pagi ini sehingga setelah salat subuh aku menyiapkan pakaian. Aku tengok di luar mendung, angin juga bertiup kencang. Sejenak kemudian hujan turun dengan lebat menahan niat saya untuk keluar. Aku lanjutkan tidurku yang nikmat.

Sarapan dengan bubur havermout dan mangut. Ini makanan yang dipromosikan oleh nyonya untuk mengurangi LDL cholesterol walaupun nyatanya tak berhasil diterapkan padanya. Pagi ini dia sibuk membuat ca brokoli dan oseng tempe teri. Bu Kus absen hari ini karena sakit.

Menjelang duhur aku ke Anjasmoro. Aku belanja makanan di Giant untuk bekal ke Kutoarjo. Selanjutnya, ke SPBU isi penuh BBM pada Avanza. Cuaca mendung.

Pak Sobar tiba pukul 16.00 dan setengah jam kemudian kami berangkat ke Kutoarjo. Cuaca mendung namun sampai Bedono hujan turun dengan deras. Aku dapat kiriman pesan pendek dari Pak Guntoro bahwa Saluran Induk Soropadan overtopping. Aku langsung minta Pak Djoko Wasono untuk mengatasinya. Ketika sampai saluran tersebut hujan sudah sedikit reda dan overtopping sudah tidak ada. Bekas bekas overtopping masih kelihatan walaupun dalam keadaan agak gelap. Hujan yang baru saja terjadi sangat deras. Jalan mau masuk Secang tergenang air luapan dari side ditch. Sawah sawah di bagian bawah juga tergenang air. Berhenti di kantor Satker Progo namun tak ada yang hadir.

Kami makan malam di RM Ayam Goreng Bu Tatik, Mertoyudan. Aku memilih ayam kampung goreng. Bersih, kesat, empuk, sebagian kemripik dan enak. Untuk berdua Rp 25.500 rasanya cukup murah.

Di Salaman hujan turun cukup deras juga sehingga pandangan ke depan sangat terbatas. Kami berhenti untuk mengisi solar di SPBU Bener. Kami sampai di rumah Kutoarjo pukul 21.00. Setelah salat aku ke kantor. Di kantor hanya ada Sarijan dan Agus Sukeri.

Lanjutannya...