Duta PErtiwi Mall adalah mal yang cukup baru di Semarang. Di sini hadir Carrefour jaringan toko kelas dunia di lantai 1. Di lantai itu juga banyak gerai toko yang lain. Pada lantai dasar banyak gerai toko juga namun sebagian besar ruang adalah semacam plaza untuk pameran. Pada lantai 2 yaitu lantai teratas adalah pujasera, gerai toko elektronik dan ponsel serta salon. Siang ini aku mengunjungi salon untuk cukur.
Pagi pukul 05.00 aku bangun dan salat lalu bersantai. Agak terang aku jalan jalan sampai Pasar Karangayu. Aku sarapan dengan nasi dan sayur lodeh gori, lodeh jantung pisang dan oseng sawi serta tempe goreng. Cukup nikmat sarapan pagi ini. Pagi ini aku isi dengan beres beres untuk persiapan ke Kutoarjo. Siang hari setelah dhuhur aku minta Anin untuk mengantarku ke DP Mall untuk cukur. DP Mall maupun salon yang aku kunjungi cukup ramai. Untuk cukur aku bayar Rp30.000. Nyonya menelpon bahwa Pak Acep Sugiarto sudah datang menjemput. Aku bergegas pulang setelah acara cukur selesai.
Sekitar pukul 14.00 aku berangkat ke Kutoarjo. Kami mampir di RM Citra Bundo untuk makan siang. Pak Acep cukup kencang mengemudikan kendaraannya sehingga pukul 17.00 kami sampai di Kutoarjo. Malam aku ke kantor untuk memproses dokumen yang ada. Di kantor ada Pak Hartono, Bu Ari mampir sebentar, Pak Bambang yang datang malam dan Pak Pono serta Pak Untung.
Lanjutannya...
Minggu, 31 Mei 2009
Sabtu, 30 Mei 2009
Monika Foto
Itu adalah nama toko kamera yang sering aku kunjungi karena koleksinya cukup lengkap. Toko ini selain kamera foto maupun video juga menawarkan peralatan pendukungnya seperti tripod, battery, lensa, dllnya. Kurang lebih 5 tahun yang lalu aku beli kamera foto Nikon model Coolpix 3100 dan pada hari ini aku beli kamera foto Coolpix S220 Rp2.250.000 (lengkap dengan wadahnya dan SD memory 2 Gb) karena yang terdahulu itu tiba tiba tak berfungsi. Semuanya merupakan model kamera saku yang aku perlukan untuk membantu kerjaku.
Hari ini acaraku begitu padat. Aku bangun hampir terang. Setelah subuh lalu aku tiduran lagi. Aku terbangun lagi untuk sarapan bubur oatmeal. Selanjutnya aku jalan jalan pagi namun hanya sekitar 15 menit. Sekitar pukul 08.00 Pak Rozy dan 2 tukangnya datang. Hari ini dia melakukan pembongkaran atas kamar mandi depan. Aku dan nyonya pergi ke gerai Onna di Ruko Mataram Plaza menyurvai conto tirai untuk kamar mandi. Kami juga gerai Alcon di Jalan Dr Tjipto untuk hal yang sama. Kami seterusnya ke Pertokoan Bubakan untuk beli 1 box tegel keramik untuk kamar mandi Rp33.000. Selanjutnya, kami ke Mbak Yet untuk mengambil pasir, hanya ada Yu Ti di sana, Mbak Yet dan Mbak Poppy pergi ke rumah.
Hanya sebentar di rumah, aku, Anindya, Mbak Yet dan Mbak Poppy pergi ke pertokoan di Jalan Pemuda. Mereka ke toko benang Satria sedang aku ke Monika Foto untuk melihat lihat kamera dan beli sebuah card reader Rp35.000. Aku dan Anindya kemudian bergegas pulang ke rumah. Kami menurunkan Mbak Yet dan Mbak Poppy di Toko Buku Gramedia. Di rumah sudah ada karyawan Onna yang sedang survai. Aku memberikan petunjuk seperlunya dan menyetujui harga yang ditawarkan Rp1.400.000 lalu pergi lagi ke Gramedia bersama Anindya. Aku beli alat perlengkapan kantor lalu menurunkan Mbak Yet dan Mbak Poppy di Brumbungan. Aku dan Anindya lalu kembali ke Monika Foto untuk membeli kamera.
Sampai di rumah lagi aku begitu capai. Setelah mandi dan salat magrib aku tidur. Tidurku walaupun hanya 30 menit merupakan tidur yang enak karena saat itu hujan dan udara terasa dingin. Lanjutannya...
Hari ini acaraku begitu padat. Aku bangun hampir terang. Setelah subuh lalu aku tiduran lagi. Aku terbangun lagi untuk sarapan bubur oatmeal. Selanjutnya aku jalan jalan pagi namun hanya sekitar 15 menit. Sekitar pukul 08.00 Pak Rozy dan 2 tukangnya datang. Hari ini dia melakukan pembongkaran atas kamar mandi depan. Aku dan nyonya pergi ke gerai Onna di Ruko Mataram Plaza menyurvai conto tirai untuk kamar mandi. Kami juga gerai Alcon di Jalan Dr Tjipto untuk hal yang sama. Kami seterusnya ke Pertokoan Bubakan untuk beli 1 box tegel keramik untuk kamar mandi Rp33.000. Selanjutnya, kami ke Mbak Yet untuk mengambil pasir, hanya ada Yu Ti di sana, Mbak Yet dan Mbak Poppy pergi ke rumah.
Hanya sebentar di rumah, aku, Anindya, Mbak Yet dan Mbak Poppy pergi ke pertokoan di Jalan Pemuda. Mereka ke toko benang Satria sedang aku ke Monika Foto untuk melihat lihat kamera dan beli sebuah card reader Rp35.000. Aku dan Anindya kemudian bergegas pulang ke rumah. Kami menurunkan Mbak Yet dan Mbak Poppy di Toko Buku Gramedia. Di rumah sudah ada karyawan Onna yang sedang survai. Aku memberikan petunjuk seperlunya dan menyetujui harga yang ditawarkan Rp1.400.000 lalu pergi lagi ke Gramedia bersama Anindya. Aku beli alat perlengkapan kantor lalu menurunkan Mbak Yet dan Mbak Poppy di Brumbungan. Aku dan Anindya lalu kembali ke Monika Foto untuk membeli kamera.
Sampai di rumah lagi aku begitu capai. Setelah mandi dan salat magrib aku tidur. Tidurku walaupun hanya 30 menit merupakan tidur yang enak karena saat itu hujan dan udara terasa dingin. Lanjutannya...
Jumat, 29 Mei 2009
Rumah Makan Puri Oka
Adalah nama rumah makan di Semarang yang salah satunya berada di pertokoan ex Bioskop Murni Jalan Gajahmada Semarang. Rumah makan ini cukup favorit bagi kami sekeluarga, menyediakan mi, nasi goreng, seafood, sayuran, dsb. Malam ini kami sekeluarga ditraktir di sini oleh Mbak Poppy. Mbak Yet juga hadir. Aku makan nasi goreng ikan asin, enak dengan porsi banyak.
Pagi ini aku terbangun dan tidur lagi setelah salat. Aku dibangunkan nyonya untuk sarapan bubur oatmeal. Nyonya bergegas untuk mengurus pajak Starlet. Beberapa saat nyonya datang dan pergi lagi untuk menjenguk orang sakit bersama ibu ibu DW Dinas. Dia mengatakan dapat denda Rp120.000 karena terlambat bayar pajak.
Aku dan Rahutama salat jumat di Masjid Attaqwa. Setibanya lagi di rumah aku buka internet. Rencana melihat tirai kamar mandi ditunda karena hujan. Malam hari aku dan Rahutama ke Puri Oka untuk bergabung dengan Mbak Yet, Mbak Poppy, nyonya dan Anindya. Lanjutannya...
Pagi ini aku terbangun dan tidur lagi setelah salat. Aku dibangunkan nyonya untuk sarapan bubur oatmeal. Nyonya bergegas untuk mengurus pajak Starlet. Beberapa saat nyonya datang dan pergi lagi untuk menjenguk orang sakit bersama ibu ibu DW Dinas. Dia mengatakan dapat denda Rp120.000 karena terlambat bayar pajak.
Aku dan Rahutama salat jumat di Masjid Attaqwa. Setibanya lagi di rumah aku buka internet. Rencana melihat tirai kamar mandi ditunda karena hujan. Malam hari aku dan Rahutama ke Puri Oka untuk bergabung dengan Mbak Yet, Mbak Poppy, nyonya dan Anindya. Lanjutannya...
Kamis, 28 Mei 2009
Hotel Agas
Hotel ini terletak di pojok persimpangan jalan Hasanuddin dan Muwardi Solo. Hotel ini termasuk bintan tiga namun ada kolam renang air hangatnya. Itu yang menarikku sehingga semalam aku dan nyonya menginap di sini. Selama ini aku baru sekali menjajal layanannya yaitu sarapan pagi. Itu terjadi sekitar 5 tahun yang lalu saat idul fitri. Menginapku kali ini adalah layanannya yang kedua.
Pagi ini aku terbangun dari tidur yang nyenyak. Kamar hotel ini memang nyaman. Setelah salat aku bersiap untuk berenang. Pukul 06.20 aku masuk kolam. Ada beberapa manula yang sedang berenang. Aku berenang sekitar 45 menit. Ada banyak minusnya kolam ini yaitu tak menyediakan handuk, airnya begitu tak hangat dan agak kotor. Setelah mandi di kamar aku merasa nyaman dan bergegas ke ruangan sarapan. Di sini disediakan wifi namun tak dapat kumanfaatkan. Fasilitas lain adalah sarapannya yang cukup beragam dan enak. Aku dan nyonya menikmatinya.
Aku ke Panti Karya Wanita Utama Jl Rajiman diantar Pak Parlan sebelum 09.00. Di sini aku mengikuti Sosialisasi Tupoksi SKPD. Disini aku ketemu teman SMP/SMA ku yaitu Moch Susatyo dan Helly Sulistiobudi. Kami sama sama mengikuti sosialisasi ini sampai selesai pukul 14.00. Nyonya menjemputku pukul 15.00.
Aku dan nyonya langsung pulang. Kami berhenti di RM Tamansari dan nyonya makan siang. Kami berhenti lagi di SPBU Bolon untuk isi BBM. Di Toko Om Tan Salatiga kami berhenti lagi untuk beli jajan. Saat isya kami tiba di rumah namun hanya mengambil berkas mobil Starlet. Kami lalu ke DP Mall untuk mengurus pajak mobil itu. Ternyata Samsat sudah tutup pada 15.00 maka kami terus pulang. Lanjutannya...
Pagi ini aku terbangun dari tidur yang nyenyak. Kamar hotel ini memang nyaman. Setelah salat aku bersiap untuk berenang. Pukul 06.20 aku masuk kolam. Ada beberapa manula yang sedang berenang. Aku berenang sekitar 45 menit. Ada banyak minusnya kolam ini yaitu tak menyediakan handuk, airnya begitu tak hangat dan agak kotor. Setelah mandi di kamar aku merasa nyaman dan bergegas ke ruangan sarapan. Di sini disediakan wifi namun tak dapat kumanfaatkan. Fasilitas lain adalah sarapannya yang cukup beragam dan enak. Aku dan nyonya menikmatinya.
Aku ke Panti Karya Wanita Utama Jl Rajiman diantar Pak Parlan sebelum 09.00. Di sini aku mengikuti Sosialisasi Tupoksi SKPD. Disini aku ketemu teman SMP/SMA ku yaitu Moch Susatyo dan Helly Sulistiobudi. Kami sama sama mengikuti sosialisasi ini sampai selesai pukul 14.00. Nyonya menjemputku pukul 15.00.
Aku dan nyonya langsung pulang. Kami berhenti di RM Tamansari dan nyonya makan siang. Kami berhenti lagi di SPBU Bolon untuk isi BBM. Di Toko Om Tan Salatiga kami berhenti lagi untuk beli jajan. Saat isya kami tiba di rumah namun hanya mengambil berkas mobil Starlet. Kami lalu ke DP Mall untuk mengurus pajak mobil itu. Ternyata Samsat sudah tutup pada 15.00 maka kami terus pulang. Lanjutannya...
Rabu, 27 Mei 2009
Galabo
Galabo adalah akronim Gladag Langen Boga suatu tempat di Solo waktu malam tempat masyarakat menikmati makan. Ada kurang lebih 50 gerai makanan dibuka di sana. Semuanya menawarkan makanan khas Solo yang terkenal seperti gudeg ceker, tengkleng, pecel, bakmi jawa, dllnya. Malam ini aku dan nyonya ditemani Pak Edy dan nyonya menikmati gudeg ceker di Galabo ini. Suasananya seperti akau di Tanjungpinang, terbuka dan membuat santai.
Pagi ini aku bangun cukup gasik karena panas dan listrik mati. Sambil meraba raba aku wudhu, salat dan bersiap siap untuk jalan pagi. Aku berjalan rute biasanya yaitu rumah pasar rumah. Sarapanku bubur oatmeal yang ditaburi kismis buatan nyonya.
Di kantor aku ikut apel. Pak Sukadi tidak ikut karena sedang rapat di Semarang. Pak Sobar tak terlihat entah ke mana. Sekitar pukul 09.30 aku, Pak Ketut, Bu Tyas, Bu Wiwik dan Bu Tasinah ke Gombong untuk menghadiri resepsi manten. Pak Suwardi menyelenggarakan resepsi itu di Benteng Van der Wijck untuk anak perempuannya. Rombongan pulang hanya 4 orang karena berkurang Bu Tasinah. Mobil Taft Rocky yang kami pakai dan disopiri Pak Ketut mogok di Sruweng. Rupanya talikipasnya putus. Aku dan Bu Wiwik pindah ke mobilnya pak Djoko dan pukul 14.00 sampai di kantor.
Setelah salah ashar aku dan nyonya pergi ke Solo. Kami berhenti di Bandara Adisutjipto Jogja untuk membeli voucher hotel. Kami mendapatkan voucer sebuah kamar standar di Hotel Agas dengan harga Rp375.000. Aku lalu menelpon Pak Edy Liestanto mengabarkan kami akan ke Solo. Sekitar pukul 19.00 kami tiba di Hotel Agas dan Pak Edy dan nyonya telah menunggu di sana. Malam ini kami diantar mereka untuk menikmati suasana malam Solo di Galabo. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun cukup gasik karena panas dan listrik mati. Sambil meraba raba aku wudhu, salat dan bersiap siap untuk jalan pagi. Aku berjalan rute biasanya yaitu rumah pasar rumah. Sarapanku bubur oatmeal yang ditaburi kismis buatan nyonya.
Di kantor aku ikut apel. Pak Sukadi tidak ikut karena sedang rapat di Semarang. Pak Sobar tak terlihat entah ke mana. Sekitar pukul 09.30 aku, Pak Ketut, Bu Tyas, Bu Wiwik dan Bu Tasinah ke Gombong untuk menghadiri resepsi manten. Pak Suwardi menyelenggarakan resepsi itu di Benteng Van der Wijck untuk anak perempuannya. Rombongan pulang hanya 4 orang karena berkurang Bu Tasinah. Mobil Taft Rocky yang kami pakai dan disopiri Pak Ketut mogok di Sruweng. Rupanya talikipasnya putus. Aku dan Bu Wiwik pindah ke mobilnya pak Djoko dan pukul 14.00 sampai di kantor.
Setelah salah ashar aku dan nyonya pergi ke Solo. Kami berhenti di Bandara Adisutjipto Jogja untuk membeli voucher hotel. Kami mendapatkan voucer sebuah kamar standar di Hotel Agas dengan harga Rp375.000. Aku lalu menelpon Pak Edy Liestanto mengabarkan kami akan ke Solo. Sekitar pukul 19.00 kami tiba di Hotel Agas dan Pak Edy dan nyonya telah menunggu di sana. Malam ini kami diantar mereka untuk menikmati suasana malam Solo di Galabo. Lanjutannya...
Selasa, 26 Mei 2009
Lapangan Tenis
Di antara kantor dan rumah ada sebidang lapangan tenis. Lapangan ini peninggalan proyek dan saat ini kondisinya sudah mundur. Walaupun demikian beberapa kumpulan petenis masih menggunakannya. Dulu kami sering menggunakannya namun sekarang ini agak jarang. Kadang beberapa penghuni perumahan memanfaatkannya untuk ruang jalan jalan pagi. Aku mempunyai rencana untuk mengembalikan kondisi lapangan ini dan menyewakannya ke lebih banyak kumpulan pemain.
Aku bangun lebih gasik dari kemarin. Setelah salat masih ada waktu untuk bersantai sebelum pergi jalan jalan. Aku berjalan seperti rute biasanya. Di dekat pasar aku beli tempe goreng dan pisang goreng. Kali ini makanan itu dibungkus dengan daun pisang bekas pembungkus tempe. Di rumah ternyata nyonya juga habis belanja. Dia membeli sayur untuk sarapan. Sarapan pagi ini cukup bervariasi.
Sepanjang hari aku di kantor saja. Pagi aku ikuti apel yang pesertanya cukup banyak. Pagi dan siang aku banyak di ruang kantor untuk menandatangani dokumen untuk SPJ. Dhuhur aku pulang ke rumah untuk salat dan makan siang. Di luar rumah banyak pekerja sedang melakukan perbaikan atap. Pekerja ini sudah sejak Senin bekerja. Di antara rumah dan kantor ada lapangan tenis. Sudah 2 hari ada 2 pekerja membersihkan lapangan dan sekitarnya dari sampah dan rumput. Lapangan tenis sekerang sudah tampak bersih. Lanjutannya...
Aku bangun lebih gasik dari kemarin. Setelah salat masih ada waktu untuk bersantai sebelum pergi jalan jalan. Aku berjalan seperti rute biasanya. Di dekat pasar aku beli tempe goreng dan pisang goreng. Kali ini makanan itu dibungkus dengan daun pisang bekas pembungkus tempe. Di rumah ternyata nyonya juga habis belanja. Dia membeli sayur untuk sarapan. Sarapan pagi ini cukup bervariasi.
Sepanjang hari aku di kantor saja. Pagi aku ikuti apel yang pesertanya cukup banyak. Pagi dan siang aku banyak di ruang kantor untuk menandatangani dokumen untuk SPJ. Dhuhur aku pulang ke rumah untuk salat dan makan siang. Di luar rumah banyak pekerja sedang melakukan perbaikan atap. Pekerja ini sudah sejak Senin bekerja. Di antara rumah dan kantor ada lapangan tenis. Sudah 2 hari ada 2 pekerja membersihkan lapangan dan sekitarnya dari sampah dan rumput. Lapangan tenis sekerang sudah tampak bersih. Lanjutannya...
Senin, 25 Mei 2009
Pasar Beringharjo
Pasar ini sangat legendaris, berada di ujung selatan Jalan Malioboro Jogjakarta. Hampir setiap aku dan nyonya ke Jogja kami menyempatkan belanja di sini. Pasar ini sudah cukup tua, mungkin bersamaan dengan terbentuknya kerajaan Jogja. Saat ini sudah berbentuk bangunan berlantai 3. Bagian depan adalah untuk batik sedang bagian belakang untuk aneka rupa komoditi tradisional. Barang yang sering kami beli adalah batik, emping dan balungkuwuk. Barang itu pula yang kami beli sore ini.
Pagi ini aku bangun pukul 05.10 ketika saat salat subuh tinggal 30 menit. Aku bergegas salat dan siap siap jalan jalan. Rute biasanya aku tempuh. Di pasar aku beli brokoli dan tempe goreng. Untuk pembungkus tempe itu aku beli daun pisang Rp500. Sisa daun pisang yang masih banyak aku tinggal di penjual tempe untuk dimanfaatkan. Aku sarapan dengan nasi tim dan oseng tempe bekal dari Semarang
Di kantor aku hanya setengah hari. Saat apel semua pejabat eselon IV lengkap. Pukul 12.00 aku dan nyonya pergi ke Jogja. Kami makan siang di warung Gudeg Wijilan, cukup enak sayang berdesakan. Selanjutnya kami belanja di Pasar Beringharjo. Kami sampai di rumah persis ketika adzan isya berkumandang. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun pukul 05.10 ketika saat salat subuh tinggal 30 menit. Aku bergegas salat dan siap siap jalan jalan. Rute biasanya aku tempuh. Di pasar aku beli brokoli dan tempe goreng. Untuk pembungkus tempe itu aku beli daun pisang Rp500. Sisa daun pisang yang masih banyak aku tinggal di penjual tempe untuk dimanfaatkan. Aku sarapan dengan nasi tim dan oseng tempe bekal dari Semarang
Di kantor aku hanya setengah hari. Saat apel semua pejabat eselon IV lengkap. Pukul 12.00 aku dan nyonya pergi ke Jogja. Kami makan siang di warung Gudeg Wijilan, cukup enak sayang berdesakan. Selanjutnya kami belanja di Pasar Beringharjo. Kami sampai di rumah persis ketika adzan isya berkumandang. Lanjutannya...
Minggu, 24 Mei 2009
Soto Surabaya
Soto Surabaya adalah soto yang katanya khas Surabaya. Bahannya adalah ayam dan sayuran sedang bumbunya tampaknya dominan bawang putih. Di Semarang soto ini dijual di trotoir jalan Pemuda depan Bank BCA. Dulu kami sering beli dibawa kerumah untuk sarapan. Pagi ini aku dan nyonya mengudap di sana.
Pagi ini aku bangun cukup gasik. Tidurku memuaskan. Aku salat lalu tidur lagi. Saat terbangun nyonya sudah menyiapkan sarapan, bubur oatmeal. Bubur itu aku makan dengan sup kacang merah. Cuaca agak bagus, aku dan nyonya jalan ke luar untuk survey barang renovasi kamar mandi. Kami ke ACE Hardware, ASAYA dan terakhir ke Carrefour. Sebelum ke ASAYA kami mampir di Soto Surabaya karena aku lapar. Aku makan sedang nyonya menunggu. Sore sebelum ashar Pak Rozy dan Pak Abdurrochman ke rumah untuk merembuk renovasi rumah. Rumah perlu direnovasi karena sudah 12 tahun ditempati.
Dengan nyonya aku berangkat ke Kutoarjo pukul 18.40. Kami berhenti di SPBU 4450201 Gajahmungkur untuk mengisi BBM, Rp169.100. Kami berhenti lagi di Bakso Bakar Arema Jl Ikhlas Magelang. Makanan disini enak, halal, bervariasi dan murah. Kami sampai di Kutoarjo sekitar pukul 22.30. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun cukup gasik. Tidurku memuaskan. Aku salat lalu tidur lagi. Saat terbangun nyonya sudah menyiapkan sarapan, bubur oatmeal. Bubur itu aku makan dengan sup kacang merah. Cuaca agak bagus, aku dan nyonya jalan ke luar untuk survey barang renovasi kamar mandi. Kami ke ACE Hardware, ASAYA dan terakhir ke Carrefour. Sebelum ke ASAYA kami mampir di Soto Surabaya karena aku lapar. Aku makan sedang nyonya menunggu. Sore sebelum ashar Pak Rozy dan Pak Abdurrochman ke rumah untuk merembuk renovasi rumah. Rumah perlu direnovasi karena sudah 12 tahun ditempati.
Dengan nyonya aku berangkat ke Kutoarjo pukul 18.40. Kami berhenti di SPBU 4450201 Gajahmungkur untuk mengisi BBM, Rp169.100. Kami berhenti lagi di Bakso Bakar Arema Jl Ikhlas Magelang. Makanan disini enak, halal, bervariasi dan murah. Kami sampai di Kutoarjo sekitar pukul 22.30. Lanjutannya...
Sabtu, 23 Mei 2009
Bud Rahardjo
Dia adalah temanku ketika masih bekerja di Proyek Air Bersih Jawa Tengah. Ketika aku masih pegawai baru dia sudah beberapa tahun menjadi PNS. Kompetensinya adalah geologis, lulus setingkat sarjana muda dari UGM. Dia lebih tua sekitar 4 tahun dariku. Sekarang ini dia sudah pensiun dan sore ini dia menyelenggarakan resepsi mantu anaknya yang ke-3.
Aku bangun pagi sudah terlambat dengan begitu aku tak salat subuh. Aku sarapan dengan bubur oatmeal. Agak siang makan lagi dengan tempe goreng. Aku ingin cukur siang ini namun tak jadi karena hujan dan tak ada yang mengantar.
Petang hari aku dan nyonya menghadiri resepsi mantu Pak Bud Rahardjo di rumahnya di Jalan Cemara I Nomor 11 Banyumanik Semarang. Resepsi dilakukan secara open air walaupun cuaca mendung. Untung sekali hujan tak turun. Kami ketemu Pak dan Bu Yatin, Pak dan Bu Baroto, Pak dan Bu Pudjo Lahatyo, Pak dan Bu Arif Istaman dan lain lainnya. Pak dan Bu Priyo dan Pak dan Bu Roosmany menjadi penerima tamu. Pulangnya kami mampir di Swalayan Giant belanja memanfaatkan voucher Rp50.000. Hujan turun ketika kami keluar dari toko itu namun terang ketika kami sampai di rumah. Beberapa saat kemudian hujan turun dengan deras. Lanjutannya...
Aku bangun pagi sudah terlambat dengan begitu aku tak salat subuh. Aku sarapan dengan bubur oatmeal. Agak siang makan lagi dengan tempe goreng. Aku ingin cukur siang ini namun tak jadi karena hujan dan tak ada yang mengantar.
Petang hari aku dan nyonya menghadiri resepsi mantu Pak Bud Rahardjo di rumahnya di Jalan Cemara I Nomor 11 Banyumanik Semarang. Resepsi dilakukan secara open air walaupun cuaca mendung. Untung sekali hujan tak turun. Kami ketemu Pak dan Bu Yatin, Pak dan Bu Baroto, Pak dan Bu Pudjo Lahatyo, Pak dan Bu Arif Istaman dan lain lainnya. Pak dan Bu Priyo dan Pak dan Bu Roosmany menjadi penerima tamu. Pulangnya kami mampir di Swalayan Giant belanja memanfaatkan voucher Rp50.000. Hujan turun ketika kami keluar dari toko itu namun terang ketika kami sampai di rumah. Beberapa saat kemudian hujan turun dengan deras. Lanjutannya...
Jumat, 22 Mei 2009
Supardi
Dia seorang PNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang ditempatkan di Satuan Kerja Progo Hulu, Dinas PSDA Jawa Tengah. Sore ini aku mengunjungi rumahnya. Itu merupakan kegiatan sampingan setelah aku mengunjungi obyek hasil kegiatan pembangunan prasarana air baku. Keluarganya cukup ramah, religius dan rumahnya juga bersih. Tentu saja ada acara makan sebagai pelengkap menyambut tamu. Untung perutku masih dapat menampung. Rumahnya ada di Desa Sidogede Grabag masuk kurang lebih 500 m dari jalan raya Grabag - Ngipik.
Lewat pukul 05.00 aku bangun pagi. Setelah salat aku jalan jalan sesuai rute yang biasa. Aku beli koran Seputar Indonesia, Rp3.000. Berita tentang pesawat Hercules TNIAU masih menjadi headline. Aku sebenarnya ingin berita dialog calon presiden JK maupun SBY dengan Kadin. Aku sarapan dengan coffeemix, jadah bakar dan krasikan.
Apel di kantor yang aku ikuti cukup sepi. Aku mengumumkan untuk mengisi hari ini, Jumat Kliwon, dengan kerjabakti. Ini sesuai pakem yang telah dibangun sejak dulu. Pukul 10.30 aku diantar Pak Sobar pulang ke Semarang. Sampai di Pirikan kami berhenti untuk menunaikan salat Jumat. Kami lalu makan siang di warung Bu Atmo. Kali ini aku makan sop snerek lengkap dengan gorengan babat dan iso. Kami lanjutkan perjalanan kami ke kantor satuan kerja Progo. Setelah menunggu sejenak Pak Pardi, yang akan mengantarku ke lokasi kegiatan air baku, datang. Kami lalu ke lokasi itu yaitu di Desa Sidogede Grabag. Pak Supardi tinggal di situ karenanya dia menjadi beneficiary dari kegiatan itu. Kami meninjau juga lokasi sumber yang terletak di perbatasan dengan Desa Kartoharjo.
Aku sampai di rumah pukul 16.30. Malam harinya aku dan Anindya ke toko asesoris hp Ayani Phone Market di Jalan A Yani untuk beli case hp. Ini toko baru sehingga kami mendapatkan diskon. Leather case hp N79 yang berharga Rp55.000 aku dapatkan dengan harga Rp44.000. Lanjutannya...
Lewat pukul 05.00 aku bangun pagi. Setelah salat aku jalan jalan sesuai rute yang biasa. Aku beli koran Seputar Indonesia, Rp3.000. Berita tentang pesawat Hercules TNIAU masih menjadi headline. Aku sebenarnya ingin berita dialog calon presiden JK maupun SBY dengan Kadin. Aku sarapan dengan coffeemix, jadah bakar dan krasikan.
Apel di kantor yang aku ikuti cukup sepi. Aku mengumumkan untuk mengisi hari ini, Jumat Kliwon, dengan kerjabakti. Ini sesuai pakem yang telah dibangun sejak dulu. Pukul 10.30 aku diantar Pak Sobar pulang ke Semarang. Sampai di Pirikan kami berhenti untuk menunaikan salat Jumat. Kami lalu makan siang di warung Bu Atmo. Kali ini aku makan sop snerek lengkap dengan gorengan babat dan iso. Kami lanjutkan perjalanan kami ke kantor satuan kerja Progo. Setelah menunggu sejenak Pak Pardi, yang akan mengantarku ke lokasi kegiatan air baku, datang. Kami lalu ke lokasi itu yaitu di Desa Sidogede Grabag. Pak Supardi tinggal di situ karenanya dia menjadi beneficiary dari kegiatan itu. Kami meninjau juga lokasi sumber yang terletak di perbatasan dengan Desa Kartoharjo.
Aku sampai di rumah pukul 16.30. Malam harinya aku dan Anindya ke toko asesoris hp Ayani Phone Market di Jalan A Yani untuk beli case hp. Ini toko baru sehingga kami mendapatkan diskon. Leather case hp N79 yang berharga Rp55.000 aku dapatkan dengan harga Rp44.000. Lanjutannya...
Kamis, 21 Mei 2009
Hotel Gren Mandarin
Semalam aku, Lik Santo dan Adi menginap di hotel itu pada kamar 117. Hotel itu terletak di komplek pertokoan pada pinggir timur kota Pekalongan. Sesuai namanya hotel itu bersuasana cina. Menurut manajernya hotel itu pada mulanya merupakan mall yang gagal yang kemudian diubah menjadi hotel. Pertokoan di sekitarnya masih sepi namun manajer itu bertekad untuk meramaikannya. Kamar yang kami tempati adalah kelas moderate, agak sempit namun bisa ditempati bertiga, bersih, berAC bagus dan yang penting kamar mandinya bersih dengan air yang bagus. Biaya Rp250.000 per malam ditambah ekstra bed Rp75.000 aku rasa cukup sepadan.
Aku bangun pukul 05.15 lalu salah subuh. Lik Santo dan Adi sudah bangun lebih dulu dan memperhatikan berita televisi. Aku tidur lagi dan bangun sekitar pukul 08.00. Kami sarapan secara prasmanan. Karena kami bertiga maka ada tambahan untuk kelebihan 1 orang, yaitu Rp15.000. Cukup murah tetapi sesuai karena sarapan yang disajikan juga sederhana, nasi putih, mi goreng, ayam kecap, roti tawar, margarin, selai, semangka kuning, sup ikan, jus jeruk, kopi dan teh. Kami kemudian check out.
Kami belanja buah di Food Market pada suatu mall di alun alun Pekalongan. Kami lalu ke rumah Pak Lik Imto di Perumahan Patriot Mas No 60 Pekalongan. Jalan ke sana cukup ramai karena hari ini Wakil Presiden Jusuf Kalla direncanakan meresmikan Rumah Sakit Kota Pekalongan. Anggota kepolisian bertebaran di jalan. Pak Lik Imto dikenal sebagai Pak Suprianto Legowo, saat ini masih tercatata aktif sebagai PNS pada Pemerintah Kab Pemalang walaupun sudah beberapa saat tergeletak tak berdaya karena stroke.
Kami kemudian meneruskan jalan ke Kutoarjo lewat Pemalang. Adi mengemudi sampai Belik. Kami salat dhuhur dan ashar secara jamak di sebuah mesjid. Aku kemudian menggantikan posisinya sebagai sopir. Kami berhenti di Warung Soto Kecil Sokaraja untuk makan siang. Kami berhenti lagi di Warung Asli Kutawinangun untuk istirahat. Adi memegang kemudi lagi. Pukul 17.45 kami tiba di rumah Kutoarjo. Aku turun sedang Adi dan Lik Santo meneruskan jalan ke Salaman. Lanjutannya...
Aku bangun pukul 05.15 lalu salah subuh. Lik Santo dan Adi sudah bangun lebih dulu dan memperhatikan berita televisi. Aku tidur lagi dan bangun sekitar pukul 08.00. Kami sarapan secara prasmanan. Karena kami bertiga maka ada tambahan untuk kelebihan 1 orang, yaitu Rp15.000. Cukup murah tetapi sesuai karena sarapan yang disajikan juga sederhana, nasi putih, mi goreng, ayam kecap, roti tawar, margarin, selai, semangka kuning, sup ikan, jus jeruk, kopi dan teh. Kami kemudian check out.
Kami belanja buah di Food Market pada suatu mall di alun alun Pekalongan. Kami lalu ke rumah Pak Lik Imto di Perumahan Patriot Mas No 60 Pekalongan. Jalan ke sana cukup ramai karena hari ini Wakil Presiden Jusuf Kalla direncanakan meresmikan Rumah Sakit Kota Pekalongan. Anggota kepolisian bertebaran di jalan. Pak Lik Imto dikenal sebagai Pak Suprianto Legowo, saat ini masih tercatata aktif sebagai PNS pada Pemerintah Kab Pemalang walaupun sudah beberapa saat tergeletak tak berdaya karena stroke.
Kami kemudian meneruskan jalan ke Kutoarjo lewat Pemalang. Adi mengemudi sampai Belik. Kami salat dhuhur dan ashar secara jamak di sebuah mesjid. Aku kemudian menggantikan posisinya sebagai sopir. Kami berhenti di Warung Soto Kecil Sokaraja untuk makan siang. Kami berhenti lagi di Warung Asli Kutawinangun untuk istirahat. Adi memegang kemudi lagi. Pukul 17.45 kami tiba di rumah Kutoarjo. Aku turun sedang Adi dan Lik Santo meneruskan jalan ke Salaman. Lanjutannya...
Rabu, 20 Mei 2009
Rumah Makan Puri Pertiwi
Menjelang dhuhur aku dan sebagian teman kantor datang ke Rumah Makan Puri Pertiwi di jalan raya Purworejo - Jogja pada perbatasan Desa Cengkawak Rejo dan Keduren. Ini merupakan rumah makan dengan konsep taman air mini. Kami ke sini untuk merayakan kepensiunan Pak Hidup Supriadi yang sesuai SK Pensiunnya akan terjadi pada 1 Juni 2009. Ada 30an yang hadir disuguhi sup jagung, gurami goreng saus kecap, udang saus dan ca kangkung.
Pagi ini aku bangun gasik walaupun semalam main gaple dengan Pak Maimin, Pak Pono dan Pak Untung sampai jauh malam. Setelah salat aku bersantai. Di luar hujan turun dengan lebat. Aku sarapan dengan oatmeal, bakso tahu dan oseng kacang. Di kantor kami membatalkan rencana upacara Hari Kebangkitan Nasional yang ke 101 karena hujan gerimis masih berlangsung.
Aku ke Salaman diantar Pak Sobar. Hujan turun dengan deras sepanjang jalan maupun saat sampai di Salaman. Sesuai rencana, aku, Lik Santo dan Adi sore ini pergi ke Pekalongan. Kami mampir di Banaran Café untuk istirahat dan salat magrib. Kami habiskan Rp27.000 untuk minum dan snack. Kami mampir di rumah untuk mengambil pakaian. Anindya mengabarkan bahwa skripsinya telah disetujui dan segera akan digandakan. Aku ikut senang. Aku sampai pekalongan pukul 10.00 lalu check in di Hotel Gren Mandarin. Karena belum makan kami makan malam di restorannya, Restoran Cin Long (金龙). Kami makan istimewa yaitu gurami goreng kering, ca kailan, udang goreng dan sapo tahu. Untuk itu semua kami menghabiskan Rp210.500. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun gasik walaupun semalam main gaple dengan Pak Maimin, Pak Pono dan Pak Untung sampai jauh malam. Setelah salat aku bersantai. Di luar hujan turun dengan lebat. Aku sarapan dengan oatmeal, bakso tahu dan oseng kacang. Di kantor kami membatalkan rencana upacara Hari Kebangkitan Nasional yang ke 101 karena hujan gerimis masih berlangsung.
Aku ke Salaman diantar Pak Sobar. Hujan turun dengan deras sepanjang jalan maupun saat sampai di Salaman. Sesuai rencana, aku, Lik Santo dan Adi sore ini pergi ke Pekalongan. Kami mampir di Banaran Café untuk istirahat dan salat magrib. Kami habiskan Rp27.000 untuk minum dan snack. Kami mampir di rumah untuk mengambil pakaian. Anindya mengabarkan bahwa skripsinya telah disetujui dan segera akan digandakan. Aku ikut senang. Aku sampai pekalongan pukul 10.00 lalu check in di Hotel Gren Mandarin. Karena belum makan kami makan malam di restorannya, Restoran Cin Long (金龙). Kami makan istimewa yaitu gurami goreng kering, ca kailan, udang goreng dan sapo tahu. Untuk itu semua kami menghabiskan Rp210.500. Lanjutannya...
Selasa, 19 Mei 2009
Rumah Makan Lezat
Ini merupakan rumah makan di Kutoarjo tempat aku biasa makan malam bila aku sedang ingin makan agak banyak. Lokasinya ada di jalan nasional di tengah kota. Aku biasanya memilih nasi (separuh porsi) dan cha sayuran. Makanan andalannya adalah ayam goreng. Namun jarang aku memesannya kecuali kalau sedang menemani tamu. Hampir semua makanan yang pernah aku coba mempunyai rasa yang enak. Melihat tempatnya rumah makan ini rasanya pernah mengalami kejayaan.
Aku bangun pagi dengan perasaan nyaman. Rupanya tidur gasik berpengaruh bagus pada tubuh. Sekitar 04.45 aku salat subuh lalu bersiap siap. Setengah jam kemudian aku berangkat jalan jalan dengan rute seperti biasanya. Di pasar aku beli brokoli Rp5.000 dan tempe dan tahu goreng Rp3.000. Sampai di rumah lagi aku siapkan bubur oatmeal. Dengan itu dan dilengkapi dengan oseng kacang, tahu dan tempe goreng serta brokoli aku sarapan.
Di kantor aku ikut apel. Teman teman dari Gombong datang terlambat. Sekitar 09.00 aku, Pak Sukadi dan Pak Tumiran dengan diantar oleh Pak Sobar meninjau lapangan wilayah kerja UPTD Kemiri. Kami mengajak pimpinannya yaitu Pak Hartoyo untuk menyertai. Obyek yang kami tinjau adalah drenase. Selesai peninjauan kami teruskan meninjau tanggul longsor di Surotrunan. Bangunan darurat masih berfungsi dan sekarang diperkuat. Kebocoran masih terjadi sekitar 3 liter per detik. Kami mengakhiri peninjauan dengan makan siang di RM Lezat. Lanjutannya...
Aku bangun pagi dengan perasaan nyaman. Rupanya tidur gasik berpengaruh bagus pada tubuh. Sekitar 04.45 aku salat subuh lalu bersiap siap. Setengah jam kemudian aku berangkat jalan jalan dengan rute seperti biasanya. Di pasar aku beli brokoli Rp5.000 dan tempe dan tahu goreng Rp3.000. Sampai di rumah lagi aku siapkan bubur oatmeal. Dengan itu dan dilengkapi dengan oseng kacang, tahu dan tempe goreng serta brokoli aku sarapan.
Di kantor aku ikut apel. Teman teman dari Gombong datang terlambat. Sekitar 09.00 aku, Pak Sukadi dan Pak Tumiran dengan diantar oleh Pak Sobar meninjau lapangan wilayah kerja UPTD Kemiri. Kami mengajak pimpinannya yaitu Pak Hartoyo untuk menyertai. Obyek yang kami tinjau adalah drenase. Selesai peninjauan kami teruskan meninjau tanggul longsor di Surotrunan. Bangunan darurat masih berfungsi dan sekarang diperkuat. Kebocoran masih terjadi sekitar 3 liter per detik. Kami mengakhiri peninjauan dengan makan siang di RM Lezat. Lanjutannya...
Senin, 18 Mei 2009
Kemarau Basah
Kemarau basah aku kenal sebagai musim kemarau yang banyak hujannya. Aku belum mengerti benar definisinya secara kuantitatif namun tampaknya memang tidak ada. Kemarau didefinisikan ketika jumlah curah hujan 10 harian (biasa disebut dasarian, yaitu: tanggal 1-10, 11-20 atau 21-30 setiap bulan) kurang dari suatu angka. Curah hujan pada musim kemarau kurang lebih 25% dari curah hujan tahunan. Ketika jumlah curah hujan musim kemarau melebih 15% dari angka itu maka sering disebut kemarau di atas normal. Ini mungkin yang disebut kemarau basah. Saat ini mungkin kita berada di kemarau basah karena hujan masih terjadi walau tidak pada pagi ini.
Pagi pukul 03.15 dini hari aku terbangun oleh alarm yang berbunyi. Aku segera bersiap karena ada janji ke Kutoarjo dengan Pak Ketut. Dia datang on time maka pukul 03.30 aku meningggalkan Semarang. Karena masih pagi maka jalan masih sangat lengang memungkinkan pak Ketut melajukan Isuzu Panthernya. Kami berhenti sebentar di SPBU Secang dan aku menunaikan salat subuh. Pukul 06.10 aku sudah tiba di rumah Kutoarjo. Aku tidur sebentar dan pukul 07.25 sudah siap di kantor.
Sepanjang hari aku di kantor. Setelah apel aku rapat dengan para eselon IV. Setelahnya aku rapat lagi dengan pelaksana TP-OP Irigasi. Pekan ini pendek karena ada liburan Paskah di Kamis mendatang karena itu koordinasi pelaksanaan sangat penting. Ada rencana untuk ke Desa Surotrunan untuk meninjau penanganan longsoran terbing namun batal. Petang sampai malam hujan turun dengan deras. Lanjutannya...
Pagi pukul 03.15 dini hari aku terbangun oleh alarm yang berbunyi. Aku segera bersiap karena ada janji ke Kutoarjo dengan Pak Ketut. Dia datang on time maka pukul 03.30 aku meningggalkan Semarang. Karena masih pagi maka jalan masih sangat lengang memungkinkan pak Ketut melajukan Isuzu Panthernya. Kami berhenti sebentar di SPBU Secang dan aku menunaikan salat subuh. Pukul 06.10 aku sudah tiba di rumah Kutoarjo. Aku tidur sebentar dan pukul 07.25 sudah siap di kantor.
Sepanjang hari aku di kantor. Setelah apel aku rapat dengan para eselon IV. Setelahnya aku rapat lagi dengan pelaksana TP-OP Irigasi. Pekan ini pendek karena ada liburan Paskah di Kamis mendatang karena itu koordinasi pelaksanaan sangat penting. Ada rencana untuk ke Desa Surotrunan untuk meninjau penanganan longsoran terbing namun batal. Petang sampai malam hujan turun dengan deras. Lanjutannya...
Minggu, 17 Mei 2009
Nasi Goreng
Ini mungkin makanan favorit rakyat Indonesia. Hampir di semua tempat di Indonesia dapat ditemui menu nasi goreng. Jenisnya menjadi beragam tergantung campurannya atau kekhasan etnis yang membuatnya. Maka dikenal nasi goreng babat, nasi goreng pete, nasi goreng seafood, nasi goreng padang dan lain lainnya. Aku termasuk penyuka nasi goreng ini. Biasanya nasi goreng aku santap saat sarapan. Untuk sarapan itu aku suka nasi goreng bumbu terasi yang sedikit minyak. Hidangan itu cocoknya disajikan dengan telur ceplok atau dadar dan acar atau mentimun irisan atau potongan sledri. Sarapan ini terasa pas kalau ditutup dengan minum kopi. Pagi ini sarapanku adalah nasi goreng. Sayang, telur, acar, mentimun, sledri dan kopi tak tersedia. Sebagai pengganti adalah tempe dan tahu goreng. Kurang pas namun tak masalah.
Semalam aku tak dapat tidur sehingga setelah bangun pagi dan salat badan masih menuntut tidur lagi. Lepas dhuhur aku mengantar nyonya ke Citra Mal untuk mencari baju batik pesanan Mbak Poppy. Pesanan kami dapatkan. Kami mampir ke Toko Buku Gunung Agung. Kami juga beli roti boy. Roti itu kemudian kami makan di gerai Banaran Cafe yang ada di Toko Swalayan Carrefour DP Mall menemaniku minum Banaran Expresso. Di DP Mall kami juga beli tanaman hias dan jus jambu. Kami pulang ke rumah pada pukul 03.00 ketika langit begitu gelap. Aku dapat tidur sore yang enak walau hujan tak jadi turun.
Sore Rahutama pulang ke rumah setelah semalam dia menginap di rumah temannya. Petang nyonya dan Anin ke Mbak Yet untuk mengantar pesanan Mbak Poppy. Lanjutannya...
Semalam aku tak dapat tidur sehingga setelah bangun pagi dan salat badan masih menuntut tidur lagi. Lepas dhuhur aku mengantar nyonya ke Citra Mal untuk mencari baju batik pesanan Mbak Poppy. Pesanan kami dapatkan. Kami mampir ke Toko Buku Gunung Agung. Kami juga beli roti boy. Roti itu kemudian kami makan di gerai Banaran Cafe yang ada di Toko Swalayan Carrefour DP Mall menemaniku minum Banaran Expresso. Di DP Mall kami juga beli tanaman hias dan jus jambu. Kami pulang ke rumah pada pukul 03.00 ketika langit begitu gelap. Aku dapat tidur sore yang enak walau hujan tak jadi turun.
Sore Rahutama pulang ke rumah setelah semalam dia menginap di rumah temannya. Petang nyonya dan Anin ke Mbak Yet untuk mengantar pesanan Mbak Poppy. Lanjutannya...
Sabtu, 16 Mei 2009
Arisan Rukun Tetangga
Ini adalah rapat Rukun Tetangga (RT) yang di agendanya terdapat arisan RT. RT kami walaupun hanya beranggota sekitar 20 orang rapat RT nya selalu dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota. Anggotanya beragam, ada sopir, PKL, PNS dan lainnya. Kami semua cukup kompak. Pengertian antar anggota dibangun di arisan ini yang biasanya dilangsungkan hari Ahad pekan ke 3 setiap bulan. Kali ini berlangsung Sabtu.
Sabtu ini hujan turun sampai pagi, pantas tidurku enak sekali. Setelah salat aku tidur lagi. Bangun lagi karena agak sumuk. Sarapanku nasi, oseng sawi dan tempe goreng. Nyonya dan Anindya dijemput Mbak Yet dan Mbak Poppy serta sopir Pak Rohadi. Berlima mereka pergi ke Solo.
Agak siang ketika hujan mereda aku ke luar. Aku bayar langganan Starone Indosat di Grinata, Rp108.900. Melalui ATM Mandiri Grinata aku bayar tagihan Citibank Mastercard, Rp710.000. Aku lalu jalan jalan ke Pecinan dan lihat lihat buku di Gramedia Pandanaran. Aku pulang ketika gerimis. Rahutama sudah ada di rumah. Semalam dia tak pulang. Makan siangku masih sama dengan sarapanku. Tidur siangku dalam cuaca mendung dan hujan terasa nyaman.
Berita petang media televisi menyatakan bahwa 3 pasang calon presiden telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Mereka itu adalah Jusuf Kalla - Wiranto (JK-Win), Megawati - Prabowo Subianto (Mega-Pro Rakyat) dan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono (SBY-Berbudi). Petang juga nyonya dan Anindya tiba di ruma. Malam hari ikut arisan RT di rumah Ketua RT, Pak Djarwono. Lanjutannya...
Sabtu ini hujan turun sampai pagi, pantas tidurku enak sekali. Setelah salat aku tidur lagi. Bangun lagi karena agak sumuk. Sarapanku nasi, oseng sawi dan tempe goreng. Nyonya dan Anindya dijemput Mbak Yet dan Mbak Poppy serta sopir Pak Rohadi. Berlima mereka pergi ke Solo.
Agak siang ketika hujan mereda aku ke luar. Aku bayar langganan Starone Indosat di Grinata, Rp108.900. Melalui ATM Mandiri Grinata aku bayar tagihan Citibank Mastercard, Rp710.000. Aku lalu jalan jalan ke Pecinan dan lihat lihat buku di Gramedia Pandanaran. Aku pulang ketika gerimis. Rahutama sudah ada di rumah. Semalam dia tak pulang. Makan siangku masih sama dengan sarapanku. Tidur siangku dalam cuaca mendung dan hujan terasa nyaman.
Berita petang media televisi menyatakan bahwa 3 pasang calon presiden telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Mereka itu adalah Jusuf Kalla - Wiranto (JK-Win), Megawati - Prabowo Subianto (Mega-Pro Rakyat) dan Susilo Bambang Yudhoyono - Boediono (SBY-Berbudi). Petang juga nyonya dan Anindya tiba di ruma. Malam hari ikut arisan RT di rumah Ketua RT, Pak Djarwono. Lanjutannya...
Jumat, 15 Mei 2009
Soto Semarang
Ini merupakan nama rumah makan di Purworejo yang kadang aku kunjungi. Di sini dihidangkan soto ayam dan ubarampenya serta makanan lainnya. Untuk soto porsinya cukup kecil namun bagiku mencukupi dan yang penting enak. Siang ini, setelah salat Jumat, aku makan di sini. Aku bayar Rp10.000 untuk yang aku makan: nasi soto ayam, sate kerang dan the manis.
Pagiku cukup lengkap. Bangun pagi, salat dan jalan jalan serta mandi. Di kantor aku ikut apel dan senam pagi. Aku sarapan dengan nyamikan yang disediakan yaitu: arem arem, ketan hitam dan kacang. Aku lalu mandi lagi. Sepanjang pagi dan siang aku di kantor.
Setelah salat Jumat di Masjid Al Arif aku pulang. Aku mampir di banyak tempat. Di RM Soto Semarang aku makan siang. Aku menjenguk Lik Santo di Salaman. Pesanan jajanan aku beli di Kios Lezata. Aku mengambil uang di ATM Pucangsari. Terakhir aku mampir di Banaran Cafè untuk salat ashar. Pukul 18.00 aku tiba di rumah. Lanjutannya...
Pagiku cukup lengkap. Bangun pagi, salat dan jalan jalan serta mandi. Di kantor aku ikut apel dan senam pagi. Aku sarapan dengan nyamikan yang disediakan yaitu: arem arem, ketan hitam dan kacang. Aku lalu mandi lagi. Sepanjang pagi dan siang aku di kantor.
Setelah salat Jumat di Masjid Al Arif aku pulang. Aku mampir di banyak tempat. Di RM Soto Semarang aku makan siang. Aku menjenguk Lik Santo di Salaman. Pesanan jajanan aku beli di Kios Lezata. Aku mengambil uang di ATM Pucangsari. Terakhir aku mampir di Banaran Cafè untuk salat ashar. Pukul 18.00 aku tiba di rumah. Lanjutannya...
Kamis, 14 Mei 2009
Gaple
Ini permainan kartu yang cukup mengasyikkan untuk mengisi waktu. Aku mengenal pada dekade 70an ketika masih kuliah. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan kartu domino. Pemainnya berpasangan sebanyak 4 orang sehingga pasangan yang satu melawan lainnya. Jumlah kartu domino ada 28 lembar sehingga masing masing pemain mendapatkan 7 lembar kartu. Kartu dijatuhkan secara bergiliran berselang antara yang satu dengan lainnya dari pasangan yang lain. Pasangan yang menang adalah pasangan yang salah satu pemainnya menghabiskan kartunya. Jumlah dot yang ada di kartu lawannya adalah nilainya. Malam ini aku bermain gaple dengan Pak Maimin, Pak Slamet dan Pak Yono.
Pagi ini aku bangun gasik lalu salat subuh dan siap siap. Aku ke Kutoarjo pukul 05.30 mengendarai Avanza sendirian. Aku mampir ke SPBU Gajahmungkur untuk membayar tagihan Mandiri Visa Card Rp310.000 dan Indonet Rp23.000. Aku mampir juga di kantor Satker Progo untuk buang air karena mendadak perut sakit, rupanya aku agak masuk angin. Aku mampir lagi di SPBU Kejuron untuk isi BBM Rp162.000. dan terakhir aku mampir di Warung Bu Atmo untuk sarapan sop snerek. Aku sampai di Kutoarjo 09.30.
Aku segera berkantor. Semua kasi ada namun Pak Ktut sedang tugas di Semarang. Pak Agung Suseno ada di kantor untuk memberikan pelatihan kepada petugas hidrologi. Aku makan siang bersama Pak Agung dan petugas yang mengikuti pelatihan di Warung Ayam Goreng Wirun. Aku hanya mengambil nasi, sayuran dan tempe goreng. Sore sebelum pulang ke rumah hujan turun. Malam aku makan malam di RM Lezat. Menunya adalah nasi dan ca caisim serta tahu goreng. Aku main gaple setelah makan malam. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun gasik lalu salat subuh dan siap siap. Aku ke Kutoarjo pukul 05.30 mengendarai Avanza sendirian. Aku mampir ke SPBU Gajahmungkur untuk membayar tagihan Mandiri Visa Card Rp310.000 dan Indonet Rp23.000. Aku mampir juga di kantor Satker Progo untuk buang air karena mendadak perut sakit, rupanya aku agak masuk angin. Aku mampir lagi di SPBU Kejuron untuk isi BBM Rp162.000. dan terakhir aku mampir di Warung Bu Atmo untuk sarapan sop snerek. Aku sampai di Kutoarjo 09.30.
Aku segera berkantor. Semua kasi ada namun Pak Ktut sedang tugas di Semarang. Pak Agung Suseno ada di kantor untuk memberikan pelatihan kepada petugas hidrologi. Aku makan siang bersama Pak Agung dan petugas yang mengikuti pelatihan di Warung Ayam Goreng Wirun. Aku hanya mengambil nasi, sayuran dan tempe goreng. Sore sebelum pulang ke rumah hujan turun. Malam aku makan malam di RM Lezat. Menunya adalah nasi dan ca caisim serta tahu goreng. Aku main gaple setelah makan malam. Lanjutannya...
Rabu, 13 Mei 2009
Id Mudjtahid
Dia adalah temanku kuliah akhir dekade 70an. Dia berasal dari Majalengka dan saat ini bekerja pada suatu BUMN di Jakarta walaupun keluarganya tinggal di Bandung. Mbak Poppy adalah bawahannya. Malam ini dia di Semarang maka aku menyempatkan diri untuk menemuinya. Kami terakhir berjumpa di Batam pada awal dekade 90an ketika dia bertugas di Medan dan aku di Pekanbaru. Pertemuan kali ini ketika dia dan rombongan, termasuk Mbak Poppy, ada kegIatan di Semarang. Senang rasanya bertemu dengan teman lama. Kami mengobrol lama di RM Penang. Bersama kami adalah nyonya, Mbak Poppy, Pak Indra (seorang GM di BUMN itu), dllnya.
Aku bangun pagi, salat dan bersiap untuk jalan jalan. Gagal karena celana pendek tak kutemukan. Aku sarapan sederhana yaitu nasi dan oseng sawi. Pada 09.00 aku dan nyonya tiba di kantor Dinas PSDA. Aku urusan rapat kerjasama pengelolaan dan nyonya arisan Dharma Wanita. Selesai rapat aku antar Pak Purwadi pasang peta GPS di N81 nya. Gagal, karena di handset itu ternyata tak ada GPS nya.
Ketika aku pulang ke rumah nyonya masih di kantor. Rahutama tiba di rumah dengan temannya. Dia aku minta menjemput ibunya. Aku sendiri tiduran karena badan tak enak. Aku makan siang setelah nyonya pulang. Aku dapat tidur sore yang nikmat. Setelah magrib aku dan nyonya ke Hotel Santika untuk ketemu Mbak Poppy, Id Mudjtahid dan teman lainnya. Kami mampir di Rumah Parfum Jalan Seroja untuk beli parfum. Lanjutannya...
Aku bangun pagi, salat dan bersiap untuk jalan jalan. Gagal karena celana pendek tak kutemukan. Aku sarapan sederhana yaitu nasi dan oseng sawi. Pada 09.00 aku dan nyonya tiba di kantor Dinas PSDA. Aku urusan rapat kerjasama pengelolaan dan nyonya arisan Dharma Wanita. Selesai rapat aku antar Pak Purwadi pasang peta GPS di N81 nya. Gagal, karena di handset itu ternyata tak ada GPS nya.
Ketika aku pulang ke rumah nyonya masih di kantor. Rahutama tiba di rumah dengan temannya. Dia aku minta menjemput ibunya. Aku sendiri tiduran karena badan tak enak. Aku makan siang setelah nyonya pulang. Aku dapat tidur sore yang nikmat. Setelah magrib aku dan nyonya ke Hotel Santika untuk ketemu Mbak Poppy, Id Mudjtahid dan teman lainnya. Kami mampir di Rumah Parfum Jalan Seroja untuk beli parfum. Lanjutannya...
Selasa, 12 Mei 2009
Bakmi Pak Broto
Petang ini aku dan nyonya makan di warung bakmi Pak Broto. Ini adalah kali ke sekian aku makan di sini dan sampai sekarang masih tak bosan datang ke sini. Bakmi Pak Broto berada di Desa Banjarnegara Mertoyudan. Setiap pesanan dibuat secara ekslusif. Aku biasa pesan mi goreng pete namun kali ini tanpa pete karena tak musim. Dengan minumnya kami berdua membayar Rp21.000.
Pagi ini aku bangun cukup pagi. Salat subuh aku lakukan namun jalan pagi tidak karena mendung. Aku dan nyonya keluar juga untuk beli sarapan dan penganan.
Aku mestinya ke Wonosobo untuk menyaksikan penilaian lomba P3A namun karena ada evaluasi kinerja pejabat struktural maka aku harus tinggal di kantor. Anggota tim evaluasi yang datang adalah Pak Agus dan Bu Della.
Nyonya dan ibu ibu DW jalan jalan ke Jogja naik Kereta Prameks. Aku menjemput nyonya di stasiun Kutoarjo lalu bersama sama pulang ke Semarang. Kami hanya mampir di Warung Pak Broto. Kami tiba di rumah pukul 21.30. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun cukup pagi. Salat subuh aku lakukan namun jalan pagi tidak karena mendung. Aku dan nyonya keluar juga untuk beli sarapan dan penganan.
Aku mestinya ke Wonosobo untuk menyaksikan penilaian lomba P3A namun karena ada evaluasi kinerja pejabat struktural maka aku harus tinggal di kantor. Anggota tim evaluasi yang datang adalah Pak Agus dan Bu Della.
Nyonya dan ibu ibu DW jalan jalan ke Jogja naik Kereta Prameks. Aku menjemput nyonya di stasiun Kutoarjo lalu bersama sama pulang ke Semarang. Kami hanya mampir di Warung Pak Broto. Kami tiba di rumah pukul 21.30. Lanjutannya...
Senin, 11 Mei 2009
Hotel Saphir
Semalam kami menginap di Hotel Saphir, hotel berbintang empat di Jalan Adisutjipto di batas kota Jogjakarta. Hotel ini cukup favorit karena ada kolam renangnya dan menyediakan sarapan yang enak. Hotel ini sekarang dilengkapi dengan fasilitas sambungan internet secara gratis dengan 2 cara, di kamar dengan sambungan kabel dan di lobby dan ruang makan dengan wifi. Yang pertama aku gagal mendapatkanya. Usaha macam macam sudah aku lakukan namun tak bisa. Yang ke dua aku dapatkan dengan mudah, cukup dengan meminta password dari front office maka PDA dan handphoneku dapat dipakai untuk selancar. Sayang kecepatannya sangat rendah jadi harus sabar.
Aku menjalani pagi dengan tidak sempurna. Bangun kesiangan sehingga salat subuh terlewatkan. Aku masih sempat berenang di kolam renang walaupun hanya 25 menit. Kami kemudian menikmati sarapan hotel. Sama dengan semalam di pesta, sarapanku kali ini juga tidak terkontrol. Semoga saja 2 kali makan tidak terkontrol tidak merusak dietku. Aku kemudian diantar nyonya ke kantor BBWSSO untuk rapat koordinasi hidrologi. Di rapat ini ada Pak Nasrun Sidqi, Pak Iman Sabar, Pak Beno Hartadi dan Pak Djumadi. Rapat selesai pukul 12.30 dan aku diantar oleh Pak Acep Sugiarto ke hotel. Nyonya sudah menunggu dan dalam kondisi sudah check out.
Kami segera ke Kutoarjo namun mampir dulu untuk makan siang. Kami makan siang di Warung Bu Wiryo dekat kampus UGM, tempat mangkal para mahasiswa makan. Kami menikmati pecel diiringi dengan suara nyanyian pengamen yang menetap di pintu masuk. Pecelnya cukup enak namun masih kalah dengan Pecel Yu Sri Semarang. Ketika perjalanan mencapai Wates hujan turun dengan deras. Hujan ini berlanjut sampai Purworejo. Ketika pukul 15.30 kami tiba di kantor Kutoarjo hujan sudah mereda namun bekas bekas hujan besar masih terlihat. Lanjutannya...
Aku menjalani pagi dengan tidak sempurna. Bangun kesiangan sehingga salat subuh terlewatkan. Aku masih sempat berenang di kolam renang walaupun hanya 25 menit. Kami kemudian menikmati sarapan hotel. Sama dengan semalam di pesta, sarapanku kali ini juga tidak terkontrol. Semoga saja 2 kali makan tidak terkontrol tidak merusak dietku. Aku kemudian diantar nyonya ke kantor BBWSSO untuk rapat koordinasi hidrologi. Di rapat ini ada Pak Nasrun Sidqi, Pak Iman Sabar, Pak Beno Hartadi dan Pak Djumadi. Rapat selesai pukul 12.30 dan aku diantar oleh Pak Acep Sugiarto ke hotel. Nyonya sudah menunggu dan dalam kondisi sudah check out.
Kami segera ke Kutoarjo namun mampir dulu untuk makan siang. Kami makan siang di Warung Bu Wiryo dekat kampus UGM, tempat mangkal para mahasiswa makan. Kami menikmati pecel diiringi dengan suara nyanyian pengamen yang menetap di pintu masuk. Pecelnya cukup enak namun masih kalah dengan Pecel Yu Sri Semarang. Ketika perjalanan mencapai Wates hujan turun dengan deras. Hujan ini berlanjut sampai Purworejo. Ketika pukul 15.30 kami tiba di kantor Kutoarjo hujan sudah mereda namun bekas bekas hujan besar masih terlihat. Lanjutannya...
Minggu, 10 Mei 2009
Banaran Café Bedono
Walau tak merokok kopi merupakan kesukaanku. Kopi enak yang pernah kutemui adalah kopi Kim Teng di Pekanbaru, kopi yang kuminum ketika di Madrid Spanyol dan kopi dari Banaran Café. Café itu aku jumpai pertama kali di Bawen Kab Semarang lalu di Bedono Semarang. Di kedua tempat itu dihidangkan produk yang sama, kopi dan lainnya. Untuk kopi ada 4 tingkatan. Yang dibuat dari bubuk kopi adalah kopi tubruk dan banaran spesial. Yang dari biji kopi adalah black coffee dan expresso. Harganya adalah masing masing Rp5.000, Rp6.000, Rp8.000 dan Rp9.000, cukup murah. Siang ini aku menikmati nasi goreng dan black coffeenya.
Seperti kemarin pagi ini lengkap. Aku salat subuh, jalan pagi walaupun mendung dan sarapan. Sarapanku kentang diberi bumbu pasta dan brokoli. Hujan turun deras setelah aku sampai di rumah. Rencana ke Jogja pagi molor.
Pukul 10.30 aku dan nyonya berangkat ke Jogja. Kami mampir di Kaha Karangayu untuk beli voucher Hotel Saphir, Rp463.000. Mampir lagi ke SPBU A Yani untuk isi BBM, Rp160.000 dan Banaran Café Bedono untuk makan siang Rp36.000. Pukul 16.00 tiba di hotel, masih harus menunggu kamar dibereskan.
Malam kami ke Jogjakarta Exibition Center menghadiri resepsi mantu Pak Bambang Hargono. Tamunya banyak sekali, antriannya panjang namun anehnya setelah sampai di dalam lega. Hidangan yang disediakan cukup dan enak. Pukul 09.00 kami sampai di hotel lagi. Lanjutannya...
Seperti kemarin pagi ini lengkap. Aku salat subuh, jalan pagi walaupun mendung dan sarapan. Sarapanku kentang diberi bumbu pasta dan brokoli. Hujan turun deras setelah aku sampai di rumah. Rencana ke Jogja pagi molor.
Pukul 10.30 aku dan nyonya berangkat ke Jogja. Kami mampir di Kaha Karangayu untuk beli voucher Hotel Saphir, Rp463.000. Mampir lagi ke SPBU A Yani untuk isi BBM, Rp160.000 dan Banaran Café Bedono untuk makan siang Rp36.000. Pukul 16.00 tiba di hotel, masih harus menunggu kamar dibereskan.
Malam kami ke Jogjakarta Exibition Center menghadiri resepsi mantu Pak Bambang Hargono. Tamunya banyak sekali, antriannya panjang namun anehnya setelah sampai di dalam lega. Hidangan yang disediakan cukup dan enak. Pukul 09.00 kami sampai di hotel lagi. Lanjutannya...
Sabtu, 09 Mei 2009
Rotiboy
Aku sangat tidak doyan roti buatan bakery brand luar negeri. Roti roti itu mempunyai aroma susu yang kuat yang bagiku sangat menusuk. Aku langsung mual membauinya. Namun begitu roti brand dari Malaysia yang bernama rotiboy aku tanggapi lain. Roti itu beraroma kopi dan sangat cocok dimakan dengan minum kopi. Aku menyukai roti itu. Di Semarang rotiboy hanya dijual di Citra Mall, Simpanglima dengan harga Rp6.500 per biji. Siang ini aku beli 2 biji.
Aku menjalani pagi dengan lengkap. Aku dapat salat, jalan pagi sampai Puspawarno Tengah, Pasar Karangayu dan sarapan bubur oatmeal. Agak siang aku dan Anindya ke Java Mall untuk melihat pameran gadget oleh Telkomsel. Gadget yang dipamerkan ada 2 yaitu Blackberry dan IPhone 3G. Ada perusahaan lain memamerkan GPS tracker. Harganya Rp3,5 juta, ini menarik. Kami kemudian ke Cita Mall beli rotiboy.
Sorenya aku mengantar nyonya ke Carrefour DP Mall untuk belanja selang shower kamar mandi. Aku agak gembira ternyata di situ juga sudah dibuka gerai Banaran Café. Aku mencoba secangkir hot chocolate, kok agak beda dengan yang di Bedono. Malam hari hujan sebentar. Lanjutannya...
Aku menjalani pagi dengan lengkap. Aku dapat salat, jalan pagi sampai Puspawarno Tengah, Pasar Karangayu dan sarapan bubur oatmeal. Agak siang aku dan Anindya ke Java Mall untuk melihat pameran gadget oleh Telkomsel. Gadget yang dipamerkan ada 2 yaitu Blackberry dan IPhone 3G. Ada perusahaan lain memamerkan GPS tracker. Harganya Rp3,5 juta, ini menarik. Kami kemudian ke Cita Mall beli rotiboy.
Sorenya aku mengantar nyonya ke Carrefour DP Mall untuk belanja selang shower kamar mandi. Aku agak gembira ternyata di situ juga sudah dibuka gerai Banaran Café. Aku mencoba secangkir hot chocolate, kok agak beda dengan yang di Bedono. Malam hari hujan sebentar. Lanjutannya...
Jumat, 08 Mei 2009
Kupat Tahu Pak Pangat
Sore pukul 14.30 aku makan siang di warung kupat tahu Pak Pangat di Jalan Panembahan Senopati Magelang. Ini merupakan kali ke dua aku menikmati hidangan kupat tahu. Sering aku mendapatkan rekomendasi bahwa produk warung ini lebih enak tinimbang produk Tahu Pojok yang legendaris itu. Namun lidahku menyatakan produk Tahu Pojok lebih halus dan khas. Pada kali yang ke dua ini lidahku masih menyatakan hal yang sama.
Aku menjalani pagi dengan cukup lengkap. Aku dapat salat, jalan pagi dan sarapan. Sarapanku bubur oatmeal dan sayur kacang. Aku datang ke kantor pagi namun tak ikut apel. Senam ditiadakan karena kelangkaan guru senam. Wedang kacang hijau tetap disediakan.
Pukul 09.00 diantar Pak Sobar aku bergabung dengan rombongan Pak Haryono melakukan sosialisasi di Balai Desa Bendosari Gebang Purworejo. Aku di sini hanya sebentar, setelah memberikan sambutan aku menuju lokasI longsor tebing SIWB KM10+200. Di lokasi ada Pak Adi Suwarno. Aku menyaksikan hasil kerjanya, SIWB sudah berfungsi mengalirkan air walaupun dalam kondisi darurat. Aku kemudian bergegas ke mesjid terdekat untuk salat Jumat.
Aku selanjutnya pulang ke Semarang diantar Pak Sobar. Kami berhenti di dekat Jembatan Timbang Butuh untuk menikmati dawet hitam. Kami berhenti lagi di SPBU Purworejo untuk isi BBM. Kami diguyur hujan deras ketika melalui Salaman. Keberhentian selanjutnya di warung Pak Pangat untuk makan siang yang telat. Terakhir kami berhenti di SPBU Pudakpayung untuk salat ashar. Kami sampai di Semarang saat magrib. Pak Sobar langsung pulang. Lanjutannya...
Aku menjalani pagi dengan cukup lengkap. Aku dapat salat, jalan pagi dan sarapan. Sarapanku bubur oatmeal dan sayur kacang. Aku datang ke kantor pagi namun tak ikut apel. Senam ditiadakan karena kelangkaan guru senam. Wedang kacang hijau tetap disediakan.
Pukul 09.00 diantar Pak Sobar aku bergabung dengan rombongan Pak Haryono melakukan sosialisasi di Balai Desa Bendosari Gebang Purworejo. Aku di sini hanya sebentar, setelah memberikan sambutan aku menuju lokasI longsor tebing SIWB KM10+200. Di lokasi ada Pak Adi Suwarno. Aku menyaksikan hasil kerjanya, SIWB sudah berfungsi mengalirkan air walaupun dalam kondisi darurat. Aku kemudian bergegas ke mesjid terdekat untuk salat Jumat.
Aku selanjutnya pulang ke Semarang diantar Pak Sobar. Kami berhenti di dekat Jembatan Timbang Butuh untuk menikmati dawet hitam. Kami berhenti lagi di SPBU Purworejo untuk isi BBM. Kami diguyur hujan deras ketika melalui Salaman. Keberhentian selanjutnya di warung Pak Pangat untuk makan siang yang telat. Terakhir kami berhenti di SPBU Pudakpayung untuk salat ashar. Kami sampai di Semarang saat magrib. Pak Sobar langsung pulang. Lanjutannya...
Kamis, 07 Mei 2009
Warung Mbok Pawiro
Siang ini aku diantar Pak Sobar makan di Mbok Pawiro Kutoarjo. Warung itu berada di sebuah gang di selatan alun alun. Sudah sekitar 3 kali aku makan di sana. Masakannya khas Kutoarjo, yaitu pedas, kental dan berminyak (nabati). Banyak orang mengatakan masakannya enak namun menurutku biasa saja. Aku makan oseng kulit mlinjo dan tempe bacem. Aku juga mencoba sekeping jengkol semur. Rasanya seperti kentang namun pahit di belakang. Aku bayar Rp17.000 untuk makan berdua.
Pagi ini aku bangun cukup pagi. Salat aku tunaikan dan jalan pagi aku lakukan. Sarapanku nasi dan oseng buncis. Aku tak ikut apel namun aku kumpulkan para pejabat eselon IV untuk kegiatan pekan depan. Aku lalu meninjau tanggul saluran ambrol di SIWB Km 10,200 Desa Surotrunan. Ada Pak Adi Suwarno dan Pak Ngadiman sedang memberikan pengarahan pada pekerja. Sekitar duhur aku pulang ke Kutoarjo.
Malam hari langit cukup cerah, bulan walaupun masih umur muda sudah cukup menyinari alam. Anehnya, suhu udara panas. Badan terasa sumuk. Aku berteduh di kantor. Lanjutannya...
Pagi ini aku bangun cukup pagi. Salat aku tunaikan dan jalan pagi aku lakukan. Sarapanku nasi dan oseng buncis. Aku tak ikut apel namun aku kumpulkan para pejabat eselon IV untuk kegiatan pekan depan. Aku lalu meninjau tanggul saluran ambrol di SIWB Km 10,200 Desa Surotrunan. Ada Pak Adi Suwarno dan Pak Ngadiman sedang memberikan pengarahan pada pekerja. Sekitar duhur aku pulang ke Kutoarjo.
Malam hari langit cukup cerah, bulan walaupun masih umur muda sudah cukup menyinari alam. Anehnya, suhu udara panas. Badan terasa sumuk. Aku berteduh di kantor. Lanjutannya...
Rabu, 06 Mei 2009
Rapat Koordinasi Pengendalian
Pagi ini cukup bagus. Cuaca bagus dan aku berhasil melaksanakan kegiatan pagi yaitu salat subuh dan jalan jalan. Rute jalanku ke Jalan Puspowarno, Jalan Sudirman, Jalan Puspanjolo dengan durasi 40 menit. Aku sarapan dengan bubur oatmeal buatan nyonya.
Acaraku hari ini adalah mengikuti rapat koordinasi pengendalian APBD dan APBN di kantor Dinas PSDA Jawa Tengah. Itu merupakan rapat rutin bulanan. Dengan diantar oleh nyonya aku sampai di sana pukul 08.45. Rapat baru dimulai pukul 09.20 dipimpin oleh Sekretaris walaupun Kadis sendiri juga hadir. Hampir semua pejabat eselon III hadir kecuali Kabid Pendayagunaan. Tak seperti biasanya, rapat ini juga dihadiri oleh Kasubdit SISDA Dep PU dan personil BBWS.
Rapat selesai 13.30 dan segera aku salat lalu pulang bersama Pak Haryono dan sopir Pak Sobar. Kami mampir di rumah sebentar untuk mengambil pakaian lalu meneruskan perjalanan ke Kutoarjo.
Kami berhenti di Masjid Agung Magelang untuk salat ashar dan Warung Kupat Tahu Pak Sus di Tanjunganom. Perjalanan kemudian hujan dan gerimis. Kami sampai di Kutoarjo pukul 18.50. Jalan dan pelataran basah menandakan habis hujan. Lanjutannya...
Acaraku hari ini adalah mengikuti rapat koordinasi pengendalian APBD dan APBN di kantor Dinas PSDA Jawa Tengah. Itu merupakan rapat rutin bulanan. Dengan diantar oleh nyonya aku sampai di sana pukul 08.45. Rapat baru dimulai pukul 09.20 dipimpin oleh Sekretaris walaupun Kadis sendiri juga hadir. Hampir semua pejabat eselon III hadir kecuali Kabid Pendayagunaan. Tak seperti biasanya, rapat ini juga dihadiri oleh Kasubdit SISDA Dep PU dan personil BBWS.
Rapat selesai 13.30 dan segera aku salat lalu pulang bersama Pak Haryono dan sopir Pak Sobar. Kami mampir di rumah sebentar untuk mengambil pakaian lalu meneruskan perjalanan ke Kutoarjo.
Kami berhenti di Masjid Agung Magelang untuk salat ashar dan Warung Kupat Tahu Pak Sus di Tanjunganom. Perjalanan kemudian hujan dan gerimis. Kami sampai di Kutoarjo pukul 18.50. Jalan dan pelataran basah menandakan habis hujan. Lanjutannya...
Selasa, 05 Mei 2009
Karesidenan
Kantor Badan Koordinasi Wilayah II Provinsi Jawa Tengah terletak di Magelang dan Surakarta. Kantor yang di Magelang merupakan sebuah kompleks kantor yang sangat asri, terletak di Jalan Diponegoro dengan pemandangan Sungai Progo dan wilayah perdesaan Bandongan. Lahan kompleks ini cukup luas, sekitar 10 hektare dengan gedung gedung kuno yang didirikan sekitar awal abad 19. Kompleks ini terekam pada gambar Pangeran Diponegoro ditangkap. Saat itu Residen Kedu yang orang Belanda tinggal dan berkantor. Karenanyalah tempat itu dikenal sebagai Karesidenan. Dalam perjalanan waktu tempat tersebut menjadi kantor Pembantu Gubernur wilayah Kedu dan sekarang Bakorwil II. Namun begitu sampai sekarang orang masih mengenal tempat itu sebagai Karesidenan.
Aku sudah berkali kali hadir di tempat itu untuk mengikuti rapat. Hari ini aku hadir untuk mengikuti rapat Pembekalan Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah. Peranku disini bukan sebagai anggota namun sebagai saksi saja sekaligus orang yang ingin meluaskan wawasannya karena pada kesempatan itu Ir Anshori, Kepala Sekretariat Dewan SDA Nasional dan Ir Suharto Sarwan, tenaga ahli pada lembaga itu akan menyampaikan presentasi sebagai pembekalan. Para anggota dewan, Kepala Dinas, 3 kepala bidang dan semua kepala balai hadir. Rapat berlangsung dari pukul 09.30 pagi sampai dengan 15.00.
Pagi ini aku bangun terlambat. Segera aku bersiap sehingga aku masih dapat ikut apel. Aku mengumpulkan para pejabat eselon IV untuk pengarahan dan kemudian aku ke Magelang dengan sopir Pak Sobar. Pada pukul 15.30 aku bergabung dengan nyonya di Toko Lezat Jalan Ikhlas Magelang dan selanjutnya Pak Sobar meneruskan jalan ke Kutoarjo. Setelah berbelanja jajanan aku dan nyonya pulang ke Semarang. Kami mampir di Banaran Cafe untuk istirahat dan salat ashar. Kami berhenti lagi di Toko Roti Suis Jalan Kaligarang untuk beli roti. Pukul 18.50 kami sampai di rumah saat itu adzan isya terdengar. Kami makan malam dengan pecel Yu Sri. Lanjutannya...
Aku sudah berkali kali hadir di tempat itu untuk mengikuti rapat. Hari ini aku hadir untuk mengikuti rapat Pembekalan Anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah. Peranku disini bukan sebagai anggota namun sebagai saksi saja sekaligus orang yang ingin meluaskan wawasannya karena pada kesempatan itu Ir Anshori, Kepala Sekretariat Dewan SDA Nasional dan Ir Suharto Sarwan, tenaga ahli pada lembaga itu akan menyampaikan presentasi sebagai pembekalan. Para anggota dewan, Kepala Dinas, 3 kepala bidang dan semua kepala balai hadir. Rapat berlangsung dari pukul 09.30 pagi sampai dengan 15.00.
Pagi ini aku bangun terlambat. Segera aku bersiap sehingga aku masih dapat ikut apel. Aku mengumpulkan para pejabat eselon IV untuk pengarahan dan kemudian aku ke Magelang dengan sopir Pak Sobar. Pada pukul 15.30 aku bergabung dengan nyonya di Toko Lezat Jalan Ikhlas Magelang dan selanjutnya Pak Sobar meneruskan jalan ke Kutoarjo. Setelah berbelanja jajanan aku dan nyonya pulang ke Semarang. Kami mampir di Banaran Cafe untuk istirahat dan salat ashar. Kami berhenti lagi di Toko Roti Suis Jalan Kaligarang untuk beli roti. Pukul 18.50 kami sampai di rumah saat itu adzan isya terdengar. Kami makan malam dengan pecel Yu Sri. Lanjutannya...
Senin, 04 Mei 2009
Warung Bu Atmo
Sudah sering aku makan di Warung Bu Atmo Jalan Diponegoro Magelang, di sebelah selatan kompleks kantor Ex Karesidenan Kedu. Warung ini menyediakan hidangan unggulan Sop Snerek dan beberapa lainnya seperti Brongkos, Koyor, Mangut, dllnya. Pagi pukul 09.30 aku dan nyonya mampir ke warung itu untuk sarapan dalam perjalanan dari Semarang ke Kutoarjo. Saat itu pengunjung penuh namun kami masih dapat tempat duduk. Aku dan nyonya seperti biasa makan nasi sop snerek kosongan yaitu tanpa taburan irisan jerohan. Dengan minum dan lauk tempe kami hanya membayar Rp14.000, murah sekali.
Pagi ini setelah salat subuh kami bersiap untuk ke Kutoarjo. Nyatanya persiapan cukup lama sehingga baru pada pukul 07.00 kami berangkat. Di dalam kota lalu lintas cukup padat namun di luar kota lengang. Kami berhenti hanya di Magelang untuk sarapan. Pukul 11.15 kami sampai di rumah. Aku berada di kantor sampai 15.15. Pak Haryono di kantor, Pak Sukadi rapat di Purworejo dan Pak Ktut rapat di Semarang. Malam aku dan nyonya belanja di Indomart Kutoarjo. Lanjutannya...
Pagi ini setelah salat subuh kami bersiap untuk ke Kutoarjo. Nyatanya persiapan cukup lama sehingga baru pada pukul 07.00 kami berangkat. Di dalam kota lalu lintas cukup padat namun di luar kota lengang. Kami berhenti hanya di Magelang untuk sarapan. Pukul 11.15 kami sampai di rumah. Aku berada di kantor sampai 15.15. Pak Haryono di kantor, Pak Sukadi rapat di Purworejo dan Pak Ktut rapat di Semarang. Malam aku dan nyonya belanja di Indomart Kutoarjo. Lanjutannya...
Minggu, 03 Mei 2009
Ulang Tahun Rahutama
Hari ini Rahutama genap berumur 21 tahun. Untuk merayakannya maka aku, nyonya, Anindya, Rahutama dan Mbak Yet makan malam bersama di Penang Restaurant, suatu rumah makan yang menyajikan masakan khas Malaysia. Aku dan nyonya sudah 3 kali ke sana namun belum bosen juga. Banyak makanan yang belum kami coba. Malam ini aku mencoba nasi sambal udang pedas sedangkan nyonya nasi lemak. Kami menikmati semua makanan yang disajikan. Berlima dan 2 porsi makanan yang takeaway untuk oleh oleh aku membayar Rp264.000..
Pagi ini aku bisa bangun cukup gasik walaupun tidur lagi setelah salat subuh. Aku banyak bersantainya. Aku SMS Pak Ketut untuk mewakili rapat besok pagi karena aku ingin mendapatkan hari pertama di Kutoarjo. Sarapanku adalah bubur oatmeal. Agak siang aku merasa lapar maka aku minum coffeemix Indocafe dicampur agar pac Swallow. Lapar hilang namun badan tak merasa enak, mungkin jantung terpacu. Setelah agak ok aku mengantar nyonya ke Toko Buku Gramedia. Kami sempat makan sebuah donat di kedai Dunkin Donuts. Dari toko buku itu kami membeli 3 buah buku tentang desain renda, desain jendela dan desain kloset. Dalam perjalanan pulang kami mampir di Pak Yonathan untuk mengambil bed cover. Lanjutannya...
Pagi ini aku bisa bangun cukup gasik walaupun tidur lagi setelah salat subuh. Aku banyak bersantainya. Aku SMS Pak Ketut untuk mewakili rapat besok pagi karena aku ingin mendapatkan hari pertama di Kutoarjo. Sarapanku adalah bubur oatmeal. Agak siang aku merasa lapar maka aku minum coffeemix Indocafe dicampur agar pac Swallow. Lapar hilang namun badan tak merasa enak, mungkin jantung terpacu. Setelah agak ok aku mengantar nyonya ke Toko Buku Gramedia. Kami sempat makan sebuah donat di kedai Dunkin Donuts. Dari toko buku itu kami membeli 3 buah buku tentang desain renda, desain jendela dan desain kloset. Dalam perjalanan pulang kami mampir di Pak Yonathan untuk mengambil bed cover. Lanjutannya...
Sabtu, 02 Mei 2009
Di Rumah
Agak berat aku bangun pagi. Salat subuh menjadi pendorongku. Sepanjang hari aku di rumah. Sejak pagi Anindya ke kampus untuk urusan skripsi. Rahutama juga ke luar untuk urusan yang tak kuketahui. Aku malas ke luar rumah sehingga tak ikut nyonya membeli beras.
Di koran dikabarkan Bus Rapid Transit BRT mulai hari ini dioperasikan. Pengoperasian itu hanya pada Koridor 1: Mangkang - Penggaron. Ada keinginan untuk mencoba namun tak terwujud. Lanjutannya...
Di koran dikabarkan Bus Rapid Transit BRT mulai hari ini dioperasikan. Pengoperasian itu hanya pada Koridor 1: Mangkang - Penggaron. Ada keinginan untuk mencoba namun tak terwujud. Lanjutannya...
Jumat, 01 Mei 2009
Planet Resto
Malam ini aku, nyonya dan Anin makan di Planet Resto Jalan Mayjen Sutoyo Semarang. Aku dan Anin memilih tenderloin steak dengan saus masing masing barbeque dan mushroom sedangkan nyonya memilih chicken steak. Rasa makanannya cukup enak, harganya juga cukup masuk akal (pada kisaran Rp30.000) dan tempatnya juga nyaman. Kabarnya kalau siang fasilitas wifi juga disediakan.
Kami ke resto itu karena ajakan Anindya. Hari ini dia terima upah kerjanya selama 2 pekan menjaga stand Panasonic di Java Mall. Untuk merayakannya dia mengajak seluruh anggota keluarga untuk makan malam di suatu resto atas tanggungannya. Rahutama tidak ikut karena dia lebih memilih untuk kumpul kumpul dengan temannya di Tembalang. Sejak pagi dia belum keluar rumah
Pagi ini aku bangun terlambat hingga tak salat subuh. Aku kabari Pak Sukadi untuk mewakiliku hadir di BBWSSO Jogjakarta. Agak siang Pak Haryono mengabarkan ada rapat di Semarang pada Senin mendatang. Aku salat jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Katib mengatakan bahwa hidup di dunia adalah jembatan menuju sukses di akhirat oleh karena itu kejarlah rezeki yang halal. Sehabis makan siang aku mengantar nyonya ke Pasaraya Ada. Aku tidur sore setelah itu.
Malam hari setelah tiba di rumah dari makan malam hujan turun cukup deras. Ketika malam berlanjut aku kelaparan. Aku ajak Rahutama ke luar mencari makan ketika hujan reda. Kami mengudap di Pecel Yu Sri Simpang Lima. Lanjutannya...
Kami ke resto itu karena ajakan Anindya. Hari ini dia terima upah kerjanya selama 2 pekan menjaga stand Panasonic di Java Mall. Untuk merayakannya dia mengajak seluruh anggota keluarga untuk makan malam di suatu resto atas tanggungannya. Rahutama tidak ikut karena dia lebih memilih untuk kumpul kumpul dengan temannya di Tembalang. Sejak pagi dia belum keluar rumah
Pagi ini aku bangun terlambat hingga tak salat subuh. Aku kabari Pak Sukadi untuk mewakiliku hadir di BBWSSO Jogjakarta. Agak siang Pak Haryono mengabarkan ada rapat di Semarang pada Senin mendatang. Aku salat jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Katib mengatakan bahwa hidup di dunia adalah jembatan menuju sukses di akhirat oleh karena itu kejarlah rezeki yang halal. Sehabis makan siang aku mengantar nyonya ke Pasaraya Ada. Aku tidur sore setelah itu.
Malam hari setelah tiba di rumah dari makan malam hujan turun cukup deras. Ketika malam berlanjut aku kelaparan. Aku ajak Rahutama ke luar mencari makan ketika hujan reda. Kami mengudap di Pecel Yu Sri Simpang Lima. Lanjutannya...
Langganan:
Postingan (Atom)