Itu merupakan bandara di Pula Bali. Walaupun dibangun pada tahun enampuluhan namun cukup besar, megah dan indah. Ini aku rasa merupakan visi Presiden Sukarno yang melihat Bali akan menjadi pusat destinasi wisata internasional. Saat ini di ruang tunggunya disediakan komputer yang sudah tersambung dengan internet. Aku senang karena dapat menggunakannya hari ini.
Pagi aku bangun sebelum subuh. Walaupun semalam aku berangkat tidur sudah larut namun aku merasa puas dengan tidurku. Aku sarapan menjelang pukul 08.00. Pukul 09.10 kami checkout untuk ke bandara. Dalam perjalanan ke bandara kami menjemput Pak Sentot temannya Pak Ketut. Dia mengantar kami ke Toko Joger, suatu outlet yang menjual barang dengan bubuhan kata kata unik. Aku beli 2 buah kaos untuk Rahutama dan Mas Andi. Kami segera tiba di bandara dan checkin. Pemeriksaan di bandara terlihat cukup ketat namun kami tak ada keluhan. Aku hanya sempat membuka internet gratis sekitar 10 menit ketika panggilan untuk boarding terdengar. Kami naik Garuda GA 253.
Garuda mendarat di Bandara Adisutjipto Jogjakarta sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah selesai dengan urusan tas kami segera keluar. Pak Lukito dijemput oleh sopirnya dan kami semua nunut. Kami makan siang di RM Mbok Berek Kalasan. Saat kami datang salat Jumat di Masjid sebelah sedang berlangsung. Kami melanjutkan jalan melalui Klaten dan Boyolali. Di Banaran Cafe Bawen kami berhenti istirahat. Menjelang magrib kami tiba di Kantor Balai PSDA Jratun. Anindya sudah siap di sana dengan Avanzanya. Aku dan Anindya mengantar Pak Djumono di rumahnya. Kami lalu ke penjahit Mbak Al di Lemahgempal untuk mengambil pakaian yang dipakai Anindya saat wisuda. Sekitar isya kami sampai di rumah.
Jumat, 24 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar