Aku mempunyai acara menengok Bu Yuli di rumahnya Kintelan Baru Semarang. Dengan Pak Sukadi, Bu Tyas dan Carwo aku tiba di rumahnya sekitar pukul 12.30. Nyonya juga ikut bergabung. Bu Yuli tampak kurus tapi segar menyusul operasi tumor rahim yang dia lakoni. Sudah 3 pekan dia absen dari kantor sehingga tugasnya mesti dilakukan oleh orang lain. Namun karena jabatannya sebagai Bendaharawan Pengeluaran Pembantu maka dia mesti tandatangan pada dokumen dokumen SPJ. Untuk tujuan ini pula kami menengoknya.
Aku menjalani pagi dengan lengkap. Bangun pagi, salat dan jalan jalan. Sarapanku adalah nasi sisa kemarin dan sayur kacang. Aku juga ikut apel pagi. Pukul 08.30 aku, Pak Sukadi, Bu Tyas dan Carwo pergi ke Semarang untuk menengok Bu Yuli dan urusan kantor. Kami memakai mobil Pak Sukadi maka dia yang menyopir. Mobil Rocky sedang diservis karena motor starternya rusak. Kami mampir makan di RM Kedoya Jambu. Aku hanya makan tempe goreng dan minum kopi agar masukan kalori tak melampaui alokasinya.
Kami ke kantor setelah menengok Bu Yuli. Di kantor aku dan Pak Sukadi menemui Pak Hidayat merembug gambar penambangan galian C sedang Bu Tyas dan Carwo mengurus SPJ. Aku ketemu Pak Mamat Ruchimat, Kepala Bidang Antar Lembaga Dinas PSDA Jawa Barat, teman pelatihan jabatan fungsional. Dia selesai membahas koordinasi PSDA di perbatasan Jabar Jateng dengan Pak Hidayat. Aku pulang ke rumah diantar Pak Sukadi. Malam hari aku di rumah saja. Hujant turun cukup deras namun sebentar.
Lanjutannya...
Kamis, 30 April 2009
Rabu, 29 April 2009
Rumah Sakit Palangbiru Kutoarjo
Petang ini aku menggunakan jasa RS Palang Biru lagi karena merasa flu. Ini adalah kali ke 3 aku menggunakannya. Sejak semalam hidungku mengeluarkan ingus terus disertai bersin bersin. Aku rasa ini merupakan flu biasa namun karena di media massa sedang dipenuhi berita tentang flu babi yang mematikan maka aku segera menemui dokter di RS ini. Aku diperiksa oleh dr Iwan dan kemudian aku diberi 3 jenis obat telan: antibiotik Cefadroxil, anti alergi Ermethasone dan obat flu Anadex. Semuanya telah disediakan di RS itu dan aku hanya membayar Rp45.200 sudah termasuk dokternya.
RS Palangbiru Kutoarjo terletak di sebelah barat laut alun alun Kutoarjo berdekatan dengan Gereja Katholik Kutoarjo. RS ini dijalankan oleh sebuah yayasan keagamaan itu. RS yang tidak begitu besar namun cukup tenang, bersih dan nyaman.
Walau agak kurang sehat kegiatan seperti biasanya tetap aku lakukan. Pagi setelah salat aku jalan pagi sampai Pasar Kutoarjo. Sarapanku adalah bubur oatmeal yang kucampur dengan potongan pisang. Di kantor aku mengikuti apel pagi. Kemudian memimpin rapat ekspose Prof Dr Ir Djoko Legono dan Dr Fatchan Nurrachmad berkenaan dengan pemantauan kegiatan konservasi DAS Dulang. Saat duhur aku pulang ke rumah dan selanjutnya tidur karena kondisi badan tidak begitu nyaman. Pukul 14.30 aku kembali ke kantor lagi untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang tersisa. Aku ke RS diantar Pak Sarijan namun pulangnya cukup jalan kaki. Lanjutannya...
RS Palangbiru Kutoarjo terletak di sebelah barat laut alun alun Kutoarjo berdekatan dengan Gereja Katholik Kutoarjo. RS ini dijalankan oleh sebuah yayasan keagamaan itu. RS yang tidak begitu besar namun cukup tenang, bersih dan nyaman.
Walau agak kurang sehat kegiatan seperti biasanya tetap aku lakukan. Pagi setelah salat aku jalan pagi sampai Pasar Kutoarjo. Sarapanku adalah bubur oatmeal yang kucampur dengan potongan pisang. Di kantor aku mengikuti apel pagi. Kemudian memimpin rapat ekspose Prof Dr Ir Djoko Legono dan Dr Fatchan Nurrachmad berkenaan dengan pemantauan kegiatan konservasi DAS Dulang. Saat duhur aku pulang ke rumah dan selanjutnya tidur karena kondisi badan tidak begitu nyaman. Pukul 14.30 aku kembali ke kantor lagi untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang tersisa. Aku ke RS diantar Pak Sarijan namun pulangnya cukup jalan kaki. Lanjutannya...
Selasa, 28 April 2009
Rapat TP-OP
Bangun pagi sebelum 05.00 lalu salah. Pukul 05.15 aku berangkat jalan jalan. Jalan masih terlihat basah namun cuaca cukup bagus. Aku beli brokoli di pasar. Ada keinginanku untuk beli tempe namun aku tunda dulu. Sarapanku adalah bubur oatmeal dengan taburan kepingan kurman.
Aku tidak ikut apel maka aku minta Pak Sukadi untuk menjadi pembina. Pukul 08.30 aku memimpin rapat koordinasi dengan para kepala UPTD kabupaten dalam rangka dimulainya kegiatan TP-OP Irigasi. Rapat berlangsung cukup semarak karena semua undangan hadir atau mewakilkan dan semuanya berpartisipasi dalam rapat. Rapat selesai pukul 10.30. Pukul 11.00 dimulai rapat lainnya yaitu sosialisasi AKNPI dan Kinerja Irigasi. Pada rapat ini aku hanya membuka karena seterusnya dipimpin oleh Pak Wartono dari Bidang Irigasi Airbaku Dinas PSDA.
Di kantor aku sampai sore karena bergabung dengan Pak Aris, Pak Bambang Ranto dan Pak Piter main bilyar. Aku kalah terus namun pukulanku sudah mulai keras. Aku merasa flu akan menyerang karena banyak bersin dan keluar ingus. Di luar negeri (Mexico) sedang berjangkit flu babi yang mematikan sehingga aku juga khawatir.
Malam hari di kantor aku dipijat oleh tukang pijat Pak Sarwo Rahardjo. Badanku terasa lebih enak. Malam ini tidurku cukup enak namun menjelang tidur aku sering bersin dan ingusku banyak keluar. Flu tampaknya sudah mulai menyerang. Lanjutannya...
Aku tidak ikut apel maka aku minta Pak Sukadi untuk menjadi pembina. Pukul 08.30 aku memimpin rapat koordinasi dengan para kepala UPTD kabupaten dalam rangka dimulainya kegiatan TP-OP Irigasi. Rapat berlangsung cukup semarak karena semua undangan hadir atau mewakilkan dan semuanya berpartisipasi dalam rapat. Rapat selesai pukul 10.30. Pukul 11.00 dimulai rapat lainnya yaitu sosialisasi AKNPI dan Kinerja Irigasi. Pada rapat ini aku hanya membuka karena seterusnya dipimpin oleh Pak Wartono dari Bidang Irigasi Airbaku Dinas PSDA.
Di kantor aku sampai sore karena bergabung dengan Pak Aris, Pak Bambang Ranto dan Pak Piter main bilyar. Aku kalah terus namun pukulanku sudah mulai keras. Aku merasa flu akan menyerang karena banyak bersin dan keluar ingus. Di luar negeri (Mexico) sedang berjangkit flu babi yang mematikan sehingga aku juga khawatir.
Malam hari di kantor aku dipijat oleh tukang pijat Pak Sarwo Rahardjo. Badanku terasa lebih enak. Malam ini tidurku cukup enak namun menjelang tidur aku sering bersin dan ingusku banyak keluar. Flu tampaknya sudah mulai menyerang. Lanjutannya...
Senin, 27 April 2009
Kontrak WISMP
Pagi ini nyaris bangun kesiangan. Aku tetap saja bersantai setelah salat subuh. Nyonya agak upset manakala kran air di dapur macet karena dia tidak dapat bekerja. Akhirnya dia meminta bantuan Pak Rozi. Aku menjelang berangkat kantor ketika Pak Rozi datang.
Aku ke kantor diantar Anin. Aku tak sarapan hanya makan secuil roti pisang. Di kantor aku acaraku hanya menyaksikan penandatangan kontrak kontrak WISMP dan lain lainnya. Kepala Balai yang hadir hanya aku dan Pak Lukito walaupun undangan ada juga untuk Pak Djumono. Penandatanganan berlangsung mulai 08.40 sampai dengan 10.00. Aku pulang dijemput oleh Rahutama.
Aku berangkat ke Kutoarjo dengan Pak Sobar pukul 12.00. Kami berhenti makan siang di Banaran Cafe. Kami berhenti lagi di Swalayan Giant Magelang untuk beli jambu. Berhenti terakhir di rumah Adi Salaman untuk mengambil pisang kepok yang sudah disediakan. Saat itu rumahnya sepi karena dia sedang sendirian. Kami sampai di kantor Kutoarjo pukul 16.00. Sampai pukul 17.20 aku mengadakan rapat dengan Pak Sukadi, Pak Tumiran dan Pak Djumadi. Malam hari aku ke kantor. Hujan turun dengan lebat. Ketika aku berangkat tidur hujan masih turun. Ini menjadikanku tidur nyenyak. Lanjutannya...
Aku ke kantor diantar Anin. Aku tak sarapan hanya makan secuil roti pisang. Di kantor aku acaraku hanya menyaksikan penandatangan kontrak kontrak WISMP dan lain lainnya. Kepala Balai yang hadir hanya aku dan Pak Lukito walaupun undangan ada juga untuk Pak Djumono. Penandatanganan berlangsung mulai 08.40 sampai dengan 10.00. Aku pulang dijemput oleh Rahutama.
Aku berangkat ke Kutoarjo dengan Pak Sobar pukul 12.00. Kami berhenti makan siang di Banaran Cafe. Kami berhenti lagi di Swalayan Giant Magelang untuk beli jambu. Berhenti terakhir di rumah Adi Salaman untuk mengambil pisang kepok yang sudah disediakan. Saat itu rumahnya sepi karena dia sedang sendirian. Kami sampai di kantor Kutoarjo pukul 16.00. Sampai pukul 17.20 aku mengadakan rapat dengan Pak Sukadi, Pak Tumiran dan Pak Djumadi. Malam hari aku ke kantor. Hujan turun dengan lebat. Ketika aku berangkat tidur hujan masih turun. Ini menjadikanku tidur nyenyak. Lanjutannya...
Minggu, 26 April 2009
Pangkas Rambut
Aku bangun menjelang shuruq, salat subuh tertunaikan. Aku tidur lagi. Sarapanku nasi pecel Madiun yang nyonya beli. Bubur oatmeal tak tersedia karena tepungnya habis.
Agak siang kuantar nyonya ke DP Mall. Aku potong rambutku di sebuah salon. Kami lalu ke Carrefour untuk belanja. Aku ketemu Pak Djoko Oryx yang sedang menunggu keluarganya belanja. Pulangnya mampir Suis Bakery beli roti untuk oleh oleh.
Sore nyonya menengok Bu Sis di rumahnya. Rahutama belum pulang sejak pergi pagi tadi. Anindya ke warnet untuk mengumpul data. Aku sendirian di rumah. Petang,setelah nyonya pulang, Bu Kastari datang ke rumah. Ada urusan DW yang mereka bicarakan. Lanjutannya...
Agak siang kuantar nyonya ke DP Mall. Aku potong rambutku di sebuah salon. Kami lalu ke Carrefour untuk belanja. Aku ketemu Pak Djoko Oryx yang sedang menunggu keluarganya belanja. Pulangnya mampir Suis Bakery beli roti untuk oleh oleh.
Sore nyonya menengok Bu Sis di rumahnya. Rahutama belum pulang sejak pergi pagi tadi. Anindya ke warnet untuk mengumpul data. Aku sendirian di rumah. Petang,setelah nyonya pulang, Bu Kastari datang ke rumah. Ada urusan DW yang mereka bicarakan. Lanjutannya...
Sabtu, 25 April 2009
Toko Buku Gramedia
Lagi lagi aku bangun kesiangan karena tidurku terlalu nyenyak. Sarapanku adalah bubur oatmeal dengan kismis buatan nyonya. Ini semoga dapat menetralkan nasi padang yang aku makan semalam. Pagi ini aku bersantai saja sambil baca koran Kompas dan Suara Merdeka. Di rumah Anindya sibuk menulis skripsi. Dia ada kesulitan dengan pengolahan datanya sampai sampai mengundang seorang temannya untuk membantu.
Sekitar pukul 11.00 aku antar nyonya ke Kedai Taman Beringin untuk arisan dengan para ibu alumni. Aku sendiri terus ke Germany Watch untuk mengganti battery arlojiku. Sudah 2 hari ini arlojiku berjalan lambat. Petugas toko itu mengatakan bahwa jika battery belum berumur 1 tahun boleh jadi arlojinya yang tak betul. Aku kemudian ke Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran untuk melihat lihat buku. Jalan Pandanaran sepi namun ternyata parkir di sana penuh. Terpaksa aku parkir di jalan. Sekitar 12.15 nyonya menelpon minta untuk dijemput. Di rumah kami makan siang. Rencana untuk ke DP Mall ditunda. Lanjutannya...
Sekitar pukul 11.00 aku antar nyonya ke Kedai Taman Beringin untuk arisan dengan para ibu alumni. Aku sendiri terus ke Germany Watch untuk mengganti battery arlojiku. Sudah 2 hari ini arlojiku berjalan lambat. Petugas toko itu mengatakan bahwa jika battery belum berumur 1 tahun boleh jadi arlojinya yang tak betul. Aku kemudian ke Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran untuk melihat lihat buku. Jalan Pandanaran sepi namun ternyata parkir di sana penuh. Terpaksa aku parkir di jalan. Sekitar 12.15 nyonya menelpon minta untuk dijemput. Di rumah kami makan siang. Rencana untuk ke DP Mall ditunda. Lanjutannya...
Jumat, 24 April 2009
Kerjasama dengan BMKG
Bangunku kesiangan sehingga aku tak salat subuh. Sarapanku adalah bubur oatmeal buatan nyonya yang diberi kismis. Pagi ini semua anggota keluarga mau pergi. Aku ke kantor, nyonya ke dokter, Anindya ke kampus Pleburan dan Rahutama ke kampus Tembalang. Aku diantar nyonya tiba di kantor pukul 09.00.
Aku menghadiri rapat pembahasan draf perjanjian kerjasama antara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dengan Dinas PSDA Jawa Tengah. Rapat dipimpin oleh Kadis didampingi Kabid PPT dan Kasta BMKG Semarang dihadiri oleh Kabid Irigasi Airbaku, Kabid Kerjasama Pendayagunaan dan personil yang mewakili BBWS, PJT-1 dan Balai PSDA. Pada intinya ke dua fihak ingin meningkatkan kerjasama yang telah dijalin sehingga informasi dapat lebih masif, cepat dan akurat disampaikan ke masyarakat pengguna.
Nyonya yang menjemputku pulang. Aku salat Jumat di Masjid Attaqwa. Lanjutannya...
Aku menghadiri rapat pembahasan draf perjanjian kerjasama antara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dengan Dinas PSDA Jawa Tengah. Rapat dipimpin oleh Kadis didampingi Kabid PPT dan Kasta BMKG Semarang dihadiri oleh Kabid Irigasi Airbaku, Kabid Kerjasama Pendayagunaan dan personil yang mewakili BBWS, PJT-1 dan Balai PSDA. Pada intinya ke dua fihak ingin meningkatkan kerjasama yang telah dijalin sehingga informasi dapat lebih masif, cepat dan akurat disampaikan ke masyarakat pengguna.
Nyonya yang menjemputku pulang. Aku salat Jumat di Masjid Attaqwa. Lanjutannya...
Kamis, 23 April 2009
Embung Kalong
Aku main gaple sampai pukul 02.00 dini hari. Ketika pulang hujan sudah reda, agak mengantuk dan kesadaran rendah. Kantor bagian garasi gelap sehingga aku mesti jalan pelan. Aku terbangun dipagi hari pukul 05.30, shuruq telah datang sehingga salat subuh hilang. Aku sarapan dengan bubur oatmeal yang diberi potongan pisang raja.
Pagi ini aku tidak mengikuti apel seperti kemarin. Arlojiku agak berulah sehingga penampilannya menjadi lebih lambat. Pak Guntoro dan rombongan yang terdiri dari Pak Eko Yunianto dan Pak Syam datang ke kantor dalam rangka jalan ke Embung Kalong. Aku dan Pak Adi Suwarno ikut dalam rombongan itu. Kami mampir ke Bappeda Kebumen lebih dulu sehingga rombongan bertambah besar karena ada Kepala Bappeda Kebumen, Kabid Praswil dan Sekretaris Dinas SDA & ESDM Kebumen. Embung Kalong adalah masih rencana, terletak di Desa Kenteng. Untuk mencapainya kami melewati Karanggayam, Penimbun dan Pohkumbang.
Selesai peninjauan lapangan kami, tanpa unsur Pemerintah Kab Kebumen, melanjutkan perjalanan ke Gombong. Kami menghadiri resepsi mantu Pak Suwarno BE. Saat itu sudah sekitar pukul 13.00 sehingga tamunya juga tinggal sedikit. Kami di sini hanya sebentar.
Pukul 16.00 aku pulang ke Semarang ikut rombongan Pak Guntoro. Kami berlima di dalam mobil namun sejak Sempu Secang kami hanya bertiga karena Pak Eko dan Pak Syam berjalan dengan mobil sendiri. Kami masih berkumpul lagi ketika makan malam di Banaran Cafe yang saat itu hampir penuh pengunjung. Sekitar 20.00 aku sampai di Mess Pemali Juana di Jalan Papandayan. Anindya menjemputku. Lanjutannya...
Pagi ini aku tidak mengikuti apel seperti kemarin. Arlojiku agak berulah sehingga penampilannya menjadi lebih lambat. Pak Guntoro dan rombongan yang terdiri dari Pak Eko Yunianto dan Pak Syam datang ke kantor dalam rangka jalan ke Embung Kalong. Aku dan Pak Adi Suwarno ikut dalam rombongan itu. Kami mampir ke Bappeda Kebumen lebih dulu sehingga rombongan bertambah besar karena ada Kepala Bappeda Kebumen, Kabid Praswil dan Sekretaris Dinas SDA & ESDM Kebumen. Embung Kalong adalah masih rencana, terletak di Desa Kenteng. Untuk mencapainya kami melewati Karanggayam, Penimbun dan Pohkumbang.
Selesai peninjauan lapangan kami, tanpa unsur Pemerintah Kab Kebumen, melanjutkan perjalanan ke Gombong. Kami menghadiri resepsi mantu Pak Suwarno BE. Saat itu sudah sekitar pukul 13.00 sehingga tamunya juga tinggal sedikit. Kami di sini hanya sebentar.
Pukul 16.00 aku pulang ke Semarang ikut rombongan Pak Guntoro. Kami berlima di dalam mobil namun sejak Sempu Secang kami hanya bertiga karena Pak Eko dan Pak Syam berjalan dengan mobil sendiri. Kami masih berkumpul lagi ketika makan malam di Banaran Cafe yang saat itu hampir penuh pengunjung. Sekitar 20.00 aku sampai di Mess Pemali Juana di Jalan Papandayan. Anindya menjemputku. Lanjutannya...
Rabu, 22 April 2009
Rapat Siaga Kekeringan
Aku bangun cukup gasik lalu menunaikan salat subuh. Jalan pagi tak kulakukan sebagai ganti aku bersantai saja di rumah. Sarapanku nasi slametan dari Pak Suwarno yang aku santap dengan sayur cipir yang aku bawa dari Semarang.
Di kantor aku tidak ikut apel. Aku minta Pak Haryono untuk menjadi pembina apel. Aku menyiapkan diri untuk rapat antisipasi kekeringan. Rapat itu berlangsung di ruang sidang dipimpin oleh Sekretaris Bakorwi II. Ada 3 presenter Kepsta BMKG Semarang, Kabid OP BBWSSO dan Pak Haryono. Hampir semua undangan hadir walaupun sebagian diwakilkan. Rapat selesai pukul 12.30.
Dari rapat aku dapatkan nasi kotak untu makan siang. Aku makan daging dan udangnya sedang nasi dan sayurnya aku bawa pulang. Malamnya aku makan sayur dan sebagian nasinya. Hujan cukup deras ketika aku bermain gaple dengan Pak Djoko Saptono, Pak Pono dan Pak Untung di kantor. Lanjutannya...
Di kantor aku tidak ikut apel. Aku minta Pak Haryono untuk menjadi pembina apel. Aku menyiapkan diri untuk rapat antisipasi kekeringan. Rapat itu berlangsung di ruang sidang dipimpin oleh Sekretaris Bakorwi II. Ada 3 presenter Kepsta BMKG Semarang, Kabid OP BBWSSO dan Pak Haryono. Hampir semua undangan hadir walaupun sebagian diwakilkan. Rapat selesai pukul 12.30.
Dari rapat aku dapatkan nasi kotak untu makan siang. Aku makan daging dan udangnya sedang nasi dan sayurnya aku bawa pulang. Malamnya aku makan sayur dan sebagian nasinya. Hujan cukup deras ketika aku bermain gaple dengan Pak Djoko Saptono, Pak Pono dan Pak Untung di kantor. Lanjutannya...
Selasa, 21 April 2009
Banyuasin Loano
Aku bangun masih pagi sehingga dapat salat subuh dan juga jalan jalan sampai pasar. Jalanan agak basah mungkin semalam hujan. Aku sarapan dengan nasi slametan dari Pak Suwarno dan sayur yang aku hangatkan. Aku mencoba food combining tanpa arahan. Nasi dan sayur saja. Rasanya ok.
Aku datang di kantor on time. Aku tak ikut apel maka Pak Ketut yang menjadi pembina apel. Setelah selesai urusan kantor aku dengan diantar oleh Pak Sobar pergi ke Balai Desa Tegalsari Bruno untuk rapat dengan GP3A Watujagir. Di sana sudah ada Pak Haryono, Pak Parmin, Pak Sawal dan Bu Ari. Aku ikuti rapat ini sampai selesai pukul 12.00.
Dengan Pak Parmin aku ke Banyuasin untuk melihat perumahan yang menempel di tepi sungai. Kami mampir dulu di Wirun untuk melihat krib di Sungai Jali. Krib ini cukup berhasil ditandai dengan adanya endapan sedimen di antaranya. Kami juga mampir makan siang dulu di RM Bentuman Lesehan di Purworejo. Aku pesan kelapa muda dan pecel lele. Aku tak makan nasinya. Di Banyuasin ternyata memang telah ada banyak rumah yang dibangun di tepi sungai, Sungai Lanang, yang merupakan anak sungai Bogowonto. Dari lurah Banyuasin Separe (Pak Djumadi) kami mendapatkan penjelasan bahwa sebelumnya rumah tersebut merupakan bangunan tak permanen namun kemudian masyarakat ramai ramai mengubahnya menjadi permanen. Bangunan Unit BRI juga berdiri di sana.
Ada 2 desa menyandang Banyuasin. Banyuasin Kembaren dan Banyuasin Supare. Keduanya masuk dalam Kecamatan Loano Purworejo dipisahkan oleh Sungai Lanang dan jalan kabupaten yang menghubungkan Loano dan Samigaluh. Jalan dan tepi sungai bagian utara merupakan wilayah desa Banyuasin Kembaren.
Rencana kami untuk meninjau juga saluran Dungus diurungkan karena sudah terlalu sore. Pak Parmin turun di Jalan Diponegoro untuk berganti dengan bis jemputan yang kebetulan sampai di sana. Lanjutannya...
Aku datang di kantor on time. Aku tak ikut apel maka Pak Ketut yang menjadi pembina apel. Setelah selesai urusan kantor aku dengan diantar oleh Pak Sobar pergi ke Balai Desa Tegalsari Bruno untuk rapat dengan GP3A Watujagir. Di sana sudah ada Pak Haryono, Pak Parmin, Pak Sawal dan Bu Ari. Aku ikuti rapat ini sampai selesai pukul 12.00.
Dengan Pak Parmin aku ke Banyuasin untuk melihat perumahan yang menempel di tepi sungai. Kami mampir dulu di Wirun untuk melihat krib di Sungai Jali. Krib ini cukup berhasil ditandai dengan adanya endapan sedimen di antaranya. Kami juga mampir makan siang dulu di RM Bentuman Lesehan di Purworejo. Aku pesan kelapa muda dan pecel lele. Aku tak makan nasinya. Di Banyuasin ternyata memang telah ada banyak rumah yang dibangun di tepi sungai, Sungai Lanang, yang merupakan anak sungai Bogowonto. Dari lurah Banyuasin Separe (Pak Djumadi) kami mendapatkan penjelasan bahwa sebelumnya rumah tersebut merupakan bangunan tak permanen namun kemudian masyarakat ramai ramai mengubahnya menjadi permanen. Bangunan Unit BRI juga berdiri di sana.
Ada 2 desa menyandang Banyuasin. Banyuasin Kembaren dan Banyuasin Supare. Keduanya masuk dalam Kecamatan Loano Purworejo dipisahkan oleh Sungai Lanang dan jalan kabupaten yang menghubungkan Loano dan Samigaluh. Jalan dan tepi sungai bagian utara merupakan wilayah desa Banyuasin Kembaren.
Rencana kami untuk meninjau juga saluran Dungus diurungkan karena sudah terlalu sore. Pak Parmin turun di Jalan Diponegoro untuk berganti dengan bis jemputan yang kebetulan sampai di sana. Lanjutannya...
Senin, 20 April 2009
Dharma Wanita ke Semarang
Pagi yang mendekati sempurna. Aku bangun cukup gasik sehingga mendapat salat subuh. Aku juga sedang punya semangat sehingga dapat berjalan jalan sampai pasar. Di sana aku beli brokoli Rp4.000 dan pisang raja Rp5.000. Sarapanku adalah bubur oatmeal yang ditambahi irisan pisang raja. Sarapan itu terasa enak karena aku sudah terbiasa.
Sehabis apel aku minta Bu Tyas untuk mengurusi ibu ibu Dharma Wanita (DW) yang akan menghadiri acara Hari Kartini DW Dinas PSDA di Semarang. Aku mengumpulkan pejabat eselon IV untuk pengarahan awal pekan. Pak Ktut tidak hadir karena ada tugas di Semarang. Sepanjang siang dapat dikatakan aku di kantor saja. Sebentar aku pulang untuk makan siang. Kebetulan ada makanan hantaran slametan dari Pak Suwarno yang akan menikahkan anaknya. Dengan hantaran itu sekaligus dia mengundang teman teman untuk bergabung pada acara resepsi yang akan diadakan hari Kamis. Sore ini ibu ibu DW yaitu Bu Haryono dan Bu Djatmiko ke Semarang diantar Pak Akhmad Muryadi. Lanjutannya...
Sehabis apel aku minta Bu Tyas untuk mengurusi ibu ibu Dharma Wanita (DW) yang akan menghadiri acara Hari Kartini DW Dinas PSDA di Semarang. Aku mengumpulkan pejabat eselon IV untuk pengarahan awal pekan. Pak Ktut tidak hadir karena ada tugas di Semarang. Sepanjang siang dapat dikatakan aku di kantor saja. Sebentar aku pulang untuk makan siang. Kebetulan ada makanan hantaran slametan dari Pak Suwarno yang akan menikahkan anaknya. Dengan hantaran itu sekaligus dia mengundang teman teman untuk bergabung pada acara resepsi yang akan diadakan hari Kamis. Sore ini ibu ibu DW yaitu Bu Haryono dan Bu Djatmiko ke Semarang diantar Pak Akhmad Muryadi. Lanjutannya...
Minggu, 19 April 2009
Resepsi Mantu Pak Hadi Pranoto
Aku bangun lebih gasik dari kemarin sehingga tertunaikan salat subuh. Namun kemajuan semangat belum ada maka kemudian aku tidur lagi. Udara di luar cukup panas sehingga untuk mendinginkan aku buka pintu depan. Sarapanku dengan mangut yang dimasak kemarin. Sepanjang pagi aku menyiapkan bawaanku untuk dibawa ke Kutoarjo.
Siang ini aku diikuti Anindya menghadiri resepsi mantu Pak Hadi Pranoto di Gedung BPLP Jalan Singosari. Seperti biasanya resepsi mantu merupakan ajang untuk reuni. Aku ketemu Pak Harsono, Pak Arus Horizon, Pak Zaenal Achmad Djohan, Pak Widiarto dan lain lainnya. Hidangan yang disajikan enak sehingga membuat betah di sana. Walau begitu aku membatasi diri agar tidak rusak dietku. Ketika gedung terasa sesak aku pulang.
Aku dapat tidur sore sebentar. Sekitar pukul 16.00 Pak Acep Sugiarto datang menjemput. Setengah jam kemudian aku berangkat ke Kutoarjo. Sepanjang jalan hujan sehingga mobil berjalan pelan pelan. Kami mampir di Tahu Pojok Magelang untuk makan malam. Pada 20.20 kami tiba di rumah Kutoarjo. Hujan masih turun ketika aku ke kantor untuk menyelesaikan dokumen yang ada di mejaku. Lanjutannya...
Siang ini aku diikuti Anindya menghadiri resepsi mantu Pak Hadi Pranoto di Gedung BPLP Jalan Singosari. Seperti biasanya resepsi mantu merupakan ajang untuk reuni. Aku ketemu Pak Harsono, Pak Arus Horizon, Pak Zaenal Achmad Djohan, Pak Widiarto dan lain lainnya. Hidangan yang disajikan enak sehingga membuat betah di sana. Walau begitu aku membatasi diri agar tidak rusak dietku. Ketika gedung terasa sesak aku pulang.
Aku dapat tidur sore sebentar. Sekitar pukul 16.00 Pak Acep Sugiarto datang menjemput. Setengah jam kemudian aku berangkat ke Kutoarjo. Sepanjang jalan hujan sehingga mobil berjalan pelan pelan. Kami mampir di Tahu Pojok Magelang untuk makan malam. Pada 20.20 kami tiba di rumah Kutoarjo. Hujan masih turun ketika aku ke kantor untuk menyelesaikan dokumen yang ada di mejaku. Lanjutannya...
Sabtu, 18 April 2009
Permata Guest House
Hampir Shuruq aku terbangun, segera kutunaikan salat subuhku. Merasa kurang tidur maka aku tidur lagi. Sarapanku nasi, sayur sawi dan tempe goreng. Anindya punya gawe kecil membersihkan dokumen karena kotaknya diberaki kucing.
Agak siang aku ditemani Anindya pergi ke Grinata untuk membayar tagihan Starone, Rp190.166. Kemudian aku ke Guest House Permata di Jl Singosari XII-1 untuk pesan tempat untuk ibu ibu DW Kutoarjo sesuai permintaan nyonya. Aku beri uang muka Rp100.000 berkenaan dengan pesanan 1 kamar Rp180.000 untuk ibu ibu dan 1 kamar Rp140.000 untuk sopir. Dengan datang sendiri ke sana aku menyimpulkan penginapan ini cukup bersih.
Malam hari aku di rumah saja. Rahutama pergi sebentar kemudian kembali lagi. Anindya ke luar bersama Bagus. Lanjutannya...
Agak siang aku ditemani Anindya pergi ke Grinata untuk membayar tagihan Starone, Rp190.166. Kemudian aku ke Guest House Permata di Jl Singosari XII-1 untuk pesan tempat untuk ibu ibu DW Kutoarjo sesuai permintaan nyonya. Aku beri uang muka Rp100.000 berkenaan dengan pesanan 1 kamar Rp180.000 untuk ibu ibu dan 1 kamar Rp140.000 untuk sopir. Dengan datang sendiri ke sana aku menyimpulkan penginapan ini cukup bersih.
Malam hari aku di rumah saja. Rahutama pergi sebentar kemudian kembali lagi. Anindya ke luar bersama Bagus. Lanjutannya...
Jumat, 17 April 2009
Merencanakan Karya Tulis
Tidurku antara enak dan tak enak. Aku bangun gasik. Sarapanku adalah nasi dan sayur saja. Begitu pagi beres aku menelepon Pak Suryono karena ada janji untuk bertemu membahas karya tulis pagi ini. Walaupun personil ke-3, Pak Guntoro, tak dapat hadir dia minta aku untuk datang ke kantor. Aku sampai di kantor tepat pukul 09.00. Lebih dari 1 jam aku mengobrol dengan Pak Suryono mengenai rencana penulisan karya tulis yang berwujud buku.
Aku salat jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Diantar Anindya aku ke bank bank BCA Sudirman, Mandiri Pemuda dan Jateng Pemuda untuk memutakhirkan buku bank. Di Bank Mandiri Pemuda aku bayar tagihan kartu kredit Citibank Master Rp720.000. Kami juga ke SPBU A Yani untuk mengisi BBM Avanza penuh. Anindya sebentar ke rumah Bagus untuk mengambil bukunya yang tertinggal. Kami lalu melihat kondiri Guest House Karangayu sesuai pesanan nyonya. Dalam perjalanan pulang kami mampir di warung rujak di Jalan Puspanjolo Selatan untuk beli jenang dan es buah. Aku minum es itu di rumah, es yang cukup enak tetapi terlalu manis. Aku selanjutnya tidur siang. Sepanjang malam aku di rumah saja. Lanjutannya...
Aku salat jumat di Masjid Attaqwa dekat rumah. Diantar Anindya aku ke bank bank BCA Sudirman, Mandiri Pemuda dan Jateng Pemuda untuk memutakhirkan buku bank. Di Bank Mandiri Pemuda aku bayar tagihan kartu kredit Citibank Master Rp720.000. Kami juga ke SPBU A Yani untuk mengisi BBM Avanza penuh. Anindya sebentar ke rumah Bagus untuk mengambil bukunya yang tertinggal. Kami lalu melihat kondiri Guest House Karangayu sesuai pesanan nyonya. Dalam perjalanan pulang kami mampir di warung rujak di Jalan Puspanjolo Selatan untuk beli jenang dan es buah. Aku minum es itu di rumah, es yang cukup enak tetapi terlalu manis. Aku selanjutnya tidur siang. Sepanjang malam aku di rumah saja. Lanjutannya...
Kamis, 16 April 2009
Pulang Lewat Jogja
Aku bangun cukup pagi untuk salat subuh. Sekitar pukul 06.00 aku ke kolam renang. Penjaganya mengatakan bahwa kolam renang siap setelah pukul 07.00. Aku ke sana pukul 07.10 setelah sarapan. Sekitar 15 menit aku berenang. Enak sekali.
Sesi hari ini adalah pelesir dan pulang ke Semarang. Kami ke Desa Puyung untuk mengunjungi sebuah rumah kerajinan Sasak berupa tenun dan furniture. Kami lalu mengunjungi Masyarakat Adat Sasak di dekat Desa Sengkol. Kunjungan berikutnya adalah ke Pantai Kuta. Pantai yang indah sayang saat itu sangat panas. Kami makan siang di sana. Aku hanya makan sebagian lauknya saja sedang nasi dan lauk lainnya aku serahkan ke seorang bocah.
Pukul 15.00 WIT kami sudah berada di Bandara Selaparang. Esti dan Tika sudah berada di sana untuk menyerahkan pesanan oleh oleh. Aku bersama rombongan lain kemudian menjalani proses checkin. Pesawat Wing membawa kami ke Surabaya pukul 17.00 WIT. Kami tiba di Surabaya pukul 17.00 WIB. Selama transit aku mengudap di gerai Rotiboy makan sebuah roti dan secangkir black coffee. Makanan kotak yang disediakan panitia tidak aku makan. Ada sekitar 2 jam kami di sini sebelum kami terbang lagi ke Jogjakarta. Pesawat mendarat dari arah Purworejo. Ini aku ketahui dari GPS yang aku hidupkan. Pukul 21.00 kami selesai dengan urusan checkout dan segera naik bis yang disediakan. Aku turun di Halte Kalisari. Anindya yang menjemputku. Pukul 00.15 aku sampai di rumah. Lanjutannya...
Sesi hari ini adalah pelesir dan pulang ke Semarang. Kami ke Desa Puyung untuk mengunjungi sebuah rumah kerajinan Sasak berupa tenun dan furniture. Kami lalu mengunjungi Masyarakat Adat Sasak di dekat Desa Sengkol. Kunjungan berikutnya adalah ke Pantai Kuta. Pantai yang indah sayang saat itu sangat panas. Kami makan siang di sana. Aku hanya makan sebagian lauknya saja sedang nasi dan lauk lainnya aku serahkan ke seorang bocah.
Pukul 15.00 WIT kami sudah berada di Bandara Selaparang. Esti dan Tika sudah berada di sana untuk menyerahkan pesanan oleh oleh. Aku bersama rombongan lain kemudian menjalani proses checkin. Pesawat Wing membawa kami ke Surabaya pukul 17.00 WIT. Kami tiba di Surabaya pukul 17.00 WIB. Selama transit aku mengudap di gerai Rotiboy makan sebuah roti dan secangkir black coffee. Makanan kotak yang disediakan panitia tidak aku makan. Ada sekitar 2 jam kami di sini sebelum kami terbang lagi ke Jogjakarta. Pesawat mendarat dari arah Purworejo. Ini aku ketahui dari GPS yang aku hidupkan. Pukul 21.00 kami selesai dengan urusan checkout dan segera naik bis yang disediakan. Aku turun di Halte Kalisari. Anindya yang menjemputku. Pukul 00.15 aku sampai di rumah. Lanjutannya...
Rabu, 15 April 2009
Kunjungan Dinas
Tidurku enak, salat subuh tertunaikan. Sarapan di hotel enak. Mandinya juga enak. Kami sampai di Kantor Dinas PU NTB pukul 08.15 untuk mendengar presentasi dari kadisnya, Ir Supardi Sukandar MEng dan Kabid PSDA Ir Achjar MT.
Acara dilanjutkan dengan kunjungan kunjungan. Kunjungan ke 1 ke PA Jurangsate Hulu. Di sana kami disambut dengan Gendang Belik. Kadis PU Lombok Tengah Ir Dwi Sugianto ikut menyambut. Kunjungan ke 2 ke High Level Diversion (HDL) untuk mendengarkan penjelasan Ir Nugroho tentang tata air Pulau Lombok. HDL pada prinsipnya merupakan saluran yang diletakkan mengikuti kontur untuk menangkap air hujan pada daerah yang berelevasi lebih tinggi. Saluran itu membawa air dari Lombok Barat yang curah hujannya 1.500 mm/tahun ke Lombok Tengah dan Lombok Timur yang curah hujannya lebih rendah yaitu 900 dan 800 mm/tahun. Kunjungan ke 3 ke Farm Training untuk mendengarkan penjelasan Sistem Rice Intensification (SRI) dari Ir Wayan. Lombok yang curah hujannya rendah mendorong rakyatnya untuk menerapkan teknologi SRI yang hemat air. Kunjungan ke 4 ke P3A Sumber Hikmah di Desa Dasanbaru Kediri Lombok Barat. Ini merupakan P3A yang telah menerapkan teknologi SRI. Terakhir, kami ke kawasan Sayang Sayang dan sebuah toko kaos di belakang rumah dinas gubernur untuk beli oleh oleh. Pukul 19.30 kami sampai di hotel. Lanjutannya...
Acara dilanjutkan dengan kunjungan kunjungan. Kunjungan ke 1 ke PA Jurangsate Hulu. Di sana kami disambut dengan Gendang Belik. Kadis PU Lombok Tengah Ir Dwi Sugianto ikut menyambut. Kunjungan ke 2 ke High Level Diversion (HDL) untuk mendengarkan penjelasan Ir Nugroho tentang tata air Pulau Lombok. HDL pada prinsipnya merupakan saluran yang diletakkan mengikuti kontur untuk menangkap air hujan pada daerah yang berelevasi lebih tinggi. Saluran itu membawa air dari Lombok Barat yang curah hujannya 1.500 mm/tahun ke Lombok Tengah dan Lombok Timur yang curah hujannya lebih rendah yaitu 900 dan 800 mm/tahun. Kunjungan ke 3 ke Farm Training untuk mendengarkan penjelasan Sistem Rice Intensification (SRI) dari Ir Wayan. Lombok yang curah hujannya rendah mendorong rakyatnya untuk menerapkan teknologi SRI yang hemat air. Kunjungan ke 4 ke P3A Sumber Hikmah di Desa Dasanbaru Kediri Lombok Barat. Ini merupakan P3A yang telah menerapkan teknologi SRI. Terakhir, kami ke kawasan Sayang Sayang dan sebuah toko kaos di belakang rumah dinas gubernur untuk beli oleh oleh. Pukul 19.30 kami sampai di hotel. Lanjutannya...
Selasa, 14 April 2009
Ke Mataram Lombok
Bangun sebelum subuh lalu menyiapkan pakaian untuk bepergian 3 hari. Sarapanku adalah bubur oatmeal yang aku tambahi oblok oblok. Pukul 08.20 aku diantar Anindya ke bandara.
Di bandara sudah banyak teman. Sekretaris, semua kabal, Bu Wulan, Kadis PU Sukoharjo, para kabid air kabupaten, kabid OP BBWS, anggota P3A, dll berjumlah 60 orang ikut dalam rombongan. Pesawat Sriwijaya takeoff pukul 09.50 membawa kami ke Surabaya. Di Juanda Surabaya kami menunggu dan makan siang. Pukul 13.55 takeoff dengan pesawat Wings.
Pukul 16.10 WIT landing di Selaparang dilanjutkan dengan banyak acara. Ke pantai Senggigi menikmati pemandangan dan makan jagung. Makan malam di RM Ayam Taliwang Murad Jl Pelikan. Checkin di Hotel Lombok Garden, aku di kamar 65 berbagi dengan Pak Ktut. Dijemput Esti, Dede, Tari dan Tika dan main di rumah mereka sampai 22.30 WIT. Lanjutannya...
Di bandara sudah banyak teman. Sekretaris, semua kabal, Bu Wulan, Kadis PU Sukoharjo, para kabid air kabupaten, kabid OP BBWS, anggota P3A, dll berjumlah 60 orang ikut dalam rombongan. Pesawat Sriwijaya takeoff pukul 09.50 membawa kami ke Surabaya. Di Juanda Surabaya kami menunggu dan makan siang. Pukul 13.55 takeoff dengan pesawat Wings.
Pukul 16.10 WIT landing di Selaparang dilanjutkan dengan banyak acara. Ke pantai Senggigi menikmati pemandangan dan makan jagung. Makan malam di RM Ayam Taliwang Murad Jl Pelikan. Checkin di Hotel Lombok Garden, aku di kamar 65 berbagi dengan Pak Ktut. Dijemput Esti, Dede, Tari dan Tika dan main di rumah mereka sampai 22.30 WIT. Lanjutannya...
Senin, 13 April 2009
Rapat GP3A Soropadan
Santai di pagi hari. Setelah bangun, salat, santai. Badan masih minta tidur tetapi aku menyiapkan keperluan pagi. Sarapan dengan nasi semalam. Di kantor aku ikut apel. Hanya ada pak Haryono karena Pak Ketut tugas di Semarang sedang Pak Sukadi telat.
Aku ada acara ke Soropadan untuk rapat dengan GP3A DI Soropadan. Aku ke sana dengan Pak Sobar. Pada mobil lain Pak Haryono, Pak Djoko Wasono, Bu Wiwik dan Pak Sawal. Dengan sopir Achmad Muryadi. Aku mampir dulu di Salaman untuk mengambil tas. Lik Santo ada dan terlihat sehat. Di Soropadan aku hanya sebentar. Setelah bicara di forum aku pergi. Aku dan Pak Sobar makan siang di Warung Bu Atmo Magelang. Dalam perjalanan pulang Pak Sobar protes karena frekuensi jalannya rendah. Pukul 14.00 kami sampai
di kantor.
Aku dan nyonya pulang ke Semarang pukul 15.00. Mau masuk Purworejo kami berhenti karena Bu Retno mau menyusul untuk menandatangankan dokumen. Kami berhenti lagi di Banaran Café untuk istirahat, salat dan minum. Kami berhenti juga di Dyriana untuk beli bandeng. Berhenti terakhir di Ada Swalayan untuk beli kaos sebelum kami sampai sekitar 20.30. Lanjutannya...
Aku ada acara ke Soropadan untuk rapat dengan GP3A DI Soropadan. Aku ke sana dengan Pak Sobar. Pada mobil lain Pak Haryono, Pak Djoko Wasono, Bu Wiwik dan Pak Sawal. Dengan sopir Achmad Muryadi. Aku mampir dulu di Salaman untuk mengambil tas. Lik Santo ada dan terlihat sehat. Di Soropadan aku hanya sebentar. Setelah bicara di forum aku pergi. Aku dan Pak Sobar makan siang di Warung Bu Atmo Magelang. Dalam perjalanan pulang Pak Sobar protes karena frekuensi jalannya rendah. Pukul 14.00 kami sampai
di kantor.
Aku dan nyonya pulang ke Semarang pukul 15.00. Mau masuk Purworejo kami berhenti karena Bu Retno mau menyusul untuk menandatangankan dokumen. Kami berhenti lagi di Banaran Café untuk istirahat, salat dan minum. Kami berhenti juga di Dyriana untuk beli bandeng. Berhenti terakhir di Ada Swalayan untuk beli kaos sebelum kami sampai sekitar 20.30. Lanjutannya...
Minggu, 12 April 2009
Jumpa Bambang Suryono
Pagi ini aku bangun cukup pagi sehingga dapat menunaikan salat subuh. Aku malas untuk jalan jalan maka aku tidur lagi. Sarapanku adalah bubur oatmeal dengan taburan kismis. Merasa kurang rasa aku tambahkan lagi balado terong, tambah enak.
Aku dan nyonya pergi ke Kutoarjo setelah 12.00. Kami mampir di SPBU Gajahmungkur untuk isi BBM. Dari ATM nya aku membayar tagihan Mandiri Visa Rp320.000. Kami berhenti di Cafe Banaran Bedono untuk makan siang. Aku makan soto ayam dan minum kopi Banaran special. Keduanya enak, kuah sotonya masih encer dan segar sedang kopinya pahit dan merangsan pikiran. Di tempat itu aku ketemu Bambang Suryono, adik kelas di SMAN Magelang, dan keluarganya. Agak lama kami mengobrol. Kami berhenti lagi di SPBU Glagah untuk beli cemilan dan buang air kecil. Menjelang 17.00 kami sampai di rumah Kutoarjo.
Aku ke kantor sebelum dan setelah magrib. Ada beberapa dokumen harus aku tandatangani. Semuanya itu tak dapat aku selesaikan dalam 1 jam. Lanjutannya...
Aku dan nyonya pergi ke Kutoarjo setelah 12.00. Kami mampir di SPBU Gajahmungkur untuk isi BBM. Dari ATM nya aku membayar tagihan Mandiri Visa Rp320.000. Kami berhenti di Cafe Banaran Bedono untuk makan siang. Aku makan soto ayam dan minum kopi Banaran special. Keduanya enak, kuah sotonya masih encer dan segar sedang kopinya pahit dan merangsan pikiran. Di tempat itu aku ketemu Bambang Suryono, adik kelas di SMAN Magelang, dan keluarganya. Agak lama kami mengobrol. Kami berhenti lagi di SPBU Glagah untuk beli cemilan dan buang air kecil. Menjelang 17.00 kami sampai di rumah Kutoarjo.
Aku ke kantor sebelum dan setelah magrib. Ada beberapa dokumen harus aku tandatangani. Semuanya itu tak dapat aku selesaikan dalam 1 jam. Lanjutannya...
Sabtu, 11 April 2009
Makan Malam di Puri Oka
Pagi ini aku bangun sangat bagi. Dari Transtv aku saksikan kisah Ray Charles Leonard penyanyi blues/ country, bagus sekali. Setelah salat subuh aku tidur lagi.
Anindya pagi ke Tahu Baxo Bu Puji Ungaran. Aku sarapan dengan bubur oatmeal diberi kismis buatan nyonya. Aku kemudian berjalan ke ATM di SPBU Pamularsih untuk urusan bayar Indonet dan Mandiri Visa. Yang pertama sukses Rp23.000 namun tidak untuk yang kedua. Selanjutnya aku didrop Rahutama di Smartphone untuk pasang Garmin XT pada N79. Ongkosnya Rp150.000. Rahutama sendiri ke Avia Ban untuk ganti ban Starlet. Dua ban ring 14 merk Goodyear Rp1.140.000.
Sore aku ke Gramedia beli wadah CD dan CD kecil. Di sana tak ada namun di Toko Buku Merbabu aku mendapatkannya.
Aku, nyonya, Anindya dan Rahutama serta Mbak Yet dan Mbak Poppy makan malam di Puri Oka Jalan Melati Selatan. Ini gagasan Mbak Poppy untuk merayakan ulang tahunnya. Aku mencoba Nasi Goreng Pete. Enak juga karena isinya selain pete adalah udang, bakso okan, bakso kepiting dan daging ayam. Bagus hadir menyusul. Lanjutannya...
Anindya pagi ke Tahu Baxo Bu Puji Ungaran. Aku sarapan dengan bubur oatmeal diberi kismis buatan nyonya. Aku kemudian berjalan ke ATM di SPBU Pamularsih untuk urusan bayar Indonet dan Mandiri Visa. Yang pertama sukses Rp23.000 namun tidak untuk yang kedua. Selanjutnya aku didrop Rahutama di Smartphone untuk pasang Garmin XT pada N79. Ongkosnya Rp150.000. Rahutama sendiri ke Avia Ban untuk ganti ban Starlet. Dua ban ring 14 merk Goodyear Rp1.140.000.
Sore aku ke Gramedia beli wadah CD dan CD kecil. Di sana tak ada namun di Toko Buku Merbabu aku mendapatkannya.
Aku, nyonya, Anindya dan Rahutama serta Mbak Yet dan Mbak Poppy makan malam di Puri Oka Jalan Melati Selatan. Ini gagasan Mbak Poppy untuk merayakan ulang tahunnya. Aku mencoba Nasi Goreng Pete. Enak juga karena isinya selain pete adalah udang, bakso okan, bakso kepiting dan daging ayam. Bagus hadir menyusul. Lanjutannya...
Jumat, 10 April 2009
Mengunjungi Sri Ratu
Pagi ini aku lagi lagi bangun kesiangan dan tidak salat subuh. Sarapanku dengan bubur oatmeal diberi kismis. Aku kemudian masih dapat jajanan lunpia yang dinikmati bareng dengan nyonya, Mbak Yet dan Mbak Poppy.
Aku salat jumat di Masjid Attaqwa. Ketemu Pak Diono, ngobrol sambil jalan pulang ke rumah. Setelah istirahat, aku, nyonya dan Anindya menjemput Mbak Poppy. Berempat kami window shopping ke Sri Ratu Mall sampai menjelang magrib. Telah lama kami tak menengok mall ini. Dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu mall ini lebih sepi. Ada upaya untuk meningkatkan keramaian lagi yaitu dengan menempatkan electronics bazar yang bernama Global Elektronik di lantai atas. Lanjutannya...
Aku salat jumat di Masjid Attaqwa. Ketemu Pak Diono, ngobrol sambil jalan pulang ke rumah. Setelah istirahat, aku, nyonya dan Anindya menjemput Mbak Poppy. Berempat kami window shopping ke Sri Ratu Mall sampai menjelang magrib. Telah lama kami tak menengok mall ini. Dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu mall ini lebih sepi. Ada upaya untuk meningkatkan keramaian lagi yaitu dengan menempatkan electronics bazar yang bernama Global Elektronik di lantai atas. Lanjutannya...
Kamis, 09 April 2009
Pemilihan Umum
Pagi ini aku bangun kesiangan dan tidak salat subuh. Anindya bersiap untuk menjemput Mbak Poppy. Dia menjemput bersama bagus. Sekitar pukul 07.30 dia sudah di rumah. Aku mendatangi TPS21 Bojongsalaman Semarang Barat untuk memberikan suara. Hari ini adalah hari pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota. Aku pulang setelah selesai memberikan suara. Di rumah sudah disediakan nasi kuning untuk sarapan. Itu adalah peringatan ulang tahun Mbak Poppy.
Siang hari aku di rumah saja. Nyonya ke rumah Mbak Yet untuk menjemputnya. Sore ini Mbak Yet bergabung dengan kami.
Setelah magrib aku mengantar nyonya ke Dr Lilien Chandra di RS Gunung Sawo untuk kontrol. Kami pulangnya mampir ke Warung Pecel Yu Sri di Simpanglima. Malam ini kami makan dengan pecel. Hasil perhitungan cepat pemilu: PD-0,20, PGK-0,15, PDIP-0,15, PKS-0,07, PAN-0,06, PKB-0,06, PPP-0,06, PGRD-0,04, PHNR-0,03. Lanjutannya...
Siang hari aku di rumah saja. Nyonya ke rumah Mbak Yet untuk menjemputnya. Sore ini Mbak Yet bergabung dengan kami.
Setelah magrib aku mengantar nyonya ke Dr Lilien Chandra di RS Gunung Sawo untuk kontrol. Kami pulangnya mampir ke Warung Pecel Yu Sri di Simpanglima. Malam ini kami makan dengan pecel. Hasil perhitungan cepat pemilu: PD-0,20, PGK-0,15, PDIP-0,15, PKS-0,07, PAN-0,06, PKB-0,06, PPP-0,06, PGRD-0,04, PHNR-0,03. Lanjutannya...
Rabu, 08 April 2009
Di Rumah Sepanjang Hari
Pagi ini aku bangun cukup gasik. Aku menunaikan salat isya dini hari lalu salat subuh setelah adzan subuh terdengar. Aku kemudian tidur lagi. Aku terbangun manakala nyonya membangunkannya untuk sarapan. Sarapanku mi dan pangsit goreng. Perut ternyata tidak begitu welcome. Mulut terasa mau muntah.Buang air besar juga masih encer.
Seharian aku di rumah saja. Keluarnya cuma untuk menjemur pakaian di halaman depan. Ada beberapa sambungan telpon dan SMS aku buat dengan teman teman untuk koordinasi pekerjaan. Lanjutannya...
Seharian aku di rumah saja. Keluarnya cuma untuk menjemur pakaian di halaman depan. Ada beberapa sambungan telpon dan SMS aku buat dengan teman teman untuk koordinasi pekerjaan. Lanjutannya...
Selasa, 07 April 2009
Workshop Pengelolaan SDA Berbasis Masyarakat
Aku bangun kesiangan sehingga salat subuhku terlewatkan. Badanku sudah agak enak. Aku sarapan oatmeal bikinan nyonya. Aku siapkan diri untuk ikut workshop. Rahutama mengantarku ke Hotel Patrajasa.
Workshop berlangsung di Ruang Pancawati dimulai pukul 08.45. Kadis, Pak Guntoro dan Ibu Irama dari Worldbank hadir. Kabal yang hadir adalah dari Solo dan Kudus. Aku ada rencana untuk mengikuti separuh acara ini namun pada kenyataannya sampai pukul 14.00, itupun karena ada panggilan dari Kadis. Aku dan Pak Guntoro menghadap Kadis di ruangnya. Bertiga kami membicarakan rencana untuk menulis buku tentang Konservasi SDA Berbasis Masyarakat. Pembicaraan selesai pada 15.00.
Anindya dan nyonya menjemputku. Selanjutnya aku di rumah saja. Ada 2 hal kunikmati, tidur siang dan sorenya makan pisang (tanduk) goreng. Lanjutannya...
Workshop berlangsung di Ruang Pancawati dimulai pukul 08.45. Kadis, Pak Guntoro dan Ibu Irama dari Worldbank hadir. Kabal yang hadir adalah dari Solo dan Kudus. Aku ada rencana untuk mengikuti separuh acara ini namun pada kenyataannya sampai pukul 14.00, itupun karena ada panggilan dari Kadis. Aku dan Pak Guntoro menghadap Kadis di ruangnya. Bertiga kami membicarakan rencana untuk menulis buku tentang Konservasi SDA Berbasis Masyarakat. Pembicaraan selesai pada 15.00.
Anindya dan nyonya menjemputku. Selanjutnya aku di rumah saja. Ada 2 hal kunikmati, tidur siang dan sorenya makan pisang (tanduk) goreng. Lanjutannya...
Senin, 06 April 2009
Diare
Aku jalani pagi sepertinya biasa, bangun, salat bersantai, makan lalu diakhiri dengan mandi. Aku buru buru ke kantor karena waktu sudah mendekat ke 07.30. Aku tak ingin terlewatkan sebagai pembina apel. Sudah 2 pekan aku absen.
Aku kumpulkan kasubag dan para kasi untuk aku minta laporan atas kerja mereka selama aku absen. Selanjutnya, aku banyak menandatangani dokumen untuk SPJ. Di rumah nyonya mengumpulkan anggota DW untuk berembug rencana memperingati Hari Kartini.
Pulang kantor badan tak enak. Aku mengalami diare. Berkali kali aku buang air besar, encer. Perut melilit menyakitkan. Rasanya aku hampir pingsan. Ini mungkin flu yang tertunda setelah berhari hari aku di Jajarta dan pulang pergi Jakarta Semarang. Setelah diberi the manis panas dan dikerok oleh nyonya kondisiku membaik. Berita di tv: sebuah Fokker 27 milik AU jatuh di bandara Husein Sastranegara. Semua yang ada di dalamnya yaitu 6 awak dan 18 penumpang, semua anggota TNI-AU tewas.
Kami pulang ke Semarang pukul 17.30. Kondisiku sudah baik namun badan masih panas. Pukul 21.30 kami sampai di rumah. Lanjutannya...
Aku kumpulkan kasubag dan para kasi untuk aku minta laporan atas kerja mereka selama aku absen. Selanjutnya, aku banyak menandatangani dokumen untuk SPJ. Di rumah nyonya mengumpulkan anggota DW untuk berembug rencana memperingati Hari Kartini.
Pulang kantor badan tak enak. Aku mengalami diare. Berkali kali aku buang air besar, encer. Perut melilit menyakitkan. Rasanya aku hampir pingsan. Ini mungkin flu yang tertunda setelah berhari hari aku di Jajarta dan pulang pergi Jakarta Semarang. Setelah diberi the manis panas dan dikerok oleh nyonya kondisiku membaik. Berita di tv: sebuah Fokker 27 milik AU jatuh di bandara Husein Sastranegara. Semua yang ada di dalamnya yaitu 6 awak dan 18 penumpang, semua anggota TNI-AU tewas.
Kami pulang ke Semarang pukul 17.30. Kondisiku sudah baik namun badan masih panas. Pukul 21.30 kami sampai di rumah. Lanjutannya...
Minggu, 05 April 2009
Kampanye Terbuka Terakhir
Tidurku sangat nyenyak sehingga bangunku kesiangan. Aku sarapan dengan bubur oatmeal dengan pepes pakis. Pagi ini kuakhiri dengan membuka internet untuk mengatur format blog yang berantakan.
Siang hari aku antar nyonya ke Mbak Yet. Jalan ramai oleh orang yang akan kampanye Partai Demokrat di Lapangan Simpanglima. Kabarnya Presiden akan hadir. Ini adalah kampanye terbuka terakhir. Jalan Pandanaran dari simpang Thamrin sudah dipenuhi orang. Setelah itu kami ke Pasar Prembaen beli daging lalu ke Om Yo di Jalan Suyudono untuk mengambil sprei. Tiba di rumah aku makan lalu tidur.
Sebelum magrib aku dan nyonya berangkat ke Kutoarjo. Di Jalan Kaligarang kami berhenti beli voucher. Di SPBU Gajahmungkur kami isi BBM. Di Banaran Cafe kami makan malam dan di Giant Magelang kami belanja. Pukul 22.00 kami sampai di kantor. Aku menurunkan materi kursus Jabatan Fungsional di kantor sebelum ke rumah. Lanjutannya...
Siang hari aku antar nyonya ke Mbak Yet. Jalan ramai oleh orang yang akan kampanye Partai Demokrat di Lapangan Simpanglima. Kabarnya Presiden akan hadir. Ini adalah kampanye terbuka terakhir. Jalan Pandanaran dari simpang Thamrin sudah dipenuhi orang. Setelah itu kami ke Pasar Prembaen beli daging lalu ke Om Yo di Jalan Suyudono untuk mengambil sprei. Tiba di rumah aku makan lalu tidur.
Sebelum magrib aku dan nyonya berangkat ke Kutoarjo. Di Jalan Kaligarang kami berhenti beli voucher. Di SPBU Gajahmungkur kami isi BBM. Di Banaran Cafe kami makan malam dan di Giant Magelang kami belanja. Pukul 22.00 kami sampai di kantor. Aku menurunkan materi kursus Jabatan Fungsional di kantor sebelum ke rumah. Lanjutannya...
Sabtu, 04 April 2009
Pelatihan Selesai
Pagi ini aku berjalan sampai perumahan di selatan terminal Lebakbulus. Ternyata Pak Dedi Setiadi juga berjalan sampai ke sana. Kami kemudian jalan bareng melalui akses/ butulan di belakang Carrefour.
Siang ini kami menyelesaikan sesi yang terakhir yaitu seminar. Kami mulai pukul 08.15dan pukul 11.00 sudah selesai. Kabaldiklat (Drs A Setiabudi M Ed M) dan fasilitator (Ir Reinhart Simanjuntak, Dipl HE) hadir. Selesai seminar diteruskan dengan penutupan. Kami masing masing dapat honor Rp255.000.
Aku checkout dari asrama pukul 14.00. Taksi Pusaka (group Bluebird) membawaku ke stasiun Gambir. Jalan macet karena sedang ada kampanye PDI Perjuangan. Aku terpaksa lewat jalan tol. Sekitar Rp130.000 aku habiskan untuk perjalanan ini. Segera tiket aku beli, Rp220.000 lalu salat ashar. Musolanya bagus. Menunggu waktu aku jajan di Gerai Dunkin Donut, paket NikNak1 Rp10.900. Untuk masuk ke gerbong aku minta tolong seorang portir yang kuberi upah Rp10.000. Pukul 16.45 Kereta Argo Sindoro berangkat membawaku ke Semarang.
Kereta tiba pukul 23.00, terlambat 30 menit. Rahutatam yang menjemputku. Kami mampir dulu ke Pecel Yu Sri di Simpanglima. Dengan ini kami dapat late dinner. Aku tidur sekitar 01.00 dini hari. Lanjutannya...
Siang ini kami menyelesaikan sesi yang terakhir yaitu seminar. Kami mulai pukul 08.15dan pukul 11.00 sudah selesai. Kabaldiklat (Drs A Setiabudi M Ed M) dan fasilitator (Ir Reinhart Simanjuntak, Dipl HE) hadir. Selesai seminar diteruskan dengan penutupan. Kami masing masing dapat honor Rp255.000.
Aku checkout dari asrama pukul 14.00. Taksi Pusaka (group Bluebird) membawaku ke stasiun Gambir. Jalan macet karena sedang ada kampanye PDI Perjuangan. Aku terpaksa lewat jalan tol. Sekitar Rp130.000 aku habiskan untuk perjalanan ini. Segera tiket aku beli, Rp220.000 lalu salat ashar. Musolanya bagus. Menunggu waktu aku jajan di Gerai Dunkin Donut, paket NikNak1 Rp10.900. Untuk masuk ke gerbong aku minta tolong seorang portir yang kuberi upah Rp10.000. Pukul 16.45 Kereta Argo Sindoro berangkat membawaku ke Semarang.
Kereta tiba pukul 23.00, terlambat 30 menit. Rahutatam yang menjemputku. Kami mampir dulu ke Pecel Yu Sri di Simpanglima. Dengan ini kami dapat late dinner. Aku tidur sekitar 01.00 dini hari. Lanjutannya...
Jumat, 03 April 2009
Meninjau Banjir Kanal Timur
Pagi ini aku menjalani jalan pagi setelah salat subuh. Durasinya hanya 20 menit, melacak akses akses menuju kompleks. Pukul 07.00 kami sudah siap untuk meninjau lapangan Banjir Kanal Timur (BKT).
Bis kami membawa kami ke kantor BBWS Ciliwung Cisadane di daerah Cawang. Kepala BBWSCC Ir Pitojo Subandrio menerima kami di ruang sidang. Dia banyak memberikan penjelasan tentang Situ Gintung, berita yang sedang hot di media massa. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang BKT oleh PPKnya (Parno, ME - peserta pelatihan juga).
Lapangan yang kami tinjau adalah crossing BKT Jalan Tol Pulau Gebang dan Bendung Gerak dan Sandtrap di Ujung Menteng. Kunjungan ini ditutup dengan salat jumat di sebuah masjid di Perumahan Menteng Metropolitan dan maka siang di sebuah pondok ikan di Perumahan Harapan Indah Bekasi. Kami sampai di asrama lagi pukul 15.00.
Sore sampai petang aku, Pak Mudjadi dan Pak Satoto melihat Toko Otomasi di Jalan Musyawarah. Kesana pulang pergi naik taksi dengan ongkos Rp75.000 pulang pergi. Selanjutnya, di malam hari kami menyelenggarakan acara kesenian dengan menghadirkan sebuah group orgen tunggal. Pak Bambang Hargono hadir di sini. Acara ini cukup meriah dan menggembirakan. Lanjutannya...
Bis kami membawa kami ke kantor BBWS Ciliwung Cisadane di daerah Cawang. Kepala BBWSCC Ir Pitojo Subandrio menerima kami di ruang sidang. Dia banyak memberikan penjelasan tentang Situ Gintung, berita yang sedang hot di media massa. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang BKT oleh PPKnya (Parno, ME - peserta pelatihan juga).
Lapangan yang kami tinjau adalah crossing BKT Jalan Tol Pulau Gebang dan Bendung Gerak dan Sandtrap di Ujung Menteng. Kunjungan ini ditutup dengan salat jumat di sebuah masjid di Perumahan Menteng Metropolitan dan maka siang di sebuah pondok ikan di Perumahan Harapan Indah Bekasi. Kami sampai di asrama lagi pukul 15.00.
Sore sampai petang aku, Pak Mudjadi dan Pak Satoto melihat Toko Otomasi di Jalan Musyawarah. Kesana pulang pergi naik taksi dengan ongkos Rp75.000 pulang pergi. Selanjutnya, di malam hari kami menyelenggarakan acara kesenian dengan menghadirkan sebuah group orgen tunggal. Pak Bambang Hargono hadir di sini. Acara ini cukup meriah dan menggembirakan. Lanjutannya...
Kamis, 02 April 2009
Meninjau Situ Guntung
Pagi ini aku menjalani ritual seperti biasa. Bangun, salat, sarapan lalu mandi. Kelas sudah tak ada karena itu sesi pagi kami isi untuk persiapan penulisan dan penyampaian makalah. Aku kumpulkan kelompokku untuk rapat yang pertama
Menjelang siang aku, Pak Mudjadi, Pak Eman, Pak Mertani, Pak Salimin dan Pak Didiek pergi ke Situ Guntung untuk melihat kondisi bekas bencana. Walau sudah 6 hari ternyata masih banyak orang datang untuk melihat lihat. Banyak Pos Bantuan berdiri di sana. Lingkungannya sedikit berbau bangkai. Ada satu alat berat meratakan runtuhan tanah dan bangunan. Aku mengambil beberapa gambar. Selesai dari sini kami makan siang di Pondok Situ Gintung.
Sore sampai petang kami berkumpul lagi di ruang kelas untuk membuat draft makalah. Draf itu akan kami sempurnakan besok dengan kunjungan ke lapangan. Lanjutannya...
Menjelang siang aku, Pak Mudjadi, Pak Eman, Pak Mertani, Pak Salimin dan Pak Didiek pergi ke Situ Guntung untuk melihat kondisi bekas bencana. Walau sudah 6 hari ternyata masih banyak orang datang untuk melihat lihat. Banyak Pos Bantuan berdiri di sana. Lingkungannya sedikit berbau bangkai. Ada satu alat berat meratakan runtuhan tanah dan bangunan. Aku mengambil beberapa gambar. Selesai dari sini kami makan siang di Pondok Situ Gintung.
Sore sampai petang kami berkumpul lagi di ruang kelas untuk membuat draft makalah. Draf itu akan kami sempurnakan besok dengan kunjungan ke lapangan. Lanjutannya...
Rabu, 01 April 2009
Kerja Pagi
Pagi ini lain dari biasa. Aku bangun pukul 04.30 dan bekerja menyelesaikan jawaban soal tes bendungan. Ini kerja yang diselingi dengan kegiatan lain yaitu: salat, makan pagi dan meneruskan kerja lagi. Aku sampai di kelas pukul 08.00.
Seharian ini diisi oleh Ir Reinhart Simanjuntak, Dipl HE dengan materi Pantai.Dia membawakan seperti waktu membawakan Rawa. Seperti kemarin aku mengantuk di kelas dan tertidur sebentar. Pukul 17.00 seluruh materi Pantai dan tesnya selesai disampaikan.
Aku makan malam di asrama seusai kelas. Bersama Pak Arifin aku jalan jalan ke Carrefour. Aku hanya membeli kertas 100mg dan clipper. Lanjutannya...
Seharian ini diisi oleh Ir Reinhart Simanjuntak, Dipl HE dengan materi Pantai.Dia membawakan seperti waktu membawakan Rawa. Seperti kemarin aku mengantuk di kelas dan tertidur sebentar. Pukul 17.00 seluruh materi Pantai dan tesnya selesai disampaikan.
Aku makan malam di asrama seusai kelas. Bersama Pak Arifin aku jalan jalan ke Carrefour. Aku hanya membeli kertas 100mg dan clipper. Lanjutannya...
Langganan:
Postingan (Atom)